September 2024



Solok Selatan - Golden Arm Penambangan emas ilegal sering kali mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah , erosi tanah, pencemaran air, dan lain lain. Penggunaan merkuri dan senyawa berbahaya lainnya dalam penambangan dan pengolahan emas juga dapat menyebabkan pencemaran air dan kerusakan lingkungan jangka panjang.

Mengantisipasi hal tersebut, sebanyak 38 orang telah berhasil diamankan beserta 5 unit excavator, hammer, blower, serumi, serta 23 unit gerondong dari aktivitas penambangan ilegal oleh Polres Solok Selatan selama kurun waktu 2022 hingga 2024.

Saat dihubungi, Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti S.A.S S.H., S.I.K., M.Si  membenarkan hal tersebut dan  mengungkapkan bahwa ini juga merupakan salah satu bentuk keseriusan Polres Solok Selatan dalam memberantas kegiatan ilegal mining tersebut.

"Ini merupakan salah satu bukti nyata keseriusan kami Polres Solok Selatan dalam memberantas aktivitas ilegal mining yang ada di Kabupaten Solok Selatan." Ucapnya.

Untuk mengantisipasi maraknya aktivitas penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok Selatan. AKBP Arief Mukti mengungkapkan bahwa akan tetap melakukan penindakan terhadap aktivitas ilegal mining di wilayah hukumnya tersebut. Serta juga memerintahkan agar masing masing Polsek untuk selalu memberikan himbauan tentang bahaya dan dampak negatif akibat aktivitas ilegal tersebut.

"Melalui Satuan Reserse Polres Solok Selatan, kami akan terus melakukan penindakan terhadap aktivitas kegiatan penambangan emas secara ilegal tersebut. Dan saya juga telah memerintahkan kepada Kapolsek sejajaran agar selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penambangan ilegal dengan cara sosialisasi dan pemasangan spanduk Stop Ilegal Mining." Pungkas AKBP Arief Mukti.

 

Sumbar, Serasinews.com -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid humas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan bersama dengam Dirreskrimum Kombes Pol Andry Kurniawan dan Kabid Propam Kombes Pol Hidayat Asykuri Ginting melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah keluarga korban Nia di Korong Pasa Surau Nagari Guguak, Padang Pariaman, Jumat (13/9) sore.

Dalam kunjungan ini kabid humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan menyampaikan ikut belangsungkawa atas kejadian yang menimpa almarhumah Nia dan sekaligus memberikan bantuan sembako kepada keluarga korban.

Dalam kunjungan itu, Kabid humas  mengatakan dari tim khusus Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman maupun tim K-9 sampai hari ini terus melakukan pencarian terhadap terduga pelaku pembunuhan terhadap korban Nia.

"Sampai saat ini tim khusus masih melakukan pencarian terduga pelaku dan beberapa hari yang lalu tim khusus ini berhasil menemukan berapa barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa ini," katanya.

Lebih lanjut Kombes Dwi mengatakan,  sampai saat ini identitas terduga pelaku sudah mulai mengerucut, dan saat ini juga tim khusus terus melakukan pengejaran terhadap tersangka.

"Identitas terduga pelaku sudah mengerucut dan saat ini tim khusus terus melakukan pengejaran" ujarnya.

Kombes Dwi juga mengajak kepada masyarakat setempat ikut mendoakan dan mensuport kami agar tersangka bisa segera ditemukan.

"Ya tentunya kami juga mohon doa dan support dari rekan-rekan media dan masyarakat agar terduga pelaku  bisa segera kami temukan, Kami tangkap," kata Dwi.

Dari pengejaran terduga pelaku beberapa hari yang lalu,  petugas menemukan barang bukti diduga milik pelaku sehingga mengerucut ke arah terduga pelaku tersebut. Namun sebelumnya petugas terlebih dulu menemukan barang bukti milik korban  berupa pakaian yang dipakai oleh korban maupun keterangan saksi - saksi yang didapat dari sekitar TKP dan dari perjalanan.

"Dari pengejaran, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa sandal yang diduga milik pelaku. Sementara sebelumnya tim khusus juga sudah menemukan pakaian yang dipakai oleh korban maupun keterangan saksi - saksi yang didapat dari sekitar TKP dan dari perjalanan," ungkap Kombes Dwi.

Sementara itu, Kabid humas juga menerangkan ada beberapa kesulitan yang dialami petugas saat melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.

"Kesulitannya tentunya pelaku ini menguasai medan atau lokasi sehingga ketika kita akan tangkap pelaku ini bisa cepat melarikan diri," jelasnya.

Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman terus berupaya untuk mengungkap pelaku secepatnya.

"Tentunya dari pimpinan juga sudah atensi, dengan telah membentuk tim khusus ini, hingga saat ini tim khusus Polda Sumbar telah berkoordinasi dengan Polres-Polres tetangga untuk melakukan upaya mempersempit kemungkinan terduga pelaku ini melarikan diri keluar," tutup Kabid humas.

Walinagari setempat menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak kepolisian yang dengan cepat membantu untuk mengungkap peristiwa yang dialami warganya, dan ia juga menyampaikan harapan keluarga korban agar kasus ini secepatnya terungkap.  (*)

 

Jakarta, Serasinews.com - Bareskrim Polri melakukan penggerebekan sebuah rumah produksi uang palsu di dua lokasi wilayah Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Penggerebekan itu pun berujung penangkapan 8 tersangka, yakni SUR, SU, IL, AS, MFA, EM, SUD, dan JR.

Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen. Pol. Helfi Assegaf menjelaskan, tersangka SUR berperan sebagai pemilik. Lalu, tersangka SU sebagai karyawan yang memotong uang palsu.

“Kemudian IL, AS, MFA, EM, SUD, dan JR yang berperan sebagai perantara,” ucap Helfi saat dikonfirmasi, Kamis (12/9/24).

Kasubdit IV Dittipideksus Kombes. Pol. Andi Sudarmaji menambahkan, para tersangka beroperasi sejak awal 2024. Berdasarkan pengakuan para tersangka, metrka sudah 6x melakukan pencetakan.

“Sekali mencetak sebanyak 12.000 lembar. Tersangka sudah kita tahan,” ungkapnya 

Ia menjelaskan, jaringan ini biasa membanderol uang palsu hasil cetakan senilai Rp300 juta. Penjualan pun dilakukan dengan sistem beli putus sebagaimana transaksi narkoba.

"Barang bukti uang rupiah palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 12.000 lembar. Untuk uang palsu tersebut tidak bisa dikonversi ke dalam rupiah karena tidak ada nilainya,” jelasnya. 

Dijelaskannya, lokasi penggerebekan sendiri jika dilihat dari luar selaiknya percetakan pada umumnya.

Kepolisian menyangkakan SU Pasal 36 Ayat 2 dan ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Kemudian JR disangka melanggar Pasal 36 Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Sementara itu, 6 tersangka lain, yakni AS, SUR, SUD, MFA, IL dan EM dikenakan Pasal 36 Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

 


Sumbar, Serasinews.com -- Divisi Propam Polri hari ini menggelar kegiatan bakti sosial di wilayah hukum Polda Sumbar, pada Kamis (12/11/2024) pagi, di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang.

Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, sekaligus memberikan dukungan kepada warga yang membutuhkan. 

Dalam kegiatan tersebut, Divpropam Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Danang yang didampingi Kabid Propam Polda Sumbar Kombes Pol Kombes Pol Hidayat Asykuri Ginting, membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu. 

Kabid humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk lebih dekat dengan masyarakat dan mendukung kesejahteraan mereka.

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada warga, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian," ujarnya.

Acara ini mendapatkan respon positif dari warga setempat, yang menyambut baik inisiatif kepolisian dalam membantu mereka. Bakti sosial ini diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di wilayah lain, guna menciptakan suasana yang lebih harmonis dan saling mendukung antara masyarakat dan kepolisian.

Sejumlah paket sembako diserahkan langsung kepada masyarakat yang kurang mampu di sekitar Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang.(*)


Pejudo dari Jawa Barat yang juga seorang anggota Polri, Bharaka Dewa Kadek Rama Warma Putra berhasil meraih medali emas kelas 66 kilogram putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut hari kedua. 

Di final Anggota organik pasukan pelopor Korps Brimob Polri ini mengalahkan Ridho, pejudo asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelumnya Dewa Kadek mengalahkan pejudo Daerah Khusus Jakarta di semifinal. 

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyambut gembira kemenangan yang diraih Dewa Kadek. 

"Bangga sekali atas capaian emas yang diraih Dewa Kadek. Atas prestasi ini Kapolri memberikan penghargaan berupa kesempatan melanjutkan pendidikan Sekolah Bintara Polri, " Ujar Irjen Pol. Dedi Prasetyo. 

Irjen Pol. Dedi berharap prestasi Dewa Kadek memotivasi atlet Polri lain yang berlaga di PON XXI. 

Tercatat ada 298 atlet Polri yang bertanding di 46 cabang olahraga PON 2024

Irjen Pol Dedi Prasetyo menambahkan ada 298 atlet Polri dan official yang mengikuti PON XXI lewat 46 cabang olahraga yang dipertandingkan.  

“Saya minta semua atlet Polri yang bertanding di event apapun, terutama PON yang sedang berlangsung untuk terus mengobarkan semangat dan Panji-panji Tribrata di gelanggang olahraga. Junjung tinggi sportivitas,” imbuh Irjen Pol. Dedi Prasetyo. 

Di hari kedua penyelenggaraan PON XXI 2024 ada 29 cabang olahraga yang dipertandingkan. Provinsi Jawa Timur untuk sementara memimpin perolehan medali dengan raihan 28 emas, 13 perak, 18 perunggu. 

Di posisi kedua perolehan medali sementara bertengger provinsi Jawa Barat dengan 14 emas, 19 perak, dan 21 perunggu. 

Tuan rumah Sumatera Utara menempet dengan ketat di urutan ketiga dengan koleksi 13 emas, 3 perak, 7 perunggu.

 

dr. Anelia Tiara Suci” (Biddokkes Polda Sumbar)


Pada tanggal 22 Agustus 2024 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kebali mokeypox atau yang dikenal dengan Mpox sebagai darurat kesehatan global. Sebenarnya Mpox virus sudah dikenal dari tahun 90-an. Namun kasus ini meninkat di Tahun 2022 yang menyebar kelebih dari 70 negara di luar Afrika. Kemunculan kembali Mpox virus telah mengkhawatirkan banyak pihak karena potensi penyebarannya yang cepat. Meskipun kasusnya tidak sebanyak pandemi global sebelumnya, monkeypox tetap memerlukan perhatian dan kewaspadaan serius dari masyarakat.

Monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari keluarga virus yang sama dengan cacar. Pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium pada tahun 1958, virus ini kini telah menunjukkan kemampuan untuk menyebar dari hewan ke manusia dan antar manusia. Kasus monkeypox pada manusia pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Sejak itu, virus ini telah menjadi endemik di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat, namun belakangan ini, kasus monkeypox juga dilaporkan di luar benua Afrika.

Gejala dan Penularan
Virus Mpox dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai ke orang tua. Gejala berat dapat dialami oleh orang yang bersisko tinggi seperti bayi, anak, ibu hamil, dan orang dengan penyakit gangguan imun, salah contohnya HIV. 

Gejala monkeypox mirip dengan cacar, meskipun biasanya lebih ringan. Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening di belakang lehue, lipat ketiak atau diselakangkangan. Ini kemudian diikuti oleh ruam kemerahan yang muncul 1 sampai 3 hari setelah demam yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini dapat berubah menjadi lepuh, nanah, dan keropeng dan akhirnya mengelupas. Meskipun tidak semengerikan cacar, monkeypox masih bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan komplikasi serius.

Virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terkena virus atau antar manusia melalui  kontak erat, droplet, sentuhan kulit, bahkan hubungan seksual. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukkan gejala penyakit ini.

Di Indonesia sendiri menurut Data dari Kementrian Kesehatan kasus Mpox virus dari tanggal 4 Juni sampai 22 Agustus 2024 dilaporkan 88 kasus semuanya bergejala ringan dan sembuh. 

Namun ada baiknya kita melakukan Langkah-langkah pencegahan dengan beberapa Langkah berikut :
1. Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau hewan terinfeksi
2. Selalu menjaga kebersihan tangan dengan menerapkan budaya cuci tangan secara rutin
3. Jika sakit segera memeriksakana diri dokter dan mengunjungi fasilitas Kesehatan
4. Jika positif menderita mpox virus. Lakukuan isolasi, baik secara mandiri ataupun di tempat isolasi khusus. Isolasi dilakukan sampai ruam pada tubuh mongering terkelupas dan muncul lapisan kulit baru yang bersih.

Penting bagi kita semua untuk tetap waspada, menjaga kesehatan dengan baik,  dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan demikian kita dapat bersama sama mencegah penyebaran virus mpox. Kesehatan kita adalah tanggung jawab kita Bersama. Tetap waspada untuk melindungi diri dan orang-orang tercinta dari virus ini.


Sumbar - Satuan Tugas (Satgas) Humas Operasi Mantap Praja Singgalang intensif melakukan patroli siber menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah dan menindak segala bentuk kejahatan siber yang berpotensi mengganggu jalannya Pilkada 2024.

Hal itu diungkapkan Kasatgas Humas Kombes Pol Dwi Sulistyawan dalam rilis resmi bidang humas Polda Sumbar, Kamis (5/9/2024).

Kombes Dwi mengatakan, bahwa patroli siber ini melibatkan personel dari satgas humas. Mereka akan melakukan pemantauan terhadap isu-isu yang berkembang terkait Pilkada 2024 di media sosial dan media mainstream.

"Patroli siber ini dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran informasi Hoax, Provokasi, Hate Speech, Propaganda yang dapat memecah belah bangsa," ujar Kombes Dwi.

Selain itu, patroli siber juga dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi terkait adanya berita Hoax yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pilkada 2024, tambahnya.(*)


JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau langsung posko operasi Tribrata Jaya, Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya. Hal itu untuk memastikan kesiapan pengamanan Misa Agung oleh Paus Fransiskus, pada esok hari. 

Selain kesiapan keamanan, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI-Polri untuk memastikan warga yang mengikuti Misa Agung bersama Paus Fransiskus, terlayani dengan baik.  

"Kami dengan Pak Panglima ingin memastikan seluruh rangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang akan dilaksanakan pada esok sore, ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik. Karena berdasarkan informasi dari panitia sampai saat ini kurang lebih 87 ribu yang akan hadir. Di luar massa cair yang tentunya semuanya harus bisa terlayani dengan baik," kata Sigit. 

Oleh karena itu, Sigit menjelaskan, kunjungannya bersama Panglima juga ingin memastikan pola pengamanan dan pelayanan terhadap seluruh Jemaat Misa Agung, bisa berjalan dengan baik. 

"Karena itu kita ingin memastikan dari sisi pengamanan, dari sisi pelayanan terhadap kegiatan Jemaat. Bagaimana proses penjemputan dan juga pengaturan parkir, rekayasa lalu lintas yang harus dilaksanakan," ujar Sigit. 

Sigit juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat, terkait dengan kegiatan Misa Agung pada esok hari di GBK dan Stadion Madya, pihaknya akan melakukan pengaturan rekayasa lalu lintas di sejumlah tempat. 

Dengan adanya rekayasa lalin tersebut, Sigit menyebut akan ada potensi kemacetan. Oleh sebab itu, Sigit meminta kepada jajaran Polisi Lalu Lintas (Polantas), agar bisa menyosialisasikan terkait dengan kebijakan tersebut. 

"Karena itu, kami sudah minta kepada jajaran lalu lintas, khususnya menginformasikan ke masyarakat tentang rute alternatif yang bisa digunakan selama proses kegiatan Misa. Dan tentunya kami berterima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat terhadap kegiatan ini. Dan kita harap ini menjadi simbol toleransi Indonesia dan kita harus jaga sama-sama," ucap Sigit. 

Lebih dalam, Sigit juga menyinggung Jemaat Misa Agung yang tidak bisa masuk ke dalam GBK maupun Stadion Madya. Menurutnya, hal itu sudah diantisipasi oleh panitia dengan menyediakan Videotron di sejumlah titik. 

"Ini tentunya bagi yang tidak masuk, tadi sudah disampaikan akan disiapkan Videotron khusus titiknya akan diinformasikan oleh panitia. Sehingga yang mungkin tidak terlayani masuk, bisa ikut kebaktian di tempat yang ditentukan oleh panitia," papar Sigit. 

Disisi lain, Sigit menuturkan soal pengaturan pelaksanaan Misa Agung oleh Paus Fransiskus. Nantinya, petugas keamanan bakal melakukan pengecekan kepada seluruh Jemaat. Mereka yang diperbolehkan masuk setelah melakukan pendaftaran serta diberikan gelang khusus. 

"Dan saat masuknya tetap kita akan melaksanakan pemeriksaan, kita pastikan semua dalam kondisi betul-betul sudah aman. Baik bagi pengunjung atau pengikut Misa yang lain, dan utamanya bagi Paus Fransiskus dan tim," tutur Sigit. 

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, pengamanan bakal dibagi menjadi tiga ring. Jumlah personel TNI-Polri yang akan dikerahkan sebanyak 9 ribu. 

"Ring 1 dari Paspampres, ring 2 dari TNI, ring 3 Polri. Jumlahnya 9 ribu. Terbagi di beberapa tempat yang akan didatangi oleh Paus Fransiskus," kata Agus.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.