Latest Post


 Padang, serasinews.com- Pemerintah terus tingkatkan program vaksinasi Covid-19, Begitupun untuk Sekolah Menengah Pertama. kegiatan vaksinasi untuk usia pelajar sangat dibutuhkan guna untuk Proses Belajar tatap muka (PTM).


Pada hakikatnya vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kalangan usia anak-anak hingga lansia.


Seiring dengan  diperbolehkan sekolah secara tatap muka kembali akan dilaksanakan,  berkaitan dengan hal tersebut mengingat pentingnya program vaksinasi bagi anak-anak usia sekolah Itu perlu dioptimalkan. Sekolah dibuka pada tingkat dimana anak-anaknya sudah divaksin, supaya mencegah atau meminimalisir potensi terjadi penularan wabah Covid-19 di sekolah.


Vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Selain soal vaksinasi, persiapan teknis dan non-teknis untuk pembelajaran tatap muka harus terlebih dulu dipastikan.


Termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di daerah tempat sekolah itu berada.


Kali ini SMPN 18 Padang  berkerjasama dengan Nakes dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Padang yang mana Sebagai Pelaksana Puskesmas Belimbing, Puskesmas Pengambiran, Puskemas Kuranji, dan Puskesmas Pengambiran. Pada hari Rabu, 6 Oktober 2021.


Sukasdianto, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 18 Padang mengatakan, dengan adanya kegiatan vaksinasi ini  para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut didorong dengan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, ungkapnya saat di ruang kepala sekolah.( 29/10/2021)


"Saat ini jumlah siswa-siswi yang melaksanakan vaksin tahap dua (2) tercatat berjumlah  517 dari 934 siswa,  ada beberapa dari siswa sudah disuntik vaksin di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing siswa.


Sementara itu, ada beberapa siswa yang belum disuntik vaksin dengan berbagai alasan seperti belum cukup umur, belum mendapatkan persetujuan orang tua, dan beberapa  memiliki kendala kesehatan. 


Sukasdianto sabagai kepala sekolah berharap dengan adanya  vaksinasi ini sekolah sudah mencapai standar untuk PTM karena vaksinasi tersebut merupakan salah satu  prokes Covid-19 yaitu seluruh tenaga pendidik, kependidikan serta seluruh siswa telah tervaksinasi. Terakhir tentunya Pandemi segera berakhir, agar kita pihak sekolah bisa melaksanakan kegiatan PTM secara normal dikarenakan belajar daring tidaklah efektif dibandingkan PTM secara normal, tutupnya.(WEP) 



Tanah Datar-Pencabutan surat kuasa serta penetapan pemakai gelar Datuk Luak Cimano yang baru kepada pihak lain beberapa waktu yang lalu seakan-akan dan diduga Kuniang dek Kunik, lamak dek santan, atau terkesan ada apa-apanya”.

Hal itu disampaikan Karanai, penerima kuasa dari Samsudin pemangku gelar sako Datuk Luak Cimano (pucuk adat) didampingi keluarga besarnya ketika bincang-bincang terkait permasalahan penetepan pemangku gelar tersebut di rumah kemenakanya di Atar, Senen (35/10) lalu.

Dikatakan Karanai, ” Pemberian kuasa dari Samsudin ini untuk mewakilinya menjalankan tugas sebagai Datuk Luak Cimano dalam memimpin dan membina anak kemenakan di pasukuan Payobada nagari Atar karena kondisi kesehatan Samsudin yang tidak memungkinkan.

“Pemberian kuasa kepada saya ini disaksikan dan ditanda tangani oleh 4 orang ninik mamak pemangku adat dalam pasukuan Payoba yaitu, S. Dt. Rajo Panghulu, A. Dt. Simarajo, Sy. Dt. Palito Malano dan A. Dt. Ampono Alam tertanggal 1 Januari 2020”. urai Karanai.

“Namun selang beberapa hari setelah meninggalnya Samsudin pada bulan Agustus lalu lalu, tiba-tiba saja 4 pemangku adat kami itu mencabut surat kuasa tersebut dan menetapkan Pendi sebagai pemangku gelar Datuk Luak Cimano yang baru tanpa melalui musyawarah mufakat dan persetujuan dengan kaum kami”. 

“Ini semua menimbulkan pertanyaan besar serta dugaan dari kami bahwa semua ini merupakan persekongkolan yang dimotori S. Dt. Rajo Penghulu yang merupakan cadiak pandai di pasukuan Payobada disebabkan ada apa-apanya karena gelar Sako tersebut merupakan hak kami”, ujar Karanai.

“Jika masalah kesewenang- wenangan ini tidak bisa diselesaikan oleh KAN Atar, maka kami akan membawa persoalan ini ke tingkat yang lebih tinggi dan jika perlu nantinya sampai ke pengadilan  dengan data-data lengkap yang kami miliki dan inshaa Allah akan terbongkar semuanya”, pungkas Karanai diamini keluarga lainnya.

Ketua KAN Atar Dt. Parmato Budi ketika dikunjungi media ini dirumahnya sampaikan bahwa masalah penetapan gelar Sako ini memang sudah sampai ke KAN dan sesuai kelarasan yang dipakai, keputusan 4 datuk pemangku adat pasukuan Payobada tersebut dapat kami setujui, namun jika ada pihak yang tidak menerima, kami akan kembalikan lagi masalah ke kaum Payobada untuk menyelesaikannya.

Sementara itu, S.Dt. Rajo Penghulu Cadiak pandai pasukuan Payobada ketika diminta tanggapanya dalam persoalan itu katakan bahwa keputusan itu diambil atas kesepakatan ninik mamak nan barampek di pasukuannya.

“Dasar pencabutan surat kuasa itu kami lakukan karena Samsudin sipemberi kuasa sudah meninggal dunia serta penetapan memberikan gelar Sako Datuk Luak Cimano ke Pendi atas sejarah yang diterima dari orang tua-tua kami terdahulu”.

Ketika ditanyakan tentang kewenangan untuk pencabutan surat kuasa, batas surat kuasa dan penetapan atas gelar sako tersebut, S.Dt. Rajo Panghulu kelihatan agak gugup sembari menjawab bahwa dengan meninggalnya Samsudin Dt. Luak Cimano maka surat kuasa tidak berlaku lagi.

“Setelah wafatnya Samsudin, kami datuk yang berempat sepakat mencabut surat kuasa yang diberikan Samsudin kepada Karanai, kemudian kami tetapkan Pendi untuk memakai gelar tersebut karena kami (4 datuk) punya kewenangan penuh untuk itu”, ujar S.Dt.Rajo Penghulu.

Pendi ketika dihubungi via selulernya katakan bahwa benar dirinya ditetapkan oleh ninik mamak nan berempat pasukuan Payobada untuk memangku gelar datuk Luak dalam upaya meluruskan sejarah yang selama ini bukan pada yang seharusnya.

“Gelar datuk Luak sebagai datuk pucuk, kami yang punya tapi bukan datuk Cumano, tidak ada gelar datuk Cumano di pasukuan Payobada Atar, Cumano itu tambahan dibelakang gelar datuk Luak sebagai bentuk ketidak pastian, jadi kembalinya gelar datuk Luak kepada keluarga kami sebagai upaya pelurusan kembali sejarah di pasukuan Payobada Atar dan kami siap dengan data-data seperti “sosok jarami, pandam kuburan, rumah gadang serta pusako kaum”, pungkas Pendi. (Tim)



 TNS, Serasinews.com- Untuk meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok tubuh), pihak kepolisian dari Polda Sumatera Barat terus mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksin di Gerai yang telah disediakan.


"Mari kita ikuti vaksin untuk kesehatan kita, keluarga serta lingkungan kita," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Senin (25/10) di Mapolda Sumbar. 


Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya dengan berita atau isu palsu (hoax) terkait vaksin. "Karena vaksin itu sehat, aman dan juga halal," bebernya.


Ia menyebut, berbagai macam manfaat dari vaksin Covid-19 itu sendiri. Apalagi, saat ini terdapat regulasi masyarakat dalam melakukan suatu pengurusan yang terkait dengan Pemerintahan, atau berkunjung ke suatu tempat. 


"Selain bermanfaat bagi kesehatan, saat ini dengan telah di vaksinasi juga sebagai salah satu persyaratan seperti masuk mall, tempat objek wisata dan lain sebagainya. Sehingga dengan telah di vaksin dapat mempermudah segala urusan," ujarnya


 Padang, Serasinews.com- Sat Reskrim Polresta Padang melalui jajaran Opsnal yang dipimpin oleh Kanit IPDA Ori Friliansa Utama, S.Tr.K kembali amankan pelaku pencurian dengan pemberatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 363 KUHP pada hari Senin, 25 Oktober 2021 pukul 02.00 WIB.


Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Padang, Kombes.pol Imran Amir melalui Sat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda yang mengungkapkan pencurian yang terjadi di mess komplek taruko IV blok H No 12 bungo pasang kota padang.


" Kemudian anggota opsnal yang dipimpin oleh IPDA ORI FRILIANSA UTAMA S,Tr.K mendatangi ke lokasi yang dimaksud dan langsung mendatangi hotel tersebut dan didapatkan pelaku sedang berada didekat hotel axana tersebut sedang duduk bersama temannya"


 Selanjutnya anggota opsnal pun langsung mengamankan pelaku berinisial RM dan membawanya ke Polresta Padang, sesampainya di Kapolres pelaku RM mengakui telah mencuri handphone milik korban dan kemudian pelaku beserta barang bukti diamankan dan diproses lebih lanjut.(WEP)


 Padang, serasinews.com- Pemerintah terus tingkatkan program vaksinasi Covid-19, Begitupun untuk Sekolah Menengah Pertama. kegiatan vaksinasi untuk usia pelajar sangat dibutuhkan guna untuk Proses Belajar tatap muka (PTM).


Pada hakikatnya vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kalangan usia anak-anak hingga lansia.


Seiring dengan diperbolehkan sekolah secara tatap muka kembali akan dilaksanakan, berkaitan dengan hal tersebut mengingat pentingnya program vaksinasi bagi anak-anak usia sekolah Itu perlu dioptimalkan. Sekolah dibuka pada tingkat dimana anak-anaknya sudah divaksin, supaya mencegah atau meminimalisir potensi terjadi penularan wabah Covid-19 di sekolah.


Vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Selain soal vaksinasi, persiapan teknis dan non-teknis untuk pembelajaran tatap muka harus terlebih dulu dipastikan.


Termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di daerah tempat sekolah itu berada.



Kali ini SMA Pertiwi 1 Padang berkerjasama dengan Nakes dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Padang yang mana Sebagai Pelaksana Puskesmas Air Tawar, Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, dan Puskesmas Anak Air, Senin (25/10/2021).


Firdaus selaku kepala sekolah SMA Pertiwi 1 Padang mengatakan, dengan adanya kegiatan vaksinasi ini  para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut didorong dengan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, katanya.


"Saat ini umlah siswa-siswi yang melaksanakan vaksin tahap dua (2) tercatat berjumlah  480 dari 535 siswa, dan ada beberapa dari siswa sudah disuntik vaksin di lingkungannya masing-masing dan ada juga beberapa siswa yang belum bisa di vaksin karena memiliki kendala kesehatan. 


Firdaus sabagai kepala sekolah berharap dengan adanya vaksinasi ini sekolah sudah mencapai standar untuk PTM karena vaksinasi tersebut merupakan salah satu prokes Covid-19 yaitu seluruh tenaga pendidik, kependidikan serta seluruh siswa telah tervaksinasi. Terakhir tentunya Pandemi segera berakhir, agar kita pihak sekolah bisa melaksanakan kegiatan PTM secara normal dikarenakan belajar daring tidaklah efektif dibandingkan PTM secara normal, tutupnya.(WEP) 




 TNS, Serasinews.com- Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si beserta rombongan melakukan peninjauan gebyar vaksinasi yang terpusat di Gor Rang Agam Lubuk Basung Kab. Agam, Minggu (24/10).


Wakapolda Sumbar dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Agam dan jajarannya beserta Pemerintah Daerah Kabupaten Agam, yang telah melaksanakan dan mensosialisasikan kegiatan vaksinasi ini kepada masyarakat.


Lebih lanjut Wakapolda menyebut, saat ini Provinsi Sumbar tengah menggenjot ketertinggalan cakupan vaksinasi Covid-19. Perluas cakupan vaksinasi bertujuan mempercepat terciptanya herd immunity di tengah-tengah masyarakat.


"Pelaksanaan vaksinasi harus ditingkatkan, agar masyarakat bisa beraktivitas, pelajar bisa sekolah tatap muka dan ekonomi bisa tumbuh kembali," ujarnya.


Hingga 21 Oktober 2021 sebutnya, cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Agam masih 18,34 persen dari 405.059 sasaran. Total masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lebih kurang 74.297 jiwa.


"Untuk wilayah hukum Polres Agam, sasaran vaksinasi Covid-19 sekitar 185.085 jiwa, yang sudah divaksin 43.304 jiwa, masih 76,6 persen lagi yang belum," sebutnya.


Untuk itu ulasnya, masyarakat Agam dihimbau untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara gratis di gerai-gerai yang sudah disediakan.


"Kepada masyarakat yang hadir hari ini untuk mengajak sanak saudara mengikuti vaksinasi di gerai yang sudah disediakan," ajaknya.


Sementara itu Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri SH Dt. Parpatiah dalam sambutanya mengatakan, kasus perkembangan Covid-19 di daerahnya sudah mulai terkendali. Dalam 3 minggu terahir sudah tidak ada lagi di temukan penambahan kasus Covid. Tempat tempat isolasi pun sudah kosong tidak ada pasien yang di rawat.


"Namun level PPKM kita kembali ke level 3, dikarenakan cakupan vaksinasi Covid-19 di Agam masih terbilang rendah," ucapnya.


Lebih lanjut dikatakan, pihaknya bersama Forkopimdan, TNI/Polri, ulama dan tokoh masyarakat terus berupaya memperluas cakupan vaksinasi. Pihaknya optimis Agam bisa terlepas dari posisi terendah cakupan vaksinasi Covid-19.


"Kedepan hampir seluruh pelayanan publik membutuhkan syarat vaksinasi Covid-19, untuk itu mari segera ikuti vaksinasi.


Ditambahkan, selain melakukan vaksinasi Covid-19 masyarakat juga diminta untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.


Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan, S.I.K., M.H selaku Ketua Panitia Pelaksana Gebyar Vaksin yang terpusat di GOR Rang Agam ini menyebut, pihaknya menargetkan sebanyak 5000 orang masyarakat yang akan divaksin. Dengan menyediakan sebanyak 25 team vaksinator dan di lengkapi dengan 6 orang dokter Spesialis untuk menunjang pelaksanaan gebyar vaksin tersebut.


Dalam acara Gebyar Vaksin hari ini Kapolres Agam beserta panitia penyelenggara menyediakan doorprize untuk masyarakat yang telah di vaksin dengan hadiah berupa 2 unit Sepeda Motor, 10 unit sepeda, TV, Kulkas, kompor gas, dan banyak hadiah lainya.


Dalam kunjungan, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto didampingi beberapa Pejabat Utama Polda, diantaranya Karoops Kombes Pol Djajuli, S.Ik, Kabid Humas Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Kabiddokkes Kombes Pol drg. Lisda Cancer, M.Biotech dan Kabid Hukum Kombes Pol Nina Febrilinda, SH.(WEP)



 Padang, serasinews.com- Pemerintah terus tingkatkan program vaksinasi Covid-19, Begitupun untuk Sekolah Menengah Pertama. kegiatan vaksinasi untuk usia pelajar sangat dibutuhkan guna untuk Proses Belajar tatap muka (PTM).


Pada hakikatnya vaksinasi memang harus dilakukan pada semua kalangan. Mulai dari kalangan usia anak-anak hingga lansia.


Seiring dengan diperbolehkan sekolah secara tatap muka kembali akan dilaksanakan, berkaitan dengan hal tersebut mengingat pentingnya program vaksinasi bagi anak-anak usia sekolah Itu perlu dioptimalkan. Sekolah dibuka pada tingkat dimana anak-anaknya sudah divaksin, supaya mencegah atau meminimalkan potensi terjadi penularan wabah Covid-19 di sekolah.


Vaksinasi bagi tenaga pendidikan dan usia pelajar memang menjadi syarat penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Selain soal vaksinasi, persiapan teknis dan non-teknis untuk pembelajaran tatap muka harus terlebih dulu dipastikan.


Termasuk mengenai kondisi herd immunity dan zonasi penyebaran Covid-19 di daerah tempat sekolah itu berada.


Kali ini SMA Pembangunan Laboratorium UNP berkerjasama dengan Nakes dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Padang yang mana Sebagai Pelaksana Puskesmas Air Tawar, Senin (23/10/2021).


Sementara itu, Dani sebagai salah seorang siswa di SMA Pembangunan Laboratorium UNP berharap " Dengan ada kegiatan vaksinasi ini semoga Pandemi segera berakhir dan proses tatap muka kembali normal. 


Drs. Yofrizal, M.Pd Selaku kepala sekolah SMA Pembangunan Laboratorium UNP mengatakan, dengan adanya kegiatan vaksinasi ini  para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut didorong dengan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah, katanya.


Lanjutnya, pada tanggal 21 Oktober ini Pemko Padang sudah mengizinkan untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka. Begitupun dengan sekolah kita ini sudah memulai PTM pertama pada hari Kamis kemarin, ucapnya.


Yofrizal sabagai kepala sekolah berharap dengan adanya percepatan vaksinasi oleh Pemko Padang semoga angka terjengkit wabah Covid-19 segera menurun dan Pandemi segera berakhir, agar kita pihak sekolah bisa melaksanakan kegiatan PTM secara normal dikarenakan belajar daring tidaklah efektif dibandingkan PTM secara normal, harapnya.(WEP) 






Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.