Latest Post


Arosuka - Bupati Solok diwakili Sekretaris Daerah Medison, S.Sos, Msi membuka secara resmi sekaligus sebagai pemateri dalam acara Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Pengukuhan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) di aula perpustakaan daerah Koto Baru, Kamis (13/06/2024).

Kabupaten Solok merupakan Kabupaten pertama di Sumatera Barat yang  mendeklarasikan kecamatan tangguh bencana ini. Adapun peserta sosialisasi ini adalah  Camat se-Kabupaten Solok dan pejabat serta anggota TRC BPBD Kabupaten Solok.

Hadir sebagai narasumber dari BPBD Provinsi Sumatera Barat Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Fajar Sukma S.Pd dengan materi Manajemen Tanggap Darurat. Selain itu juga ada penyampaian  materi Manajemen Resiko Bencana oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Drs.Irwan Effendi.

Sekretaris Daerah menyampaikan di Kabupaten Solok, kita menghadapi tantangan bencana yang signifikan. Ketersediaan sumber daya memainkan peran kunci dalam penanggulangan bencana. Namun, tanggung jawab ini tidak hanya terletak pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melainkan juga melibatkan semua pemangku kepentingan.

"Kedepannya, kita harus membangun sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menghadapi bencana secara terintegrasi. Dengan demikian, setiap komponen pemerintah akan merasa terlibat dan berkontribusi.” tegas Medison.(Admin)




Tim Terjun Payung Polri yang tergabung dalam Timnas Terjun Payung Indonesia mengikuti Kejurnas Asia dan Kejuaraan Dunia 5th FAI World Cup Indoor Skydiving and 1st FAI Asian Indoor Skydiving Championships. Kejuaraan yang digelar mulai 16-20 April 2024 di GoAirborne Indoor Skydiving Macau China diikuti 30 negara untuk Kejuaraan Dunia dan 10 negara untuk Kejuaraan Asia.

Adapun pesertanya sebanyak 250 dengan 95 tim dengan nomor kejuaraan yang diikuti yakni 4 Way Female.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kontingen Indonesia terdiri dari Kelompok Komando terdiri dari 2 personel atas nama Kombes Pol Christiyanto Goetomo dan AKBP Abdul Fitri.

"Ketua kontingen satu personel atas nama AKBP Bayuaji Yudha Prajas," kata Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6/2024).

Official tim terdiri dari 3 personel yakni AKBP Kevin Leleury, Ardya Rifiantara (Komite Terpa Fasi), dan Dwi Waskito (Komite Terpa Fasi).

Atlet 4 Way Female yang mengikuti kejuaraan sebanyak 5 personel atas nama Brigpol Nur Fauziah Anwari Puteri (sebagai katim), Bripda Melia Roza, Bripda Elisabeth Putri Pratiwi, Bripda Nabila Keysha dan Bripda Jilfarianti Nadar.

"Adapun hasil yang dicapai dalam Kejuaraan Dunia 5th World Cup Indoor Skydiving, Tim Putri meraih peringkat 5 nomor 4 way formation skydiving female dan Kejuaraan Asia 1st Asian Indoor Skydiving Championships, Tim Putri meraih juara 2 nomor 4 way formation skydiving female," katanya.


Sumbar, Serasinews.com - Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan (Pessel) beserta Kanit Tipidkor diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Sumatera Barat. 

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Kasat Reskrim dan Kanit Tipidkor Polres Pessel tersebut. 

"Iya benar. Kasat Reskrim dan Kanit Tipidkor Polres Pessel sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bidpropam," katanya, Jumat (7/6).

Dirinya menampik terkait dua personel tersebut diperiksa karena kasus narkoba. Namun pemeriksaan itu terkait adanya laporan atau pengaduan masyarakat (dumas) dari masyarakat ke Polda Sumbar. 

"Bukan karena narkoba. Tapi terkait pemeriksaan dalam rangka penyelidikan karena ada dumas, berupa surat kaleng dari masyarakat yang masuk ke Polda Sumbar," terangnya. 

Dirinya menjelaskan, dengan adanya pemeriksaan tersebut, menandakan bahwa polri peduli dan respon terhadap setiap pengaduan masyarakat.

"Baik pengaduan langsung atau melalui surat ke Polda Sumbar," ujarnya. 

Dirinya mengimbau kepada masyarakat yang merasa tidak puas dengan pelayanan kepolisian di jajaran Polda Sumbar, mempersilahkan melaporkan ke Bidpropam Polda Sumbar seperti yang saat ini terjadi pada Kasat Reskrim dan Kanit Tipidkor Polres Pessel.

"Tujuannya agar kita (polri) menjadi lebih baik. Sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dan dicintai masyarakat," pungkasnya.(*)


Sumbar, Serasinews.com - Ketua Umum Bhayangkari Ny. Juliati Listyo Sigit, mengunjungi Posko Pengungsian Banjir Bandang Gunung Marapi di kantor Wali Nagari Kecamatan Tanah Datar, Kamis, (06/06).

Ny. Juliati Listyo Sigit dalam kunjungan itu didampingi ketua Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju ( OASE KIM ) Ibu Sri Suparni Bahlil.

Dalam kunjungan itu Ny. Juliati dan rombongan mendengarkan kondisi pasca banjir bandang yang dipaparkan Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra.

Ketum Bhayangkari saat mengunjungi posko pengungsian yang terdapat di lingkungan kantor Wali Nagari Rambatan juga berkesempatan menyapa warga  dampak bencana alam tersebut, terutama kaum ibu dan anak-anak.

Juliati bersama rombongan bhayangkari dan OASE KIM juga membagikan bingkisan bantuan berupa sembako untuk pengungsi dewasa, perlengkapan sekolah dan makanan ringan untuk anak-anak.

Juliati Listyo Sigit saat mengunjungi pengungsian dan memberikan bantuan untuk korban bencana alam banjir bandang Gunung Marapi, seperti kompor dan tabung gas, kasur, bantal, selimut, sarung, sajadah serta mukenah.

Sesi trauma healing pada anak digelar dengan tenda sederhana. Anak-anak yang dihibur badut terlihat senang menyambut Juliati.

Nampak istri dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini berdiri dan ikut bernyanyi di tenda trauma healing itu.

Dalam kunjungan kerja Ketua Umum Bhayangkari Ny. Juliati Sigit Prabowo dan ketua OASE KIM juga melakukan bakti kesehatan untuk korban banjir bandang Gunung Marapi.

Pada kesempatan itu, Ny. Juliati berkunjung ke dapurlap dan berpesan agar logistik pengungsi terpenuhi dan lokasi pengungsi nyaman untuk ditempati. 

Turut hadir Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono, S.Ik. MH, PJU Polda Sumbar, Ketua Bhayangkari Daerah Sumbar Ny. Iis Suharyono dan Bhayangkari. (*)

 

Padang - Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa memiliki kedudukan yang vital dalam pembangunan karakter bangsa. Untuk itu, momen peringatan Hari Lahirnya Pancasila bukan hanya ritual tahunan. Tapi sedapat mungkin dijadikan ajang refleksi dan penguatan komitmen anak bangsa terhadap dasar dan nilai-nilai negara yang esensial bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia.


Hal itu yang mencuat dalam Dinamika Publik Radio Padang FM yang menghadirkan narasumber Ketua Badan Kehormatan DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH dan Rektor Universitas Ekasakti, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd.


Dalam dialog bertema “Relevansi Peringatan Hari Lahir Pancasila Dengan Kekinian” tersebut, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH menyampaikan bahwa Pancasila tidaklah lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan  melalui proses yang panjang, dengan didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dan dengan melihat pengalaman bangsa lain di dunia.


“Pancasila lahir dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan besar  Bangsa Indonesia sendiri,” ungkap tokoh yang juga Ketua Majelis Pembina PD Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumbar ini.


Melalui dialog itu, Leonardy juga mengatakan bahwa Pancasila sebagai sistem etika yang merupakan jalan hidup dan juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku.  Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai- nilai pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.


Menurut Leonardy, di masa kini bangsa Indonesia sedang mengalami banyak tantangan meski sudah 26 tahun era reformasi berjalan. Jika diidentifikasi, tantangan tersebut berkaitan dengan nilai-nilai agama  dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebahagian masyarakat.


Hal itu kemudian melahirkan krisis akhlak dan moral yang berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.  


Selain itu, penegakkan hukum jadi tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa, sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yaitu persamaan hak warga negara di hadapan hukum. Sistem politik tidak berjalan dengan baik, sehingga belum dapat  melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan teladan serta memperjuangkan kepentingan masyarakat.


“Perlu dilahirkan solusi-solusi terkini yang efektif dalam menghadapi permasalahan-permasalahan

tersebut,” tegas pria yang akrab dipanggil Bang Leo itu.


Solusi pertama yang disampaikan Leonardy adalah dengan menjadikan nilai-nilai agama dan nilai- nilai budaya bangsa sebagai sumber etika kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka  memperkuat akhlak dan moral penyelenggara negara dan masyarakat. 


Selanjutnya  menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara konsisten dan bertanggungjawab serta menjamin dan menghormati hak asasi manusia. Langkah ini harus didahulukan dengan memproses dan menyelesaikan berbagai kasus korupsi, kolusi  dan nepotisme.  Supremasi hukum itu harusnya menjamin ketertiban dan kepastian hukum. Bisa dilakukan dengan menyelesaikan berbagai kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme serta pelanggaran hak asasi manusia.


Selanjutnya, memberdayaan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas, bertanggungjawab, menjadi panutan masyarakat dan mampu  mempersatukan bangsa dan negara.  


Leonardy juga menyampaikan bahwa kedepannya Indonesia akan menyongsong  tahun emas pada 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 nanti. Saat ini Indonesia mendapatkan hadiah demografi, dimana usia produktif akan lebih besar dari usia nonproduktif (65 tahun keatas), dengan proporsi lebih dari 60%, dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini harus dijadikan motivasi untuk mempersiapkan generasi tersebut menjadi generasi yang mencintai bangsa.


“100 tahun kemerdekaan Indonesia sangat membutuhkan generasi yang sehat, generasi yang cerdas, generasi yang terampil, dan generasi yang berakhlak mulia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila ini perlu terus disosialisasikan dengan baik kepada generasi yang akan menghadapi tahun emas ini,” imbau Ketua PB Lemkari itu.


Rektor Universitas Ekasakti, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd menjelaskan tentang penetapan Lahirnya Pancasila berangkat dari pidato Bung Karno yang berfokus pada nilai kebangsaan, internasionalisme atau good humanity, demokrasi, keadilan sosial, serta ketuhanan. Pidato yang disampaikan pada 1 Juni 1945 inilah yang kemudian direspon positif oleh pemimpin bangsa yang melahirkan Piagam Jakarta.


Sependapat dengan yang disampaikan oleh Leonardy, Sufyarma menyampaikan bahwa relevansi setiap sila harus diterjemahkan secara lebih baik. Pertama berkaitan kekuatan spiritual tentang nilai religius. Kedua tentang kemanusiaan atau humanity agar dapat menjaga nilai tersebut. 


“Jadi bukan hanya kemiskinan ekonomi yang perlu diselesaikan, tapi juga kemiskinan spiritual. Sehingga akhlak mulia yang ingin dituju dalam mendidik generasi emas mendatang dapat diselesaikan secara menyeluruh,” ujarnya.

 

Relevansi Pancasila dengan kekinian kata Sufyarma dapat diwujudkan dengan kembali menghidupkan mata pelajaran Pancasila untuk pelajar di Indonesia. Hal ini agar nilai-nilai filosofis dan ideologi bangsa tertanam sejak dini. 


“Di perguruan tinggi ada mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa, yaitu mata kuliah Pancasila, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, serta mata kuliah Agama. Empat mata kuliah ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri,” katanya.


Di akhir dialog tersebut, Leonardy tak lupa mengingatkan tentang “khairunnas anfauhum linnas”. Dan sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. “Jadilah orang baik, Indonesia membutuhkan orang baik,” pungkasnya.  (*)



Balikpapan - Kelangkaan dan kekurangan pasokan air bersih menjadi pembahasan serius dalam pelaksanaan APEKSI yang tergabung dalam pokja perubahan iklim APEKSI, water management PERPAMSI dengan tajuk Optimalisaai Penataan Ruang dan Pengelolaan Air & Aksi Adaptasi Perubahan Iklim untuk Pengendalian Bencana Hidrometeorologi, yang dilaksanakan di Balikpapan Kalimantan Selatan, 3 hingga 7 Juki 2024 mendatang.

Ketua umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), Lalu Ahmad Zaini menyebutkan perlu adanya keseriusan pemerintah dalam penanganan tersebut, salah satunya adalah dalam pembentukan undang undang khusus untuk air minum dan sanitasi, hal ini dilakukan agar ada regulasi yang jelas dalam pengaturanya.

Pada pokja perubahan iklim ini, PERPAMSI mengeluarkan 6 rekomendasi yang nantinya akan diserahkan kepada pihak terkait yang selanjutnya akan dibahas pada puncak pelaksanaan APEKSI yang akan dihadiri lansung oleh presiden RI Joko Widodo.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda air Minum Kota Padang @hendrapebrizal76 yang hadir dalam kegiatan ini, mengakui sudah saatnya pemerintah serius dalam ketersediaan air bersih, salah satunya adalah dengan melahirkan undang undang agar ada aturan yang jelas dalam pengelolaan air di Indonesia.

Dirut juga menambahkan yang terpenting adalah penetapan kebijakan pengalokasian 2% APBN dan APBD masing masing pemerintah daerah untuk mendukung percepatan dan ketersediaan pelayanan air minum. Dirut juga berharap rekomendasi yang dilahirkan oleh PERPAMSI ditindaklanjuti dan diaplikasikan dalam pengelolaan dan keberlansungan PDAM kedepan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Padang @andri.satria1, dan puluhan direktur PDAM se indonesia.



Agus Salim ~ Direktur Umum Perumda Air Minum Kota Padang, Afrizal Kuning langsung menjadi Pembina Upacara Bendera di Halaman Kantor Pusat Perumda Air Minum Kota Padang, Senin 3 Juni 2024.

Dalam amanatnya, Dirum mengajak seluruh karyawan/ti untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana dan musibah di Agam dan Tanah Datar "Mari bersama mendoakan dan membantu agar keadaan kembali seperti semula dan perekonomian didaerah terdampak kembali hidup".

Dirum juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pegawai yang telah bekerja dengan penuh tanggungjawab, dan cepat menyelesaikan semua kendala yang terjadi dilapangan. Diakhir pidato, Dirum mengingatkan kepada semua peserta upacara untuk saling bahu membahu, merefleksi diri, dan saling menasehati tanpa menggurui. Mari bergerak sesuai kapasitas masing-masing.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.