Padang, Serasinews.com- Danrem 032/ Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada menyambut kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Pangdam I/ Bukit Barisan Panglima Mayor Jenderal TNI Hassanudin, beserta rombongan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat, Rabu (03/11/2021).
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P, Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si, dan Pangdam I/ Bukit Barisan Panglima Mayor Jenderal TNI Hassanudin berserta rombongan mendarat di ( BIM) sekitar pukul 13.30 WIB.
Kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto, S.I.P, Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si, dan Pangdam I/ Bukit Barisan Panglima Mayor Jenderal TNI Hassanudin berserta rombongan tersebut disambut Danrem 032/ Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah beserta para pejabat Forkopimda Sumatera Barat.
Kedatangan rombongan Panglima TNI didampingi Kapolri , ke kota Padang tersebut dalam rangka kunjungan kerja sekaligus meninjau Gebyar Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) yang diselenggarakan di Sumatera Barat.
Setelah beristirahat sejenak, Panglima TNI didampingi Kapolri dan Pangdam I/ Bukit Barisan beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke GOR H. Agus Salim, kota Padang. Untuk meninjau kegiatan vaksinasi massal yang secara serentak dilaksanakan pada seluruh kabupaten kota yang berada di Sumatera Barat.(WEP)
Tak banyak perusahaan perjalanan wisata yang memikirkan soal pemberdayaan masyarakat sekitar destinasi yang jadi tujuan berwisata tamu mereka.
Perusahaan tahunya cuma datang bawa tamu, bayar tiket restribusi masuk destinasi, awasi tamunya menikmati destinasi, yang jelas tamu senang. Itu saja.
Perusahaan, tetap saja sebagai perusahaan. Perusahaan yang melulu berfikir ekonomi/benefit; bagaimana bisa meraup untung besar.
Tamu/wisatawan, tetap saja sebagai tamu. Mereka datang minta disajikan paket-paket yang wah dan indah untuk dinikmati. Kami bayar. Egois kesannya.
Destinasi wisata begitu pula. Tetap seperti-seperti itu saja. Monoton. Tak ada perubahan. Padahal bejibun perusahaan perjalanan yang bawa tamu ke sana.
Masyarakat di sekitar destinasi juga begitu. Pelayanan mereka seperti-seperti itu saja. Jurus semau 'gue' masih saja terjadi. Padahal tamu/wisatawan ramai.
Selama ini, sedikit sekali perusahaan perjalanan wisata yang mampu berperan ganda; peran ekonomi dan peran pemberdayaan masyarakat.
Banyak perusahaan perjalanan wisata hebat dan bonafit. Banyak tamu yang dibawa ke destinasi wisata di daerah. Tapi, cuma sampai di situ.
Tak banyak perusahaan perjalanan yang mampu berperan sebagai jembatan penghubung tamu dengan perbaikkan kualitas pelayanan destinasi wisata.
Lebih jelasnya, perusahaan menjadi fasilitator untuk perbaikkan kualitas destinasi, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia sekitar destinasi.
Karena tak mau berperan, makanya penulis berani menyebut bahwa, tak banyak perusahaan perjalanan wisata yang meninggalkan "jejak" positif di destinasi.
Dari sedikit perusahaan perjalanan yang meninggalkan "jejak" positif di destinasi wisata tujuan tamunya, salah satunya adalah perusahaan bang Ridwan Tulus.
Perusahaan perjalanan bang Ridwan, dalam mendesain program/paket, selalu berfikir bagaimana tamunya bisa meninggalkan "jejak" positif di destinasi tujuan.
Bang Ridwan dan tim selalu berfikir bagaimana tamu yang dia bawa, bisa ikut berkecimpung membantu aktivitas sosial masyarakat di destinasi.
Banyak "jejak" positif yang ditinggalkan perusahaan Bang Ridwan Tulus di seantero daerah/destinasi yang pernah dikunjungi tamu wisatanya.
Salah satu bukti "jejaknya" ada di Kota Pariaman. Yakni, di Kawasan Wisata Edukasi Konservasi Mangrove atau Apar Mangrove Park di Desa Apar, Kec. Pariaman Utara.
Perusahaan Bang Ridwan Tulus bekerjasama dengan komunitas lokal, beraktivitas sejak tahun 2011 merehabilitasi mangrove dan terumbu karang.
Rata-rata ada dua rombongan tamu/paket wisata edukasi konservasi yang dibawa Bang Ridwan dan tim ke Pariaman tiap tahun.
Di Pariaman para tamu yang notabene murid-murid sekolah international dikenalkan kegiatan konservasi perairan dan pesisir (mangrove dan terumbu karang).
Tak hanya dikenalkan, mereka juga ikut berdonasi, ikut jadi relawan sehari, merasakan dan menikmati bagaimana aktivitas konservasi dilaksanakan.
Dari paket wisata edukasi konservasi perairan dan pesisir ini, sudah tak terhitung lagi banyaknya jumlah batang mangrove yang didonasikan dan ditanam tamu.
Sudah tak terbilang lagi, entah sudah berapa banyak meja-meja tranplantasi terumbu karang yang ditanamkan di dasar perairan pulau-pulau Pariaman.
Bibit-bibit mangrove donasi dan ditanam langsung oleh para tamu wisata Bang Ridwan Tulus itu, kini menjelma jadi kawasan mangrove nan hijau rindang.
Meja-meja tranplantasi terumbu karang donasi dari tamu wisata Bang Ridwan Tulus yang 'kami' bantu tanamkan di dasar perairan Pariaman, hidup bagus.
Kawasan mangrove Apar yang sepuluh tahun lalu 'kami' temui rusak parah, dengan adanya kolaborasi konservasi dan pariwisata, kini kondisinya membaik.
Bahkan, kini kawasan mangrove Apar telah menjelma menjadi destinasi taman wisata alam unggulan Kota Pariaman yang dilengkapi jembatan jelajah mangrove.
Destinasi wisata alam Kawasan Mangrove Apar (Apar Mangrove Park) kini dikelola oleh desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Apar Mandiri.
Dampak positif dari hadirnya destinasi wisata alam Kawasan Mangrove Apar (Apar Mangrove Park), kini telah dinikmati oleh masyarakat.
Sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan keelokkan alam, Kawasan Mangrove Apar, kini ramai dikunjungi pelancong dengan sistem bayar restribusi.
Kini, kawasan tersebut tak terbatas dikunjungi oleh tamu wisatawan paket wisata minat khusus (wisata edukasi konservasi), tapi telah terbuka untuk umum.
Inilah contoh "jejak" positif yang ditinggalkan perusahaan perjalanan wisata Sumatera and Beyond milik Bang Ridwan Tulus untuk masyarakat Apar.
Karena alasan tamunya tak sekedar datang/melihat, lalu pergi, tanpa meninggalkan"jejak" itulah, 'kami' komunitas lokal bisa klop dengan Bang Ridwan Tulus.
Karena alasan ada "jejak" positif yang akan ditinggalkan, itu pula jadi penguat kenapa 'kami' komunitas konservasi lokal mau bekerjasama.
Terimakasih Bang Ridwan Tulus dan tim, terimakasih Sumatera and Beyond, terimakasih Green Tourism Institute, terimakasih masyarakat Apar. Salam lestari. (*)
(Catatan Pagi, Rabu 3 November 2021)
Padang, Serasinews.com- Dalam rangka memberikan pembinaan, dukungan, semangat dan perhatian kepada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Padang, Bunda PAUD Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa mengunjungi PAUD Holistik Integratif (HI) Melati Pepaya yang berada di Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Rabu pagi(3/11/2021).
Sebagaimana diketahui, PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.
Dalam kunjungan tersebut, istri Wali Kota Padang itu terlihat melakukan sejumlah aktivitas bersama anak-anak PAUD Melati Pepaya, diantaranya menonton televisi bersama, membaca buku cerita dan memberikan motivasi.
Kemudian Bunda PAUD Kota Padang itu juga terlihat melakukan pengukuran tinggi badan dan mengukur berat badan anak-anak PAUD yang didampingi oleh pihak Puskesmas setempat. Kemudian mengunjungi ruang UKS PAUD setempat.
Ny. Genny Hendri Septa menyampaikan bahwa kunjungannya kali ini dilakukan dalam rangka melihat langsung gerakan gemar membaca untuk anak usia dini yang dilaksanakan di PAUD Melati Pepaya.
"Kita di Kota Padang saat ini memang mewajibkan anak-anak sehari itu untuk membaca minimal 30 menit. Alhamdulillah hal ini sudah mulai dilakukan dan dilihatkan oleh PAUD Melati Pepaya," ujarnya.
Bunda PAUD Kota Padang itu menambahkan, untuk menghasilkan generasi yang literat dimasa depan, perlu menumbuhkan minat baca bagi anak-anak. Hal ini tentunya harus dimulai dari usia dini.
"Kita perlu menghasilkan anak-anak yang berkualitas, yang mau gemar membaca karena mereka akan menjadi penerus bangsa ke depannya," ujar Genny.
Di kesempatan itu, Ketua TP-PKK Kota Padang itu juga meminta agar para orang tua hendaknya mampu menyiasati agar anak mereka tidak kecanduan gadget, karena hal ini akan berefek buruk pada perkembangan anak.
"Setiap bertemu orang tua, saya selalu ingatkan ini. Kita harus peduli, agar anak-anak tidak kecanduan gadget. Khususnya kepada guru-guru PAUD, saya meminta agar kita bersama mampu mengkomunikasikan ini ke orang tua anak," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kota Padang Desi Susanti mengatakan, untuk mendukung gerakan literasi membaca di Kota Padang pihaknya didukung oleh Mobil Pintar (MoPi). Mobil tersebut merupakan bantuan dari PAUD INSTITUT Pusat yang bekerja sama dengan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
"Mobil pintar merupakan perpustakaan berjalan yang dilengkapi dengan sarana multimedia, buku bacaan dan alat peraga pendidikan. Tujuan dari mobil pintar untuk membangun budaya literasi sejak usia dini dan memberikan akses membaca buku berkualitas untuk anak di pelosok negeri, salah satunya di Kota Padang bahkan Sumatera Barat" jelasnya.
Di kesempatan itu, Bunda PAUD Kota Padang juga menyerahkan bantuan buku untuk PAUD Pepaya Melati dan untuk Mobil Pintar (MoPi). Turut hadir di kesempatan itu, Camat Kuranji Eka Putra Buhari, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya.
Padang, Serasinews.com- Dalam rangka Reses III masa sidang III tahun 2021 Wakil ketua DPRD kota Padang Arnedi Yarmen, S. Pd silaturahmi ke mushalla KBPKL kota Padang, Senin ( 01/11/2021 ).
Pada kunjungan tersebut Arnedi Yarmen disambut hangat dan penuh keakraban oleh ketua KBPKL kota Padang Idman berserta jajarannya. Dalam kegiatan tersebut anggota PKL sangat antusias menyampaikan beberapa aspirasi masing-masing, terlebih mengenai program dari bank nagari.
Arnedi Yarmen mengatakan " Dengan adanya komitmen dari bank Nagari untuk memberikan pinjaman tanpa anggunan sebanyak sepuluh juta rupiah, namun untuk sekarang tentunya bagaimana merealisasikannya" ujarnya.
Masih kata dia, jangan nantinya dengan adanya berbagai macam syarat yang mungkin tidak bisa dipenuhi PKL akhirnya menjadi berita koran saja.
Yarnedi berharap dengan adanya hal tersebut para PKL dapat memunculkan inovasi baru agar masing-masing dari mereka dapat tumbuh dan bangkit agar terciptanya kenyamanan di Pasar Raya kota Padang.
Dalam kegiatan tersebut Arnedi berkolaborasi dengan KBPKL kota Padang bertekad memajukan para PKL yang berada dikawasan Pasar Raya, tutupnya.