Latest Post


 Padang, Serasinew.com- Pemerintah terus tingkatkan program vaksinasi Covid-19, Begitupun untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). kegiatan vaksinasi untuk usia pelajar sangat dibutuhkan guna untuk PTM.


Pada hakikatnya vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kalangan usia anak-anak hingga lansia.


Seiring dengan rencana pemerintah lakukan sekolah secara tatap muka yang kembali dibuka, berkaitan dengan pentingnya program vaksinasi bagi anak-anak usia sekolah Itu perlu dioptimalkan. Sekolah dibuka pada tingkat dimana anak-anaknya sudah divaksin, supaya mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan wabah Covid-19 di sekolah.


Vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Selain soal vaksinasi, persiapan teknis dan non-teknis untuk pembelajaran tatap muka harus terlebih dulu dipastikan.


Termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di daerah tempat sekolah itu berada.



Kali ini SMKN 03 Padang berkerjasama dengan Nakes dari Dinas Kesehatan (Diskes) kota Padang dan Sat Reskrim Polresta Padang, memberikan pelayanan vaksinasi kepada Sekolah Menengah Kejuruan di jalan Jendral Sudirman No.11 Kota Padang.


Zulkifli, S.Pd, Kepala SMKN 3 Padang mengatakan, kegiatan vaksinasi tahap ke-2 yang diikuti oleh ratusan siswa berjalan tertib, aman, dan lancar. 


"Alhamdulillah kegiatan vaksinasi ini berjalan lancar" katanya.


tambahnya, jumlah siswa-siswi yang melaksanakan vaksin tahap ke-2 saat ini tercatat berjumlah  552 orang. Jumlah ini kurang dari jumlah sebelumnya, karena ada beberapa siswa yang telah melaksanakan vaksin tahap ke-2 di lingkungannya masing-masing dan ada juga beberapa siswa yang belum bisa di vaksin karena memiliki kendala kesehatan.


Untuk siswa-siswi yang belum melaksanakan vaksin tahap ke-2 agar segera melaporkan kepada pihak sekolah, seandainnya yang belum vaksin jumlahnya banyak, pihak sekolah akan mengajukan untuk melaksanakan vaksin tahap ke-3, akan tetapi jumlahnya sedikit, pihak sekolah akan merekomendasikan pelaksanakan vaksin di lingkungan masing-masing atau Puskesmas terdekat.


"Saat ini tercatat 552 orang yang telah melaksanakan vaksin tahap ke-2. Untuk siswa yang belum vaksi tahap ke-2, segera lapor ke sekolah, selanjutnya kita akan menentukan kebijakan yang tepat dalam pencapaian target vaksinasi," tambahnya.


Selanjutnya, Zulkifli selaku Kepala SMKN 3 Padang, mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Padang, Sat Reskrim Polresta Padang yang telah membantu pelaksanaan vaksin tahap ke-2 di SMKN 3 Padang.


Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan kita semua dan pandemi cepat berakhir, agar proses belajar tatap muka segera bisa dilaksanakan, tutupnya.(WEP)





 Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk menindak tegas penyelenggara financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending) atau biasa dikenal pinjaman online (Pinjol) ilegal yang telah merugikan masyarakat. 


Tindak tegas tersebut, kata Sigit, juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yang memberikan perhatian khusus terhadap kejahatan Pinjol. Pasalnya, hal itu telah merugikan masyarakat, khususnya di tengah Pandemi Covid-19. 


"Kejahatan Pinjol Ilegal sangat merugikan masyarakat sehingga diperlukan langkah penanganan khusus. Lakukan upaya pemberantasan dengan strategi Pre-emtif, Preventif maupun Represif," kata Sigit dalam memberikan pengarahan kepada Polda jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/10).


Pelaku kejahatan Pinjol, lanjut Sigit, kerap memberikan promosi atau tawaran yang membuat masyarakat tergiur untuk menggunakan jasa layanan tersebut. Sehingga, hal tersebut menjadi salah satu penyebab banyaknya korban dari Pinjol.


"Harus segera dilakukan penanganan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat," ujar Sigit.


Ditengah situasi Pandemi Covid-19, menurut Sigit, penyelenggara Pinjol juga memanfaatkan situasi masyarakat yang perekonomiannya terdampak. Sehingga, warga banyak yang tergiur untuk menggunakan jasa Pinjol ilegal. 


Padahal, kata Sigit, Pinjol ilegal sangat merugikan masyarakat, karena data diri korban bakal dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan apabila telat membayar ataupun tidak bisa melunasi pinjamannya. Yang tambah miris lagi, Sigit menyebut, ada beberapa kasus bunuh diri lantaran tidak mampu bunga yang besar dari Pinjol ilegal tersebut. 


"Banyak juga ditemukan penagihan yang disertai ancaman. Bahkan dalam beberapa kasus ditemukan para korban sampai bunuh diri akibat bunga yang semakin menumpuk dan tidak membayar," ucap eks Kapolda Banten tersebut. 


Untuk diketahui, hingga Oktober 2021, Polri tercatat menerima sebanyak 370 laporan polisi terkait kejahatan Pinjol Ilegal. Dari jumlah itu, 91 diantaranya telah selesai, 278 proses penyelidikan dan tiga tahap penyidikan.

Oleh karena itu, dari segi Pre-Emtif, Sigit menekankan kepada seluruh jajarannya untuk aktif melakukan edukasi dan sosialisasi serta literasi digital kepada masyarakat akan bahayanya memanfaatkan layanan Pinjol ilegal. Kemudian, mendorong Kementerian/Lembaga untuk melakukan pembaharuan regulasi Pinjol 


Selanjutnya di sisi Preventif, Sigit meminta kepada jajarannya melakukan patroli Siber di media sosial. Berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam membatasi ruang gerak transaksi keuangan dan penggunaan perangkat keras ilegal.

"Represif, lakukan penegakan hukum dengan membentuk satgas penanganan Pinjol ilegal dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Buat posko penerimaan laporan dan pengaduan dan lakukan koordijasi serta asistensi dalam setiap penanganan perkara," papar Sigit.


Terkait hal ini, Polri telah memiliki kerjasama tentang pemberantasan pinjaman online ilegal dengan OJK, Bank Indonesia, Kemenkominfo, serta Kementerian Koperasi dan UMKM.



 TNS - Dedikasi dan loyalitas dalam melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, Polres Bukittinggi menerima penghargaan Presisi Award, yang diserahkan pada hari Selasa tanggal (12/10) di aula Polres Bukittinggi.


Penghargaan Presisi Award diberikan oleh LEMKAPI (Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia), atas dedikasi dan loyalitasnya dalam melakukan vaksinasi massal untuk mendukung program pemerintah sehari dua juta vaksin. 


Polres Bukittinggi pada vaksinasi wilayah Sumatera Barat, melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan membuka puluhan Gerai di wilayah Polres Bukittinggi untuk mewujudkan Herd Imunity.


Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, S.H., S.I.K., M.H., dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Polres Bukittinggi, dan berterima kasih kepada Lemkapi karena tanpa sepengetahuan pihaknya (Polres) telah memperhatikan kinerja Polres Bukittinggi. 


AKBP Dody menyampaikan dan menekankan kepada seluruh personil Polres Bukittinggi, agar seluruh jajaran tetap bekerja dengan baik.


"Karena masyarakat dan lembaga yang ada akan memperhatikan tugas pelayanan, perlindungan dan pelayanan yang kita lakukan, seperti LEKAPI saat ini," katanya. 


Dalam sambutan Direktur Eksekutif Lemkapi, Dr. Edi Saputra Hasibuan, S.H., M.H, didampingi oleh Irpan Daulay, S.H, (Tim Riset Leemkapi), dan Mahmuddin Nasution, S.H., (Riset dan Penasehat Lemkapi), menilai kinerja jajaran Polres Bukittinggi Presisi ini adalah wujud program Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo menuju Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. 


Dalam hal Polri Presisi, Polres Bukittinggi banyak melakukan prestasi dan inovasi serta terobosan dalam melaksanakan tugas pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat.


"Terlebih disaat Pandemi Covid-19, Polres Bukittinggi dengan kerja keras, loyalitas, dedikasi, dan inovasi dalam menggerakkan masyarakat untuk mematuhi Protokol Kesehatan dalam menekan Covid-19, dan mengikuti vasksin di gerai-gerai Polri maupun Puskesmas juga Rumah Sakit," ujarnya.  


Mantan Anggota Kompolnas periode 2012 s/d tahun 2016, Dr. Hasibuan ini menyebutkan, bahwa Lemkapi melakukan riset melalui pengamatan, penelitian dan pemantauan selama 3 (tiga) bulan atas kinerja Polres Bukittinggi.


Dari penelitian tersebut, LEMKAPI berkesimpulan, Polres Bukittinggi layak untuk mendapatkan Penghargaan Presisi Award dari LEMKAPI. 


Diakhir sambutannya,  Hasibuan menyampaikan bahwa Lemkapi mendukung penuh agar Polres Bukittinggi menjadi Polres Kota Bukittinggi. 


Pemberian penghargaan Presisi Award ini diikuti oleh Wakapolres Bukittinggi Kompol Sukur Hendri Saputra, S.I.K., Kabag Ops Akp Julianson, S.H., M.H., Kompol Irwan Santoso, para Kasat, para Kapolsek, para Kasubbag, para Kasi, Perwira, dan personil Polres Bukittinggi. (*)

 TNS - Tim dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri mendatangi Polda Sumbar. Kedatangan Tim Puslitbang ini dalam rangka melakukan penelitian Indeks Pembangunan Kesehatan Polri, Senin (11/10).


Tim tersebut dipimpin oleh Kombes Pol Drs. M. Asrul Aziz, MAP, bersama dua anggota Puslitbang Polri. Selain itu juga didatangi dari tenaga Konsultan, Dr. Herlina J. Saragih, M.Si. 


Kedatangan Tim disampmbut Karo SDM Polda Sumbar Kombes Pol Defrian Donimando, S.Ik dan Kabiddokkes Polda Sumbar Kombes Pol drg. Lisda Cancer, M.Biotech.   



Kombes Pol Asrul Aziz mengatakan, tujuan dari penelitian ini untuk mencari data, menentukan indek kesehatan Polri. Kemudian mendapatkan informasi yang nantinya akan digunakan sebagai bahan perbaikan dan peningkatan program kesehatan Polri.


"Kami harapkan dalam pengisian data dan kuesioner ini dengan jujur, sehingga dalam memberikan masukan kepada pimpinan harus sesuai dengan data yang sebenarnya," katanya. 


Penelitian ini akan dilaksanakan dari tanggal 11 sampai 14 Oktober 2021. Mulai dari perwakilan tiap Satker Polda Sumbar dan Polres sejajaran.(*)



 Padang, Serasinews.com- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 03 Padang upayakan pencapaian vaksinasi untuk  pendidik dan seluruh siswa, guna menekan angka penyebaran Covid-19.


Berdasarkan himbauan Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), menghimbau Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan penuntasan vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan. 


Kepala SMAN 3 Padang, Dra. Ifna Sukmi, M.Pd mengatakan, "berdasarkan himbauan dari pemerintah tersebut, upayakan penuntasan vaksinasi terus di lakukan. Baik kepada tenaga pendidik, maupun seluruh siswa, serta orangtua siswa  memberikan respon baik, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya antusiasme guru dan siswa mengikuti kegiatan vaksinasi", Senin, (11/10/2021) saat ditanyai diruangannya.


Lanjutnya, " Untuk vaksinasi tahap pertama tercatat 99 persen tenaga pendidik telah disuntik vaksin, dan untuk siswa mencapai angka 80 persen telah disuntik vaksin. Selebihnya beralasankan adanya penyakit bawaan serta tidak mendapatkan izin orang tua, ujar Infna Sukmi.



Dilain sisi mengenai proses pembelajaran tatap muka, Ifna Sukmi menjelaskan, tatap muka belum dilaksanakan di SMAN 3 Padang, dikarenakan Kota Padang belum mencapai target vaksinasi yaitu 60 persen dari jumlah masyarakat kesuluruhan yang berada di kota Padang.


Dalam upaya menekan penyebaran virus Covid-19, SMAN 3 Padang akan melaksanakan vaksinasi Tahap dua yang diperkirakan akan dilaksanakan tanggal 20 Oktober, mengenai pelaksana masih menunggu konfirmasi dari pihak Kapolda dan Puskesmas Alai.


Dikatakan, "Kita hanya mentaati arahan dan kebijakan dari Pemerintah Daerah. Namun dalam upaya menekan penyebaran Covid-19  SMAN 03 siap melaksanakan vaksin tahap dua yang diperkirakan dilaksanakan tanggal 20-an bulan ini ," jelasnya.


Ifna Sukmi berharap Pandemi cepat berakhir, agar PTM bisa segera terlaksana, karena belajar online tidak efektif dibandingkan dengan belajar tatap muka, hal tersebut tentunya tidak akan tercapai apabila kita semua tidak melaksanakan vaksinasi, oleh sebab itu marilah kita sama-sama sukseskan vaksinasi dan tekan penyebaran Covid-19 dengan mentaati prokes, agar kota Padang dapat keluar dari Zona PPKM level empat, dan PTM bisa segera dilakukan, tutupnya. (WEP)




 TNS - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, SH. S.Ik menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat di Kabupaten Solok Selatan dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang terbilang sangat tinggi. Apalagi, hal tersebut belum ditemuinya di sejumlah Kota dan Kabupaten lainnya di wilayah Sumbar.


Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumbar saat peninjauan vaksinasi Covid-19 di Ruang Taman Hijau (RTH) Padang Aro, pada Minggu (10/10) dalam momen Gebyar 3.000 Vaksinasi Massal yang diselenggarakan Polda Sumbar dan Pemkab Solok Selatan.


"Kita menilai masyarakat Solok Selatan, termasuk pelajar daerahnya sangat luar biasa dalam pelaksanaan vaksinasi hari ini. Bukan karena Bupatinya yang hebat, tetapi kesadaran masyarakatnya dan anak sekolah yang tinggi untuk menerima vaksin Pemerintah," katanya.


Jenderal bintang dua tersebut menuturkan, sudah banyak daerah yang dikunjunginya terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19, namun baru di Solok Selatan masyarakatnya yang luar biasa. Ribuan masyarakat datang ke RTH termasuk anak sekolah yang berkeingan tinggi untuk di vaksin.


Dirinya berharap, pandemi Covid-19 yang mengganggu tatanan kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan dan lainnya segera berakhir. Tidak ada lagi wabah Covid-19, sehingga segala bentuk aktivitas bisa berjalan aman dan lancar kembali. 


"Kita semua berharap pandemi cepat berlalu. Mari kita tingkatkan imunitas melalui Gebyar vaksin massal di RTH Padang Aro ini," ucap Irjen Pol Teddy Minahasa..


Lanjut Kapolda Sumbar, agar masyarakat tidak percaya lagi dengan isu ataupun pemberitaan hoax terkait vaksinasi tersebut. Karena tujuan dari vaksin sangat dibutuhkan dalam peningkatan imun tubuh (herd immunity) seseorang.

 

"Jadi, seluruh elemen dari tingkat Jorong, Nagari, Kecamatan dan Kabupaten mari kita tingkatkan vaksinasi. Semoga pandemi ini cepat berlalu di Negeri ini," harap Irjen Pol Teddy. 


Kegiatan Gebyar 3.000 Vaksinasi massal ini juga dihadiri oleh Bupati Solok Selatan Khairunas, Wakil Bupati Yulian Efi, Pejabat Utama Polda Sumbar, Kapolres Solsel AKBP Tedy Purnanto, S.Ik, Forkopimda Solok Selatan.(*)



Jakarta - Bareskrim Polri mengerahkan tim asistensi terkait dengan kasus dugaan pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, tim asistensi itu untuk melakukan pendampingan terhadap Polres Luwu Timur dan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), terkait dengan proses hukum kasus tersebut. 

"Hari ini tim asistensi Wasidik Bareskrim yang dipimpin seorang Kombes dan tim berangkat ke Polda Sulsel," kata Argo kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (9/10).

Menurut Argo, tim asistensi Bareskrim Polri tersebut bakal bekerja secara profesional. Bahkan, ditegaskan Argo, apabila nantinya ditemukan bukti baru maka, Polisi bakal kembali membuka perkara tersebut.

Diketahui, Polres Luwu Timur dan Polda Sulsel menghentikan proses penyelidikan kasus itu. Pasalnya, aparat tidak menemukan barang bukti yang kuat terkait dengan perkara tersebut. 

"Kalau ada bukti baru bisa dibuka kembali," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.

Argo sebelumnya memastikan bahwa penanganan proses hukum mulai dari penerimaan laporan, penyelidikan, hingga penghentian kasus dugaan pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku. 

Dalam hal ini pihak kepolisian sudah melakukan tindaklanjut dari adanya laporan terkait hal itu ke Polres Luwu Timur pada tanggal 9 Oktober 2019.

Setelah menerima laporan itu, Polisi mengantas ketiga anak untuk dilakukan pemeriksaan atau Visum Et Repertum bersama dengan ibunya serta petugas P2TP2A Kabupaten Luwu Timur.

"Hasil pemeriksaan atau visum dengan hasil ketiga anak tersebut tidak ada kelainan dan tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan," ucap Argo.

Sementara itu, dari laporan hasil asesamen P2TP2A Kabupaten Luwu Timur bahwa tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga anak tersebut kepada ayahnya. 

"Karena setelah sang ayah datang di kantor P2TP2A ketiga anak tersebut menghampiri dan duduk dipangkuan ayahnya," ujar Argo.

Selain itu, dalam hasil pemeriksaan Psikologi Puspaga P2TP2A Luwu Timur, ketiga anak tersebut dalam melakukan interaksi dengan lingkungan luar cukup baik dan normal. Serta hubungan dengan orang tua cukup perhatian dan harmonis, dalam pemahaman keagamaan sangat baik termasuk untuk fisik dan mental dalam keadaan sehat.

Argo mengungkapkan, hasil visum di RS Bhayangkara Polda Sulsel tidak ditemukan kelainan terhadap anak perempuan tersebut. Sementara, anak laki-lakinya tidak ada temuan atau kelainan juga.

Setelah melakukan rangkaian prosedur hukum, Polres Luwu Timur pun pada 5 Desember 2019 melakukan gelar perkara. Adapun kesimpulannya adalah menghentikan penyelidikan perkara tersebut. 

"Tidak ditemukan bukti yang cukup adanya tindak pidana sebagaimana yang dilaporkan," ucap Argo.

Sementara, Polda Sulsel pada tanggal 6 Oktober 2020 juga telah melakukan gelar perkara khusus dengan kesimpulan menghentikan proses penyelidikannya.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.