Latest Post

 


 Padang, Serasinews.com - Wakapolri Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono meresmikan Mesjid Hj. Alisma Alius, Selasa (10/5) di Batang Barus Lubuk Selasih Kabupaten Solok.

Peresmian Mesjid itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakapolri bersama Komjen Pol (purn) Suhardi Alius, yang dilanjutkan penarikan tirai nama Mesjid. 

Dalam sambutan, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menyampaikan apresiasinya atas pendirian masjid tersebut yang dibangun oleh Komjen Pol (purn) Suhardi Alius.

Menurutnya, sarana ibadah yang dibangun akan membawa manfaat yang sangat luar biasa bagi masyarakat sekitar dan musafir.

"Selamat untuk pak Suhardi Alius dan masyarakat, telah menyelesaikan pembangunan masjid yang ke-6 ini. Semoga menjadi ladang amal yang terus mengalir pahalanya," kata Komjen Gatot Edi Pramono.

Dalam peresmian Mesjid ii, tampak hadir Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof Rycko Amelza Dahniel, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH, S.Ik. MH, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakapolda Sumbar beserta pejabat utama Polda Sumbar. 

Diketahui, Masjid tersebut dibangun Komjen Pol (purn) Suhardi Alius untuk mendiang ibunya, Hj. Alisma Alius. Sedang peresmiannya juga bertepatan dengan ulang tahun Suhardi Alius yang merupakan mantan kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) tersebut.

Sementara, Komjen Pol (purn) Suhardi Alius sebelumnya mengatakan, masjid tersebut dibangun dalam waktu lebih kurang 5 bulan. Pembangunan masjid juga mendapat dukungan dari berbagai pihak.

"Alhamdulillah, masjid ini bisa rampung dibangun dalam waktu yang tidak lama. Semoga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja untuk beribadah dan kegiatan positif lainnya. Mohon dirawat," kata Suhardi Alius.

Selain Wakapolri, juga hadir Rektor Unand, Prof. Yuliandri, Bupati Solok, H. Epyardi Asda dan Kapolres Solok, AKBP Apri Wibowo, S.Ik.(*)

 

Padang, Serasinews.com - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dr. Gatot Eddy Pramono hari ini berkunjung ke Provinsi Sumatera Barat. 

Kunjungan orang nomor dua di tubuh Polri ini, disambut Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH. S.Ik. MH, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si serta Pejabat Utama Polda Sumbar, Senin (9/5).

"Ada kedatangan bapak Wakapolri bersama beberapa rombongan dari Mabes Polri hari ini," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik. 
Ia menyebut, rombongan dari Mabes Polri yang ikut tersebut diantaranya adalah Kalemdiklat Polri, beberapa Pati dan Pamen Polri.

Rencananya, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono akan meresmikan sebuah Mesjid di daerah Lubuk Lasih Kabupaten Solok pada besok, Selasa (10/5).(*)


Padang, Serasinews.com - Sebanyak 518 orang yang tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII), hari ini kembali melakukan cabut ba'iat untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di gedung Maharajo Dirajo, Batusangkar, Tanah Datar, Jumat (29/4) sore.

Cabut ba'iat ini diikuti oleh masyarakat yang tergabung dari beberapa Kabupaten Kota seperti Kota Padang, Kabupaten Agam, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Payakumbuh, Sijunjung dan 50 Kota. 

Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa menceritakan, bahwa sejarah berdirinya Republik Indonesia, aktor intelektualnya berasal dari Minang. Salah satu proklamator adalah bung Hatta, dengan perumusnya M. Yamin, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Imam Bonjol, M Natsir, dan Rasuna Said.

"Apakah saudara-saudara tau bahwa tokoh-tokoh tersebut adalah pendiri bangsa?Maka saya berharap jangan nodai warisan dari tokoh Minang yang sudah berjuang mengobarkan darah dan air mata demi berdirinya NKRI," ucapnya.

"Jangan nodai dengan rencana yang disusun oleh saudara (kelompok radikal) baik itu makar tau tindakan separatis lainnya. Karena, saya (Polri) dan TNI akan menjadi garda terdepan dan benteng terakhir demi menjaga keutuhan NKRI," sambung Irjen Pol Teddy Minahasa menambahkan. 

Ia meyakini dan percaya, bahwa mereka yang saat ini telah mencabut ba'iat nya sebelumnya ikut kelompok tersebut hanya karena dibujuk dan dirayu, untuk itu Kapolda berharap untuk kembalilah ke jalan yang benar.

"Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling terdalam saya menyampaikan apresiasi dan rasa terharu atas kesadaran saudara-saudara untuk kembali berikrar setia kembali ke NKRI," jelasnya. 

Kapolda Sumbar menegaskan, akan memberikan tenggat waktu sampai tanggal 20 Mei 2022 yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

"Jika tidak melakukan cabut ba'iat akan saya tegakkan hukum yang sekeras kerasnya," tegas jenderal bintang dua tersebut.(*)


 

Padang Serasinews.com - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) mengultimatum kepada masyarakat di Sumbar yang diketahui masuk dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII), untuk sesegera mungkin mencabut ba'iat dan kembali ke NKRI. 

Bukan tanpa sebab, karena terkait dengan  ancaman dan bahaya dari terorisme, radikalisme serta intoleransi dalam bentuk apapun bisa membuat kegaduhan serta meresahkan masyarakat, dan bahkan situasi menjadi distabilitas 

"Teror dalam bentuk apapun, dalam eskalasi apapun itu meresahkan masyarakat," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH. S.Ik. MH. 

Sementara, pasca ratusan warga di Dharmasraya telah melakukan cabut ba'iat pada Rabu (27/4), pihak kepolisian memastikan akan memberikan jaminan keamanan bagi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Kita akan berikan jaminan keamanan bagi mereka (ex. NII) yang telah kembali ke NKRI yang berideologi Pancasila dan Undang-undang 1945. Jaminan keamanan, ketertiban kita wujudkan di tengah masyarakat," ujarnya. 

Untuk itu, Kapolda Sumbar kembali mengimbau masyarakat yang terafiliasi dengan kelompok tersebut agar dengan kesadaran hatinya kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. 

Sebelumnya, sebanyak 391 orang yang tergabung dalam kelompok jaringan NII (Negara Islam Indonesia), mulai hari ini menyatakan dirinya kembali ke NKRI yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang 1945.

Hal ini mereka sampaikan saat mencabut bai'at masal dengan melakukan pengucapan sumpah setia kepada NKRI di Auditorium kantor Bupati Dharmasraya, Rabu (27/4) sore.

Dalam bai'at masal ini, turut disaksikan langsung oleh Kadensus 88 AT Polri Irjen Pol Marthinus Hukom, S.Ik, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH, S.Ik. MH, Danrem 032 Wirabraja, Kabinda Sumbar, Pejabat Utama Polda Sumbar, Bupati Dharmasraya, Kapolres Dharmasraya serta para tokoh lainnya.(*)


Padang, Serasinews.com - Usai menghadiri prosesi cabut ba'iat ex NII, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH, S.Ik. MH menyambut baik kepada mereka yang telah mencabut ba'iat tersebut. 

Dimana katanya, pada hari ini adalah event yang luar biasa dimana di bulan ramadhan lebih kurang 400 saudara-saudara kita yang terpapar aliran NII (Negara Islam Indonesia), aliran radikalisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa telah menyatakan cabut ba'iat.

"Saudara-saudara sudah saksikan di ruangan ini mereka melakukan cabut ba'iat," katanya, Rabu (27/4) usai menghadiri prosesi cabut ba'iat ex NII di Dharmasraya. 

Sedangkan untuk selebihnya yang masih terpapar NII tersebut, Irjen Pol Teddy Minahasa berharap dalam waktu yang sesingkat singkatnya terutama di bulan suci ramadhan ini, untuk mencabut ba'iat nya juga.

"Dan saya beri kesempatan paling lama tanggal 20 Mei 2022 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional seluruhnya  yang terekspos sejumlah 1.125 harus cabut ba'iat," jelasnya. 

Jenderal bintang dua tersebut menegaskan, jika mereka yang masih terpapar NII tidak juga melakukan cabut ba'iat, maka akan dilakukan tindakan tegas.

"Kalau masih ada yang tidak cabut ba'iat, saya akan menerapkan penegakan hukum negara yang sekeras kerasnya," tegas Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa. 

Ia menuturkan, Polda Sumbar bersama dengan Densus 88 AT Polri, Danrem, dan unsur Pemda serta Forkopimda lainnya sudah sepakat untuk hal tersebut. "NKRI harga mati, Pancasila harus dijunjung tinggi," pungkasnya. 

Lanjut Kapolda, terkait ancaman dan bahaya dari radikalisme dalam bentuk apapun sangatlah jelas, karena membuat situasi menjadi distabilitas dan meresahkan masyarakat. 

"Teror dalam bentuk apapun, dalam eskalasi apapun itu meresahkan masyarakat," jelasnya. 

Apalagi sebut Kapolda, saat ini akan memasuki lebaran. Dimana orang minang memiliki adat, budaya, tradisi mudik. Kemudian dua tahun lalu mudik dilarang oleh pemerintah, dan tahun ini diperbolehkan untuk mudik sehingga pasti pemudik jumlahnya akan melimpah. 

"Oleh karena itu jaminan keamanan, ketertiban harus betul-betul bisa kita wujudkan. Terutama oleh jajaran Polda maupun Korem," pungkasnya.(*)


  Padang, Serasinews.com- Sebanyak 391 orang yang tergabung dalam kelompok jaringan NII (Negara Islam Indonesia), mulai hari ini menyatakan dirinya kembali ke NKRI yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang 1945.

Hal ini mereka sampaikan saat mencabut bai'at masal dengan melakukan pengucapan sumpah setia kepada NKRI di Auditorium kantor Bupati Dharmasraya, Rabu (27/4) sore.

Dalam bai'at masal ini, turut disaksikan langsung oleh Kadensus 88 AT Polri Irjen Pol Marthinus Hukom, S.Ik, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH, S.Ik. MH, Danrem 032 Wirabraja, Kabinda Sumbar, Pejabat Utama Polda Sumbar, Bupati Dharmasraya, Kapolres Dharmasraya serta para tokoh lainnya. 

Kapolres Dharmasraya AKBP Nurhadiansyah, S.Ik mengatakan, pasca dilakukannya penangkapan oleh Densus terhadap beberapa warga yang masuk kelompok NII pada tanggal 26 Maret 2022 di Dharmasraya, masyarakat lainnya yang tergabung dalam pengajian tersebut merasa kebingungan. 

Selanjutnya, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan seluruh komponen diantaranya Forkopimda, serta dari tim Densus 88 Polri untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tergabung NII tersebut. 

"Jumlah warga yang mengikuti bai'at hari ini merupakan hasil penyelidikan Densus 88 Mabes Polri. Alhamdulillah hari ini mereka sepakat dari hati yang paling dalam untuk mencabut bai'at," ujarnya. 

Lanjut AKBP Nurhadiansyah, Polres bersama pemerintah Kabupaten Dharmasraya melakukan langkah-langkah mengajak masyarakat yang belum hadir hari ini untuk segera melakukan cabut bai'at. "Mengajak saudara kita yang lain untuk segera cabut ba'iat," pungkasnya.

Usai sambutan, dilanjutkan dengan prosesi cabut bai'at masal serta mengucapkan sumpah setia kepada NKRI, dan menyuarakan "NKRI Harga Mati, Pancasila junjung Tinggi".(*)

 

Padang, Serasinews.com- UIN Imam Bonjol Padang Gelar wisuda angkatan ke- 87,pada Selasa (27/4/2022) yang dimulai sekira pukul 09.00 WIB di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus II Lubuk Lintah.

Dilain sisi Wisuda kali ini juga mencatatkan sejarah wisudawan terbanyak sepanjang berdirinya kampus UIN Imam Bonjol Padang sedari berubah status dari IAIN ke UIN.


Rektor UIN IB Padang Martin Kustati membenarkan hal tersebut melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik Yasrul Huda.
"Prosesi wisuda dilaksanakan dalam dua sesi, dimulai 27-28 April 2022 di Auditorium Prof. Mahmud Yunus yang sekaligus menjadi wisudawan terbanyak sepanjang berdirinya UIN", Ucap Yasrul Huda.


Masih kata dia “Pada Wisudawan ke-87 ini berjumlah 1.446 orang, ini merupakan sejarah pertama kali bagi kampus  melepas wisudawan terbanyak sejak beralihnya satus dari IAIN ke UIN IB",Jelasnya.

Yasrul Huda juga mengatakan, "biasanya jumlah wisudawan dibawah seribu orang, namun hari ini melepas 754 Wisudawan yang mana diantaranya 78 mahasiswa lulusan Pascasarjana, 117 mahasiswa dari Fakultas Adab dan Humaniora, 259 mahasiswa dari Fakultas Syariah dan 164 mahasiswa dari Fakultas Ushuludin dan Studi Agama. Dan untuk Fakultas Febi  136 mahasiswa".

Sementara itu Rektor UIN IB Padang berharap kepada Wisudawan agar tetap selalu menjaga dan menjunjung nama baik Almamater.

"Saya ucapkan selamat kepada mahasiswa yang Diwisuda hari ini, namun selaku rektor saya berharap kepada seluruh Wisudawan UIN IB Padang agar selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik almamater UIN Imam Bonjol Padang", tutupnya.(WEP)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.