Latest Post

 


Padang, Serasinews.com–  Sebanyak 316 orang peserta Pendidikan pembentukan Bintara (Diktuk) di Sekolah Kepolisian Negara Polda Sumbar resmi mengikuti proses pendidikan selama  5 bulan yang langsung dibuka  oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.H, S.I.K, Selasa pagi 8/2/2022.

Dalam amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. DR. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si yang dibacakan Wakapolda Sumbar terdapat 5 penekanan, dalam proses pendidikan yang relatif singkat harus dirancang secara baik dan benar, dengan prinsip mengutamakan kualitas dan memberikan porsi yang lebih besar kepada kegiatan praktek kerja lapangan, 5 penekanan itu antara lain :

1.Tingkatkan terus keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa;

2.Selalu disiplin dan patuhi protokol kesehatan, jangan lengah, jangan kendor guna mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan kampus polri;

3.Ikuti semua proses pendidikan dengan tekun, penuh semangat dan selalu riang gembira, serta tanamkan tekad dan motivasi yang kuat bahwa selama berada di lembaga pendidikan adalah untuk belajar, berlatih dan menempa diri;

4.Persiapkan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan, hindari pelanggaran sekecil apapun dan patuhi seluruh peraturan serta ketentuan yang sudah ditetapkan oleh lembaga, sehingga saudara dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan lancar;

 5.Bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis. 

Dalam kesempatan itu juga, Kalemdiklat Polri menyampaikan agar selalu senantiasa disiplin protokol kesehatan untuk pencegahan Covid 19 dengan seksama dan ketat, jangan lengah dan jangan kendor mengigat pendidikan ini dilaksananakan dalam masih situasi pandemi covid 19.

 


Padang, Serasinews.com- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar) Brigjen Pol Edi Mardianto, S.I.K, M.Si memimpin upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Gelombang I tahun Ajaran 2022 sebanyak 316 orang di Sekolah Kepolisian Negara Polda Sumbar, Selasa pagi 8/2/2022. 

Dalam upacara itu, Wakapolda Sumbar membacakan amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. DR. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si Selamat atas keberhasilan saudara yang telah dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan menjadi peserta didik pada program pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang I Tahun Anggaran 2022. Selamat datang di lembaga pendidikan dan pelatihan Polri, tempat para siswa sekalian akan didik, ditempa dan dilatih untuk menjadi insan Tribrata yang Profesional, Bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik. 

Keberhasilan yang telah saudara raih ini, merupakan berkah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, serta hasil dari perjuangan panjang dan buah dari ketekunan, keuletan, dan kesungguhan saudara, yang juga tentunya tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua dan keluarga.

Oleh karena itu manfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu dengan belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh dan bertangung jawab. Para peserta didik tentunya akan dihadapkan dengan berbagai rangkaian kegiatan pendidikan dan latihan yang cukup berat dan melelahkan, namun dengan tekad yang kuat saya meyakini,  bahwa kalian dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pendidikan ini dengan baik. 

Sesuai dengan kebijakan Kapolri dalam Transformasi Polri yang Presisi, pendidikan menjadi aspek penting dalam mempersiapkan SDM Polri yang unggul di Era Police 4.0 yang mampu menjawab tantangan kekinian di Era Digitalisasi serta tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dari warga. Oleh karena itu pendidikan pembentukan  ini menjadi penting karena para Bintara dan Tamtama merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Kemampuan dan perilaku para Bintara dan Tamtama dilapangan akan menentukan wajah Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polisinya.   

Wakapolda Sumbar juga mengigatkan kepada peserta Diktuk Bintara Polri agar mengikuti pendidikan dengan penuh motivasi, semangat dan tekad yang kuat. Begitu juga hendaknya setelah dilantik agar menjadi Brigadir Polri yang Profesional serta dapat dipercaya oleh masyarakat. 

Upacara pembukaan Diktuk Bintara itu dihadiri oleh Irwasda Polda Sumbar Kombes Pol. Arif Rahman Hakim, Pajabat Utama Polda Sumbar, Bhayangkari, Kapolresta dan Wakapolres sejajaran Polda Sumbar serta Forkopimda Sumatera Barat dan tamu lainnya.

Program Pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri akan diselenggarakan dalam 2 gelombang dengan lama pendidikan setiap gelombang selama 5 bulan. Gelombang I yang dibuka secara serentak hari ini di 29 Sekolah Polisi Negara sebanyak 11.175 orang yang terdiri dari Diktuk Bintara Pria sebanyak 10.228 orang dan Diktuk Bintara Wanita sebanyak 307 orang, sementara Diktuk Tamtama Brimob sebanyak 1.614 orang dan Tamtama Polair sebanyak 140 orang.

 


Padang, Serasinews.com - Setelah di launching nya kegiatan Lomba  Sumbar Sadar Vaksin (SUMDARSIN) untuk anak usia 6-11 tahun, beberapa hari yang lalu, pihak Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) mengimbau para orang tua agar mengajak anak-anaknya (usia 6-11 tahun) untuk mengikuti  vaksinasi. 

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengatakan, kami mengimbau para orang tua agar mengajak anak-anaknya untuk ikut vaksin. 

“Kami mendorong agar para orang tua yang memiliki anak usia 6-11 tahun untuk mengajak dan mengedukasi agar ikut vaksinasi." Katanya. 

Ia menjelaskan, untuk capaian ini diperlukan  kerja sama kita semua khususnya para orang tua, agar pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilaksanakan 100 persen. 

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar Dr. dr. Finny Fitry Yani, SpA(K) mengatakan tentang vaksin anak 6 sampai11 tahun ini merupakan Vaksinasi Covid-19 yang bertujuan  membentuk dan melatih tentara khusus di tubuh anak untuk melawan virus penyebab Covid-19 . 

"Vaksinlah anak Anda, agar  terhindar dari penyakit Covid-19 dan aman dalam bersekolah," katanya. 

Lebih lanjut Kabid Humas mengatakan, kepada seluruh jajaran Polres di wilayah agar selalu bersinergi dengan seluruh stakeholder  terutama Dinas Pendidikan  untuk mensosialisasikan ke Sekolah Dasar agar terus melakukan akselerasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini. 

Selain itu, ajakan dan edukasi dari orang tua sangatlah berpengaruh untuk meningkatkan minat dan keinginan anak untuk ikut vaksin,” pungkasnya.

 


   Padang, Serasinews.com- Dalam rangka memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap Moderasi Beragama, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol  (UINIB) Padang gelar Stadium General  yang dilaksanakan di Auditorium Prof. Mahmud Yunus, Kamis (03/02/2022) sekira pukul 10.30 dan juga dihadiri oleh beberapa pakar penting Sumbar guna memaparkan ide, pengalaman, konsep, dan wawasan Mahasiswa.

Mengusung tema Penguatan Moderasi Beragama, acara Stadium General tersebut mengundang narasumber H. Yandri Susanto SPT yang merupakan Ketua Komisi VIII DPR RI. Sementara acara dipandu oleh Muhammad Taufiq yang juga Ketua Moderasi Beragama.

Sebelum kuliah umum dimulai, Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Martin Kustati dalam sambutan nya mengatakan bahwa saat ini UIN Imam Bonjol Padang telah menambah quota penerimaan mahasiswa baru sebanyak seratus persen. Ini bentuk keseriusan UIN Imam Bonjol Padang di tahun 2022 menargetkan menerima mahasiswa baru sebanyak 5.320 kuota.

UIN Imam Bonjol Padang telah memiliki fasilitas yang menunjang seperti hampir rampungnya pembangunan kampus III di kawasan Sungai Bangek Padang pada bulan April mendatang. Mahasiswa yang diterima di UIN IB mengalami peningkatan, di tahun 2020 tercatat 2.640 mahasiswa sementara pada 2021 sebanyak 3.490 mahasiswa baru.

Selain itu, Martin Kustati juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan wakil rakyat di DPR RI atas bantuan pembangunan jalan baru ke kampus III di kawasan Sungai Bangek, Padang. Bukan hanya jalan, Rektor perempuan ini juga meminta peningkatan fasilitas transportasi dengan titik akhir di kampus III UIN Imam Bonjol Padang.


“Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan komisi VIII DPR RI, Alhamdulillah bapak Muhammad Asli Chaidir telah membantu pembangunan jalan baru ke kampus III di Sungai Bangek. Kita juga meminta peningkatan fasilitas transportasi dengan titik akhir trans Padang di kampus III di Sungai Bangek nantinya, mudahan usulan ini segera sampai pada Wali Kota Padang,” ucap Martin Kustati.

Selain itu, Ia juga berharap adanya penambahan armada bus baru untuk transportasi mahasiswa dari kampus II ke kampus III, “September lalu kita juga telah mengusulkan penambahan bus baru ke komisi VIII DPR RI, mudah-mudahan Kementerian Perhubungan segera menindaklanjuti dan di tahun 2022 ini mahasiswa tidak kesulitan lagi mendapatkan transportasi jika kuliah dari kampus II ke kampus III,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto dalam kuliah umumnya menyampaikan materi sesuai tema penguatan moderasi beragama. Diawal materinya, Ia menyatakan dengan tegas bahwa dirinyalah satu satu nya yang menentang bahwa agama itu tidaklah sama.

“Orang Islam pasti tidak mau disamakan agama nya dengan orang kristen, begitu juga sebaliknya. Apapun agama pasti tidak bisa disamakan. Jadi saya membantah istilah semua agama itu sama,” katanya.

Ia menilai bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Ajaran Islam sebenarnya bukan hal baru, basisnya sudah kuat di dalam al-Quran dan al-Hadits, bahkan telah banyak diimplementasikan dalam sejarah Islam. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lilalamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

“Kalau sekarang yang terjadi di Indonesia problem beragama tidak hanya terjadi antar agama, namum sesama agama pun sudah saling bentrok dan saling menyalahkan. Untuk itu penting nya pendidikan dan kampus menjadi agen sektor pengubah perilaku beragama itu sendiri,” imbuhnya.

Yandri Susanto berharap mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang bisa menjadi sektor pengubah cara berperilaku beragama. Ia juga mengajak mahasiswa untuk menyamakan pemahaman bahwa kepentingan bangsa adalah yang utama, dibandingkan memperdebatkan mana yang benar dan salah dalam pemahaman beragama dimana sudah jelas basis nya Islam itu terletak dalam al-Quran dan al-Hadits.

Ikut serta dalam kuliah umum tersebut Anggota DPR RI dari Komisi VIII Lisda Hendrajoni dan Asli Chaidir. Ikut juga Muhammad Aliramdani, Dirjen Diktis Kementerian Agama Republik Indonesia, perwakilan dari Senat Mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa, serta sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di UIN Imam Bonjol juga perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan masing-masing program studi. (*)


Padang, Serasinews.com- Dalam rangka menertibkan para PKL di Pasar Padang, Dinas perdagangan kota Padang telah melakukan beberapa Pe penertiban dan aturan yang sudah dilaksanakan selama sembilan hari lamanya, terhitung sejak tanggal 24 Januari 2022.


Hal tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Walikota (Perwako) Tahun 2018 nomor 438 tentang lokasi dan jadwal usaha PKL. Mereka dibolehkan berjualan pukul 15.00 WIB,  namun bukan membuat pedagang teratur, hal tersebut malah semakin membuat pedagang merasa kesulitan untuk mencari nafkah.

Pantauan awak media di lapangan, Selasa (1/02/2022) sekitar pukul 14.50 WIB terlihat kondisi Pasar Raya Padang sangat sepi pengunjung, bagaimana tidak untuk sekarang pedagang hanya perbolehkan berjualan pada pukul 15.00-18.00 WIB


Hal tersebut bertujuan untuk membuat pedagang Pasar Raya agar lebih teratur, namun hal tersebut malah membuat masyarakat merasa diresahkan dengan jadwal diperbolehkan berdagang pada pukul 15.00 WIB.

"kami sebagai Pedagang Kaki Lima merasakan dampak yang signifikan dari penertiban yang dilakukan selama seminggu ini, kami harus mempersiap lapak serta dagangan menjelang proses jual-beli, hal tersebut memakan waktu kurang lebih 2 jam paling cepat, itu baru mempersiapkan dagangan kami, kapan lagi kami akan berjual beli, sementara jam 17.00-18.00 WIB pembeli sudah sepi", ucap Buk Eti sebagai pedagang.

Selain itu dia juga mengatakan, pembeli ramai diwaktu siang, sore ke atas pembeli sudah tidak ada lagi, apalagi malam. Kami merasa pemerintah memberi racun yang secara bertahap akan membunuh kami satu persatu. Intinya kami mengalami kerugian yang cukup besar karena diterapkannya penertiban ini, sementara kebutuhan kami sangat banyak dan tidak mungkin kami memenuhi kebutuhan dengan waktu yang singkat, sambungnya.

"Kami berharap pemerintah Kota Padang mendengar jeritan dan tangisan kami sebagai pedagang kecil, serta penertiban ini dapat dipertimbangkan kembali seperti semula, kami tidak akan melanggar aturan tersebut kedepannya, karena kami sebagai Pedagang Kecil semuanya tertumpu disini, bahkan dalam beberapa hari ini kami tidak mendapatkan keuntungan sama sekali justru sebaliknya yang terjadi, Jelasnya.

Sementara itu Pedagang Buah Salak juga menyampaikan " akibat dari penertiban  aturan ini, daya jual kami turun Drastis. Semula kami berjual-beli kurang lebih Rp. 1.000.000. Setelah peraturan ini diubah kami berjual-beli sekitar 10%-20%, atau Rp 100-200 saja, daya jual kami mengalami penurunan sebanyak 80%.

"Pak Wali dengarlah Jeritan dan tangisan kami pak wali, berikanlah kami kebijakan yang adil dalam mencari sesuap nasi",  harapnya.

Dari lubuk hati yang paling dalam kami berharap pemerintah mengembali kebijakan sebelumnya supaya Pemulihan Ekonomi benar-benar terealisasikan, tutupnya".

Ketua IKW RI Hendrizon, SH., Juga ikut berkomentar dalam penertiban tersebut, ia mengatakan disamping keadaan daerah  terjengkit Wabah Covid-19 diharapkan pemerintah kota dapat memperhatikan para PKL, dimana semua lapisan masyarakat ikut terkena dampak dari wabah tersebut.

Ia juga menambahkan, kota menjadi maju karena masyarakatnya sejahtera,  Diharapkan kepada pemerintah kota agar bisa membantu masyarakatnya yang terdampak bencana Covid-19 ini, sebagaimana yang kita tahu bahwa bencana ini adalah bencana dunia seperti yang kita pahami, Tutupnya.(*)


 

Padang, Serasinews.com - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menjalin silaturahmi dengan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) se Sumbar. Dalam kunjungan pengurus LKAAM tersebut, disambut hangat oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH. S.Ik. MH, Senin (31/1) di ruang Jenderal Hoegeng lantai IV Polda Sumbar. 

Kapolda Sumbar menyampaikan, tujuan menjalin silaturahmi bersama LKAAM se Sumatera Barat ini adalah untuk menyamakan visi dengan Melibatkan para tokoh Adat, Ninik Mamak dan Bundo Kanduang dalam membantu cegah gangguan keamanan. 

"Keamanan adalah menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Memang Polisi dan TNI yang terdepan, tetapi secara keseluruhan elemen masyarakat juga bertanggung jawab secara moral," sebut Kapolda Sumbar. 

Jenderal bintang dua ini menuturkan,  LKAAM merupakan suatu lembaga sosial. Di dalamnya terdapat para tokoh adat, agama, alim ulama, cadiak pandai, ninik mamak dan sebagainya. 

"Beliau-beliau adalah patron di dalam interaksi sosial masyarakat. Beliau-beliau perlu kita rangkul, perlu kita sinergikan dengan aparat keamanan," sebutnya. 

Irjen Pol Teddy Minahasa menerangkan, dengan keterlibatan para tokoh masyarakat ini mengingat komposisi jumlah Polisi dibandingkan jumlah masyarakat yang jauh berbeda. 

"Oleh karena itu dalam tatanan edukasi, persuasi dan sebagainya, kami masih memerlukan peran serta dan partisipasi aktif dari para tokoh adat atau tokoh masyarakat tersebut," tuturnya. 

Salah satu peran tokoh masyarakat, sebut Kapolda Sumbar, LKAAM mampu melakukan pencegahan maupun penyelesaian konflik secara mediasi. 

"Penyelesaian konflik yang tidak perlu sampai ke meja hijau atau cukup dengan metode restorative justice. Itu semua dimediasi oleh tokoh-tokoh tersebut. Mereka yang menjamin, mereka yang memberikan saran-saran, nasehat dan penyelesaian yang baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar DT Nan Sati menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kapolda Sumbar atas respon undangan audiensi ini, sehingga ia bersama pengurus LKAAM dan tokoh Adat se Sumbar lainnya bisa hadir di Polda Sumbar. 

Selain itu, apresiasi dari LKAAM Sumbar kepada Irjen Pol Teddy Minahasa atas dukungan penuh terhadap capaian vaksinasi di Provinsi Sumatera Barat, sehingga bisa mencapai 78 persen. 

"Terimakasih kepada bapak Kapolda telah menggagas Lomba SUMDARSIN (Sumbar Sadar Vaksin), yang telah menyelamatkan anak kemenakan kami dengan vaksinasi, yang setiap hari dilaksanakan melalui SUMDARSIN," ucap Fauzi Bahar.
 
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, seluruh LKAAM dan Ketua KAN se Sumbar, Ninik Mamak, Bundo Kanduang seluruh serta pengurus LKAAM.

Pada kesempatan itu pula, Kapolda Sumbar memberikan kepada beberapa tokoh Adat dan masyarakat Sumbar yang ikut berpartisipasi aktif dalam membantu tugas kepolisian dan juga vaksinasi.(*)



 Padang, Serasinews.com- Digitalisasi proses administrasi menjadi solusi dan keharusan dalam rangka mengatasi kelambatan pengurusan verifikasi dan  validasi  pajak di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini juga akan berdampak positif pada pendapatan daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Demikian disampaikan Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, saat membuka secara resmi Konferensi Wilayah Sumbar Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) dengan tema 'Ayunkan Langkah Menuju Demokrasi Badunsanak' di Truntum Hotel, Padang, Minggu (30/1/2022).

Gubernur menegaskan, Pemprov Sumbar saat ini sudah menetapkan prinsip kerja birokrasi yang tidak boleh lambat, memperlambat apalagi menghambat. Oleh sebab itu, menurut gubernur, salah satu misi Pemprov Sumbar adalah mendorong seluruh kegiatan transaksi pemerintahan berbasis penggunaan teknologi informasi.

"Kita ingin segala sesuatunya berjalan cepat. Prinsip kita tidak boleh lambat, memperlambat, apalagi menghambat. Solusi kedepan adalah digitalisasi. Semangatnya adalah memudahkan masyarakat," tegas Buya Mahyeldi.


"Apalagi ini berkaitan dengan pendapatan negara, kita ingin memaksimalkan potensi-potensi pendapatan itu. Lebih cepat masuknya, bisa lebih cepat dimanfaatkan untuk masyarakat melalui berbagai kegiatan dan pembangunan, sehingga juga mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur juga berpesan agar IPPAT tetap menjalin kekompakan meskipun ada dinamika. Perbedaan adalah kekuatan yang harus dirajut bersama, sehingga bisa memberikan kontribusi positif pada Sumbar.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah IPPAT Sumbar El Yunus, menyampaikan harapan kepada gubernur bahwa salah satu kendala yang dihadapi PPAT di Sumbar saat ini adalah masih lambatnya proses verifikasi dan validasi pajak.

"Salah satu kontribusi kami sebagai PPAT adalah untuk membantu memberikan masukan APBD melalui pungutan PPHTB. Kami mohon pada Bapak gubernur agar membantu, sehingga proses mudah dan lancar. Selain itu, kami juga berharap akan adanya perhatian untuk membantu menghadirkan sekretariat IPPAT Sumbar," harap El Yunus.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPPAT, Hapendi Harahap, dalam pidatonya menyebut tantangan PPAT kedepan semakin berat dengan adanya sertifikasi elektronik.

Hapendi juga berjanji akan terus mendorong para PPAT agar tetap santun beretika, dan yang paling utama adalah mematuhi hukum.

Konferensi wilayah IPPAT Sumbar ini diikuti 200an peserta dengan tujuan melakukan pemilihan Ketua IPPAT Sumbar untuk periode tiga tahun kedepan.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.