Rektor UIN Imam Bonjol Padang, yang diwakili oleh Wakil Rektor II Dr. Testru Hendra, M.A, pada pelepasan jenazah menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Prof. Dr. Zulmuqim. “Beliau adalah sosok yang luar biasa, baik dalam akademis maupun spiritual. Kehilangan beliau merupakan duka yang mendalam bagi keluarga besar kampus ini,” ujarnya.
Jenazah Prof. Dr. Zulmuqim dikebumikan di kampung halaman beliau di jorong mato jariang, kubang putih kecamatan Banuhampu Bukittinggi. Sebagian besar civitas akademika dan masyarakat hadir mengantarkan jenazah beliau ke peristirahatan terakhir dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Semoga Prof. Dr. Zulmuqim, M.A. berpulang dengan ketenangan, dan kontribusinya akan tetap dikenang sebagai warisan berharga dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dalam sambutannya Menteri Agama menyampaikan pesan, betapa sangat bahaya efek dari intoleransi yang dibawa oleh propaganda politik, rasial dan eksploitasi identitas yang memakan banyak korban seperti genosida dan bencana kemanusiaan lainnya. Menteri Agama mengharapkan peran umat beragama dalam membawa kedamaian, keadilan dan perlindungan hak asasi manusia. Beliau menjelaskan bahwa agama tidak hanya sebagai sumber ketenangan spiritual akan tetapi juga sebagai pendorong perubahan positif dalam masyarakat.
Menteri agama juga berharap sudah sepantasnya Indonesia menjadi laboratorium dalam studi islam sekaligus studi agama-agama. Pada forum AICIS ini dengan kedatangan tokoh-tokoh lintas, secara tidak langsung sudah menyampaikan pesan toleransi kepada seluruh umat di dunia.
Selain itu dalam sambutan lainnya yang disampaikan oleh plt Rektor UIN Walisongo Prof Nizar Ali, selaku tuan rumah AICIS 2024, mengapresiasi pelaksanaan Forum ini di UIN Walisongo dan mampu menghasilkan sebuah rumusan komitmen yang dinamakan Semarang charter atau piagam Semarang. Komitmen ini bertujuan mendorong terciptanya perdamaian dan keadilan umat Manusia tanpa membedakan suku, agama dan Ras.
Acara penutupan juga dimeriahkan dengan penampilan istimewa dari Reza Artamevia, salah satu ikon musik pop Indonesia. Penampilan Reza Artamevia tersebut menjadi penyemangat bagi peserta AICIS yang hadir dari berbagai negara.
Keputusan dan penetapan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa Dr. Sobhan dalam dunia akademis. Hal ini hendaknya menjadikan UIN Imam Bonjol semakin kuat dan kokoh mencapai tujuannya menjadi Universitas yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Prof. Sobhan adalah Guru Besar ke-20 UIN Imam Bonjol Padang. Harapannya, semoga penetapan ini menjadi maotivasi dan semangat bagi para dosen untuk mencapai gelar tertinggi akademiknya. Selamat kepada Dr. Sobhan atas pencapaian prestisius ini.
Semarang, 2 Februari 2024 – Setelah ditetapkan sebagai Peserta Invited, Open dan Extended Panel pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-23 Tahun 2024, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd., Rektor UIN Imam Bonjol Padang, menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengembangan Islamic Studies di Indonesia.
Diawali sebagai discussant dalam sesi “Contested Gender: Reimagining Family, Religion, and Women’s Rights” Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd bersama Prof. Dr. Abad Badruzzaman, M.Ag., Wakil Rektor I UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan masukan kritis terhadap 3 paper yang dipresentasikan dalam sesi tersebut:
The Concept of Egalitarian Family Financial Support in Modern Society: A Perspective on Spirituality and Minority Rights oleh Alharnisyefrita Wirahadinofa dari UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
PUANOGRAPH: Studi Analisis Perspektif Agama pada Representasi Perempuan dalam Visualisasi Film Horor oleh Ulya Hafidzoh dari MAN 1 Banyuwangi.
Stigmatization of Women as ‘Aurat’ and Temptation in Hadith oleh Kholila Mukaromah dari IAIN Kediri.
Proses review paper yang dilakukan oleh Prof. Martin dan Prof. Abad berlangsung dengan penuh semangat dan interaktif. Para peserta antusias untuk menerima masukan dan saran dari kedua pakar tersebut. Mereka pun mendapatkan banyak insights dan pembelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas paper mereka.
Adapun beberapa masukan dari Prof. Martin yaitu Perkuat argumen terkait aspek spiritualitas dengan contoh-contoh konkret terkait representasi perempuan dalam film horor dan kaitannya dengan perspektif agama, Perjelas struktur dan alur argumentasi dalam artikel, Analisis yang lebih mendalam terkait makna aurat dan fitnah dalam hadis.
Review tersebut ditanggapi baik oleh invited speaker dan akan diperbaiki paper sesuai dengan yang sudah diberikan oleh Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd bersama Prof. Dr. Abad Badruzzaman, M.Ag.,
Keterlibatan langsung Prof. Martin dalam proses review paper menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan penelitian di bidang Islamic Studies. Beliau tidak hanya ingin berbagi pengetahuannya, tetapi juga ingin mendorong para peneliti muda untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.(NAY)
AICIS berlangsung dari tanggal 1 sampai 4 Februari 2024, forum yang dihadiri oleh para peneliti, akademisi dan pakar ini membawa tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues”