Latest Post


Sumbar, Serasinews.com - Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik menyampaikan perkembangan terkait penanganan bencana alam yang dilakukan oleh Polri, khususnya Polda Sumbar beserta Polres yang terdampak bencana. 

Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait masih melakukan pencarian korban hilang diduga terkena banjir bandang dan lahar dingin yang terjadi beberapa hari lalu. 

"Untuk update terkini hingga Kamis tanggal 16 Mei 2024 pukul 07.00 WIB, korban yang meninggal 61 orang, dan yang hilang 12 orang," kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kamis (16/5) di RS Bhayangkara Padang. 

Didampingi Kombes pol dr. Sri Handayani, MMRS, Karumkit Kompol dr. Dedet Steavano, M. Ked (OG)., Sp.OG, Kabid Humas menerangkan, dari 61 korban yang meninggal tersebut sebanyak 56 orang telah teridentifikasi dan 5 orang lainnya belum teridentifikasi. "Korban yang masih di rawat di rumah sakit sebanyak 7 orang," ujarnya. 

Kombes Pol Dwi menuturkan, pihaknya saat ini masih membuka dan menerima pengaduan di Posko DVI bagi masyarakat yang kehilangan keluarganya. 

"Silahkan datang ke Poski DVI atau ke kantor Polisi terdekat untuk melaporkan jika ada keluarganya yang hilang akibat bencana ini," ungkapnya. 

Sementara, Kabiddokkes Kombes Pol dr. Sri Handayani menambahkan, pihaknya telah mendirikan Posko DVI yang berada di Rumah Sakit yang ada di Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Sijunjung dan di RS Bhayangkara.

"Untuk yang belum teridentifikasi 2 jenazah di Rumah Sakit Tanah Datar dan 3 jenazah di RSUD Sijunjung," ujarnya. 

Lanjut Kabiddokkes, jenazah yang belum teridentifikasi tersebut dikarenakan belum adanya laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya. 

"Posko DVI ini akan terus kami buka, walaupun masa tanggap bencana telah habis dan Posko di daerah telah ditutup masyarakat bisa datang ke Posko DVI RS Bhayangkara," pungkasnya.(*)


TNI dan Polri menggelar apel gelar pasukan terkait pengamanan event Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. Apel gelar pasukan digelar di Lapangan Niti Mandala Renon hari ini, Rabu (15/5/2024).

Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran selaku Kepala Operasi Puri Agung 2024 mengatakan, apel gelar pasukan kali ini untuk  memastikan kesiapan personel TNI Polri dalam mengamankan WWF.

"Sebelum apel gelar pasukan ini kita rapat personel yang sifatnya detail, lalu ada Tactical Floor Game (TFG) dan Latihan Pra Operasi. Hari ini gelar pasukan mengecek kesiapan personel dan peralatan mengamankan acara," kata Fadil.

Fadil mengatakan, sistem pengamanan yang dilakukan terpadu dengan semangat sinergis. Pada ring 1 akan dilakukan Paspampres, ring 2 TNI dan ring 3 akan dilakukan Polri dimana akan mengamankan tamu VIP beserta kegiatan lainnya di luar main event.

"Konsep ini biasa dilakukan dengan teman-teman TNI. TNI membentuk satgas dan kami menggelar Operasi Puri Agung," katanya.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, event WWF ini sangat penting karena membicarakan isu air. Menurutnya, isu air, pangan dan energi merupakan isu krusial untuk saat ini dimana dunia harus satu suara.

Nantinya ada 43 kepala negara yang direncanakan hadir. Kemudian 4 organisasi internasional dan 194 Menteri negara dan tentu dari menteri kabinet Indonesia maju.

"Polri melibatkan 5.791 personel dengan dilengkapi command center diharapkan lebih optimal pelaksanaan tugas," ucapnya.

Lebih lanjut, Fadil mengatakan, untuk jadwal kedatangan peserta dan tamu negara sudah ada. Nantinya sudah ada tim Walrolakir mengantar dari bandara menuju tempat registrasi dan akomodasi.

"Kepala negara tiba tanggal 18 ada tim yang menerima dan Polri dilibatkan sebagai petugas pengawal tamu VVIP. ring 3 melakukan pengamanan sterilisasi dimana nanti ada unit k9, polisi pariwisata, polisi obvit, sabhara yang bertugas memberikan rasa aman dan nyaman," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Fadil mengatakan atas nama Kapolri dan Polri mengucapkan apresiasi kepada masyarakat Bali atas dukungan dan pengertiannya selama penyelenggaraan WWF berjalan lancar dan aman.

Ia pun mengimbau agar tetap menjaga kondusivitas situasi selama penyelenggaraan WWF dan meminta maaf jika nanti adanya pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas yang sifatnya situasional.

"Kegiatan ini (WWF) kita tak mau mengganggu aktivitas wisata yang menjadi urat nadi ekonomi Bali. Kami ingin jadikan contoh ada event tak ada gangguan tapi ada dampak buat masyarakat," katanya.

Ia pun menjelaskan, nantinya akan ada 17 ribu peserta yang akan hadir dalam WWF. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian masyarakat Bali.

"Mudah-mudahan balancing keduanya antara perekonomian menggeliar dan isu air bisa membawa kesejahteraan bagi kita semua," katanya.

Sementara itu, Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI Muhammad Khairil Lubis mengatakan, kegiatan KTT WWF ini sudah berlangsung beberapa tahun sebelumnya yang mana tahun ini Indonesia jadi tuan rumah.

Permasalahan air, katanya, tak terlepas dari isu global warming yang memang dari 15 tahun lalu dari zaman SBY presiden sudah mengingatkan dan memang sudah kita rasakan bahwasanya global warming itu nyata.

"Air kita sudah berkurang karena hutan kita sudah gundul, banjir akhirnya sering terjadi dengan longsor dan sebagainya," ujarnya.

Dengan kehadiran beberapa kepala negara, ia berharap pembicaraan masalah air untuk kesejahteraan bagi masyarakat bisa terselesaikan.

Khairil menuturkan, kegiatan KTT ini sudah berkali-kali dilakukan di Bali. Ia pun bersyukur kepada masyarakat Bali yang memang sangat welcome untuk kegiatan ini.

"Dengan sistem keamanan yang TNI Polri lakukan yang udah ada pembagiannya dengan kekuatan alusista yang dikerahkan, kita berharap ini dapat berjalan dengan aman dan lancar dengan kita tetap mengantisipasi adanya gangguan sekecil apapun," ujarnya.


Sumbar, Serasinews.com - Pihak kepolisian memberikan Trauma Healing kepada warga masyarakat korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

"Pasca bencana alam, Polda Sumbar melalui Bagian Psikologi SDM Polda Sumbar dan SDM Polres setempat telah memberikan bantuan trauma healing," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik, Selasa (15/5).

Kegiatan ini bertujuan agar para korban musibah banjir dan longsor dapat mengatasi kesulitan danmelupakan peristiwa serta ketakutan akan kembali terjadinya bencana.

Sementara, Kabag Psi Biro SDM Polda Sumbar Kompol Fakhru Rozie, S.Psi menyebut, langkah ini diambil sebagai bagian dari respons penuh perhatian terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami oleh mereka yang terdampak langsung oleh bencana banjir lahar dingin.

Tim Trauma Healing Polda Sumbar ini dipimpin oleh Kabag Psi Biro SDM Polda Sumbar, Kompol Fakhru Rozie, S.Psi dengan mengikutsertakan beberapa anggota Tim trauma healing Bag psikologi Polda Sumbar dan konselor yang telah terlatih untuk menangani kasus trauma pasca-bencana. 

"Kami memberikan bimbingan dan dukungan emosional kepada korban, membantu mereka untuk mengatasi rasa takut, kecemasan, dan stress yang dapat muncul setelah mengalami peristiwa traumatis," ujarnya. 

Ia menyebut, pentingnya memberikan dukungan psikologis kepada korban dan masyarakat terkait dampak emosional dan psikologis yang mungkin mereka rasakan.

"Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan sesuai kebutuhan," ujarnya usai memberikan pelayanan trauma healing kepada korban yang berada di Paninjauan, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (15/5).

"Selain itu, untuk mengembalikan kondisi emosional korban, sehingga semangat kembali seperti sebelum adanya bencana yang terjadi," pungkasnya menambahkan.

Berikut pelaksanaan trauma healing yang dilaksanakan oleh Polda Sumbar dan Polres sejajaran 
1. Hari Minggu : 12 Mei 2024
Tempat : Wilayah Hukum Polres Padang Panjang (Singgalang Kering, Lubuk Mato Kucing dan Pandai Sikek).

2. Hari Senin :  13 Mei  2024
Tempat : Wilayah Hukum Polres Padang Panjang (Jprong Pagu-pagu Nagari Pandai Sikek Kec. X Koto Kab. Tanah Datar)

3. Hari Selasa :  14 Mei  2024
Tempat : Wilayah Hukum Polres Padang Panjang (Jr.Pagu-pagu Nag. Pandai Sikek Kec. X Koto Kab. Tanah Datar)

4. Hari Rabu :  15 Mei  2024
- Tempat : Wilayah Hukum Polres Padang Panjang (Jorong Batu Banyak Nag. Paninjauan Kec. X Koto Kab. Tanah Datar)

- Polresta Bukittinggi dilaksanakan di RSUD Dr. Achmad Mochtar, dan Polres Padang Panjang dilaksanakan di Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Lima Kaum.(*)


Padang, Serasinews.com - Banjir bandang yang melanda wilayah Sumatera Barat pekan lalu telah menyebabkan kerusakan parah dan menimbulkan  korban. Menanggapi situasi darurat ini, Polda Sumbar segera melakukan berbagai upaya penanganan dan evakuasi untuk menyelamatkan warga yang terdampak dan memastikan keselamatan mereka.(14/5).

Sejak bencana terjadi, Polda Sumbar langsung mengerahkan personel dan peralatan ke lokasi-lokasi terdampak banjir bandang. Tim SAR Polda Sumbar bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan relawan untuk melakukan evakuasi warga dari daerah yang paling parah terkena dampak.

Kabid humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, menyatakan, "Kami berusaha secepat mungkin mengevakuasi warga dari lokasi yang berbahaya. Keselamatan dan keamanan warga adalah prioritas utama kami dalam situasi darurat ini."

Polda Sumbar mendirikan beberapa posko bantuan dan tempat pengungsian sementara untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Posko-posko ini dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti tempat tidur, makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.

"Kami memastikan bahwa warga yang mengungsi mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Posko bantuan kami buka selama 24 jam untuk melayani kebutuhan para korban bencana," tambah Kombes Pol DwiSulistyawan.

Selain evakuasi, Polda Sumbar juga aktif dalam distribusi bantuan logistik yang mencakup makanan siap saji, air minum, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan. Tim medis Polda Sumbar memberikan layanan kesehatan untuk menangani warga yang sakit atau terluka akibat banjir.

"Kami mengutamakan distribusi bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau dan memastikan tidak ada warga yang terlewatkan. Layanan kesehatan juga kami sediakan untuk mencegah penyakit yang mungkin timbul akibat kondisi darurat ini," ujar Kabid humas.

Polda Sumbar bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi untuk mengoptimalkan penanganan bencana ini. Dukungan dari pemerintah daerah, TNI, relawan, dan organisasi kemanusiaan sangat membantu dalam mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Polda Sumbar menunjukkan komitmen dan kepeduliannya dalam menangani bencana banjir bandang ini. 

"Kerja keras dan sinergi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan membawa kembali kehidupan normal bagi warga yang terdampak," tutup Kabid humas.(*)

 

Sumbar, Serasinews.com - Polwan Polres Padang Panjang memberikan Himbauan/Trauma Healing kepada Warga Masyarakat Korban banjir dan Longsor di Wilayah Hukum Polres Padang Panjang,Senin (13/5/2024).

Tidak hanya memberikan Trauma Healing, Polwan Polres Padang Panjang juga memberikan cek kesehatan kepada Korban Pasca Bencana Alam Banjir Bandang.

Kegiatan kali ini dilaksanakan di daerah Lubuk Mata Kucing, Kelurahan Pasar Usang, Kota Padang Panjang.

Kegiatan ini Bertujuan agar para Korban musibah Banjir dan Longsor dapat mengatasi kesulitan melupakan peristiwa serta ketakutan akan kembali terjadinya bencana.

Selain itu, untuk mengembalikan kondisi emosional korban, sehingga semangat kembali seperti sebelum adanya bencana yang terjadi.(*)


Padang, Serasinews.com - Sebagai respons terhadap bencana alam banjir bandang yang melanda beberapa wilayah Sumatera Barat, Polda Sumbar mengambil langkah cepat dan inovatif dengan menerapkan sistem water treatment untuk menyediakan air bersih bagi warga terdampak. Bencana yang terjadi pekan lalu ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan krisis air bersih di beberapa daerah.(14/5)

Dalam situasi darurat ini, Polda Sumbar mengerahkan tim tanggap darurat yang dilengkapi dengan peralatan water treatment portabel ke lokasi-lokasi terdampak banjir. Sistem ini mampu mengolah air dari berbagai sumber, termasuk air sungai dan sumur yang terkontaminasi, menjadi air bersih yang aman untuk dikonsumsi.

Mobil Water Treatment Polda Sumbar ini ditempatkan di kantor Nagari Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dikarenakan seluruh warga terdampak banjir diungsikan di kantor walinagari tersebut, selain itu mobil water treatment ini difokuskan untuk air minum atau di konsumsi.

Kabid humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, menyatakan, "Kebutuhan akan air bersih sangat mendesak setelah bencana banjir bandang ini. Dengan menerapkan teknologi water treatment, kami berharap dapat membantu meringankan beban warga dan mencegah penyakit akibat air yang tercemar."

Selain penyediaan air bersih, Polda Sumbar juga menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan kepada warga yang terdampak. Tim medis dari Polda Sumbar juga dikerahkan untuk memberikan layanan kesehatan dan memastikan kondisi kesehatan warga tetap terjaga.

"Kami berusaha memberikan bantuan menyeluruh, tidak hanya air bersih tetapi juga dukungan logistik dan layanan kesehatan. Sinergi dengan berbagai pihak terus kami lakukan untuk memastikan semua kebutuhan warga terpenuhi," tambah Kabid humas.

Salah seorang warga setempat mengapresiasi upaya Polda Sumbar. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif cepat dari Polda Sumbar dalam menangani krisis air bersih ini. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak sangat membantu dalam proses pemulihan pasca bencana."

Polda Sumbar berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung proses pemulihan di wilayah terdampak banjir. Rencana jangka panjang termasuk peningkatan kapasitas sistem water treatment dan pelatihan bagi masyarakat tentang pengelolaan air bersih dan sanitasi.

"Ke depan, kami akan terus mendukung upaya pemulihan dan memastikan bahwa warga memiliki akses yang berkelanjutan terhadap air bersih. Kami juga akan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola air bersih," ujar Kombes Dwi Sulistyawan.

Dengan inisiatif ini, Polda Sumbar tidak hanya menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosialnya, tetapi juga memberikan solusi konkret bagi warga yang sedang menghadapi krisis akibat bencana. 

"Upaya ini diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan dan memastikan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.(*)


Sumbar, Serasinews.com - Polda Sumatera Barat terus melakukan upaya penanganan bencana alam yang terjadi di wilayah Sumbar, membantu mencari dan mengevakuasi masyarakat yang menjadi korban atas musibah tersebut. 

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait masih melakukan pencarian korban hilang diduga terkena banjir bandang dan lahar dingin yang terjadi beberapa hari lalu. 

"Untuk update terkini hingga Rabu tanggal 15 Mei 2024, korban yang meninggal 56 orang, dan yang hilang 15 orang," kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan. 

Berikut rinciannya:

1. DVI Polres Tanah Datar
- Yang meninggal   : 18 orang 
- Yang Hilang   : 10 orang
- Yang belum Teridentifikasi : 6 Orang.
- Sudah Teridentifikasi  : 12 Orang.
- Yang Dirawat Di RSUD : 5  orang

2. DVI Polres Padang Panjag
- Yang meninggal      : 10 orang
- Yang Hilang  : 3 orang
- Yang Teridentifikasi : 10 orang
- Belum Teridentifikasi : -
- Yang dirawat : 1 Orang

3. DVI Polres Bukittinggi
- Yang meninggal : 21 orang
- Yang Hilang : 2 Orang
- Yang Teridentifikasi : 21 orang
- Yang Dirawat Di RSUD : 2 orang
- Yang Dirujuk ke RSUP dr. M  Djamil : 1 orang

4. DVI Polres Padang Pariaman
- Yang meninggal : 7 orang
- Yang Hilang : -
- Yang Teridentifikasi :  5 orang
- Yang Belum teridentifikasi : 2 Orang Rs. Bhayangkara.
- Yang Dirawat Di RSUD : -

5. Dvi Polresta Padang
- Yang meninggal         : 2 orang
- Yang Hilang       : -
- Yang Teridentifikasi  :  2 orang
- Yang Belum teridentifikasi : - 
- Yang Dirawat Di M Jamil : 3
- Yang Dirawat di SPH    : 3

Dirinya menambahkan, selain melakukan pencarian korban, Polda Sumbar juga telah mendirikan sejumlah dapur umum dan mobil water treatment untuk kebutuhan masyarakat. 

"Proses evakuasi terhadap korban yang masih hilang dengan menggunakan K9, dan melakukan trauma healing," pungkasnya.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.