Latest Post


Jakarta, Serasinews.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto selaku Ketua Panitia Baksos Akabri 94 berikan sambutan acara Kegiatan Bakti sosial dan bakti kesehatan dalam rangka 30 tahun pengabdian AKABRI tahun 1994, ini bukan hanya sebagai wujud nyata dari rasa syukur atas pengabdian kami selama Tiga Dekade, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Kegiatan bertemakan "30 Tahun Pengabdian Palagan 94, Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami" adalah cermin dari semangat yang tak pernah padam dalam memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik kepada masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI, Kabaharkam Polri, PJU Mabes Polri, Forkopimda DKI Jakarta, PJU Polda Metro Jaya, Kapolres beserta jajaran, Palagan Alumni AKABRI Angkatan 94.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Bakti sosial dan bakti kesehatan dalam rangka 30 tahun pengabdian AKABRI tahun 1994.

Hasil dari rangkaian kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan yang dilaksanakan selama 37 hari dari tanggal 10 Mei s/d 15 Juni 2024.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dibeberapa wilayah di Indonesia, diantaranya adalah wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Maluku Utara, Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Bali, Sumatra Utara, Jambi, Sulawesi Ternggara, Sumatra Selatan dan Jawa Tengah.

Suyudi menjelaskan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan ini dengan seluruh paket sembako sebanyak 31.362 paker dan pelaksanaan kesehatan diberikan kepada 12.000 masyarakat yaitu pengobatan umum 2.905, donor darah, lab sederhana 1.100, kesehatan gigi 1.100, kesehatan mata 1.099, khitanan masal 2.616, dengan tenaga kesehatan sebanyak 300 dokter, 600 perawat dan 1.200 tenaga medis lainnya.

Tidak hanya itu dilaksanakan penanaman bibit pohon sebanyak 5.500 bibit dan penebaran bibit ikan sebanyak 55.000, renovasi fasilitas umum, pembuatan sumur bor dan bak penampungan, pembangunan fasilitas MCK dan juga perbaikan rumah ibadah.

Bakti sosial dan bakti kesehatan yang kami laksanakan diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini.

Lebih lanjut Suyudi menyampaikan melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong tetap hidup dan menjadi bagian integral dari pengabdian kami. 

Lanjut Suyudi, ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat, dan dari upaya cooling system menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024.

"Semoga melalui bakti sosial dan bakti kesehatan yang dilaksanakan ini menciptakan suasana politik yang sejuk, aman dan damai serta mendukung kondusifitas serta kerukunan antar masyarakat sehingga terjaga dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat” tutupnya.


Ada yang menarik dari pelaksanaan kegiatan Police Goes to School Polresta Banyumas di Sekolah Luar Biasa (SLB) B Yakut Purwokerto pagi tadi, Jumat (14/6/24). Pasalnya pada pelaksanaan kegiatan tersebut ada seseorang yang piawai menggunakan bahasa isyarat dan ternyata seorang Polwan.

Adalah Brigadir Yuvina Lusiana Dewi, SH, Polwan berusia 27 tahun asal Polresta Banyumas Polda Jateng. Ia nampak piawai menggunakan bahasa isyarat ketika berkomunikasi dengan anak-anak tuna rungu untuk menyampaikan materi tentang rambu-rambu lalu lintas dan tata cara aman bersekolah.

Polwan yang sehari-hari bertugas di fungsi Sat Binmas Polresta Banyumas ini tertarik dengan bahasa isyarat karna memang suka belajar berbagai bahasa. Sebelumnya, Brigadir Yuvina telah menguasai dua bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan Perancis.

"Awalnya saya memang suka belajar bahasa asing, kemudian saya berusaha belajar dan mendalami bahasa isyarat dengan guru SLB sejak bulan Desember tahun 2022 lalu hingga sekarang", ungkapnya.

Menurut Brigadir Yuvina, Polresta Banyumas dengan SLB B Yakut Purwokerto memang telah menjalin komunikasi yang baik dan sering berkegiatan bersama untuk memberikan penyuluhan kepada siswa siswi SLB.

Dia juga sangat bersyukur ketika diberi kesempatan secara rutin untuk dapat bertatap muka berbagi ilmu dan pengetahuan di sekolah tersebut.

"Dengan belajar bahasa isyarat, tentunya hal ini dapat meningkatkan rasa syukur saya ketika bersama-sama dengan anak-anak disabilitas yang luar biasa hebat meskipun memiliki keterbatasan", ungkapnya.

Dia juga berharap semoga anak-anak disabilitas khususnya penderita tuna rungu memiliki semangat untuk terus berkarya, berprestasi, tidak berkecil hati dan optimis menggapai cita-cita meskipun memiliki keterbatasan.

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu SIK, MH, melalui Kasi Humas AKP Siti Nurhayati, mengatakan bahwa ketrampilan bahasa isyarat yang dimiliki Brigadir Yuvina ini menjadi kebanggan institusi Polresta Banyumas karena merupakan nilai plus personil Polwan untuk dapat bermanfaat bagi sesama.

Selain itu, kemampuan bahasa isyarat juga merupakan salah satu implementasi road map program prioritas Kapolri untuk transformasi menuju Polri yang Presisi, yakni membangun sarana prasarana yang berorientasi pada HAM dan kelompok rentan.

"Dengan keterampilan menggunakan bahasa isyarat yang dimiliki Bripda Yuvina, tentunya akan sangat berguna bagi disabilitas tunarungu dan tunawicara untuk memperoleh informasi," ujar Kasi Humas.

(PID Presisi Humas Polresta Banyumas)


Viral kisah sedih seorang calon siswa (Casis) Tamtama Polri di Polda Sulawesi Utara (Sulut) karena ayahnya meninggal saat proses seleksi berlangsung. Ialah Fahri Potabuga yang mendapat kabar tak baik saat menjalani serangkaian tes jasmani.

Video dalam akun TikTok RoSdm PoldaSulut, memperlihatkan saat Fahri yang diberitahu usai menyelesaikan tes renang. Dia dihampiri seorang panitia seleksi untuk diajak berbicara sebelum menyampaikan kabar meninggalnya ayah Fahri.

Panitia seleksi tersebut awalnya mengajak Fahri berbicara dengan menanyakan motivasi mengikuti seleksi Tamtama dan latar belakang keluarganya. Dia mengaku, hanya daei keluarga biasa.

"Ini da bawa pa ngana di sini untuk mo kase tahu...ngana pe papa so meninggal," ujar panitia seleksi tersebut.

"Siap, belum komandan," ucap Fahri. 

Panitia seleksi tersebut akhirnya kembali menekankan kalimatnya bahwa ayahnya meninggal. Oleh karenanya, panitia seleksi sengaja mendahulukan urutan tes dan pemeriksaan Fahri, agar casis asal pengiriman Polres Kotamobagu ini dapat pulang lebih cepat ke rumahnya.

"Sudah, barusan dapat informasi. Jadi makanya torang dari panitia bekeng ngana duluan samua. Nanti ke antropometri ngana duluan," jelas panitia seleksi tersebut.

Fahri pun menangis sambil menutup wajahnya dengan kaos yang dikenakannya. Namun, dia memastikan masih akan terus kuat melewati cobaan ini.

"Ngana kuat neh," ujar panitia seleksi tersebut.

"Siap, komandan," jawab Fahri. 

Fahri akhirnya selesai menjalani pemeriksaan antropometri dengan mata yang berkaca-kaca. Dia lantas pulang diantar oleh tim dari Biro SDM Polda Sulut ke rumahnya di Desa Lobong, Kotamobagu. 

Sesampainya di rumah, Fahri disambut saudara-saudara yang berusaha menenangkannya. Fahri terus menangis sambil menunduk hingga di pelukan sang nenek.


Jakarta, Serasinews.com - Atlet eSports Ridel Yesaya Sumarandak menjadi salah satu calon siswa (Casis) Tamtama Polri T.A 2024. Ridel sendiri mendaftar sebagai Casis Tamtama dari Polres Minahasa. 

Adanya Ridel dalam pendaftaran Casis Tamtama tersebut menambah rentetan anak bangsa berprestasi di rekrutmen tahun ini.

“Saya memang bercita-cita jadi polisi sejak kecil,” ujarnya, Jumat (14/5/24).

Dia mengaku, meski menekuni eSports, tidak melunturkan niatnya untuk menjadi anggota Korps Bhayangkara. Dia tetap bertekad mengabdi kepada negeri ini dengan menjadi polisi.

“Yang pertama ingin menjadi berkat buat banyak orang lewat polisi, ingin membanggakan orang tua, ingin berbakti kepada bangsa dan negara juga membantu sesama manusia dengan menjadi polisi,” jelasnya.

Disebutkan Riedel, setahun terakhir dia menggencarkan olahraga, mencari tips, hingga belajar akademis demi lolos rekrutmen anggota Polri ini. Sebagai yang berlatarbelakang dari keluarga biasa, dia mengaku, seleksisi anggota Polri ini sangat mudah dimengerti tahap demi tahapnya.

“Masuk Polri ini kan gratis, saya cari tipsnya di internet juga mudah, saya belajar. Dengan persiapan yang matang, siapapun akan mudah melewatinya,” ujar dia.

Dalam riwayat prestasinya, Riedel pernah memenangkan ajang Asian Games 2018. Dia menyabet medali emas dan mengharumkan nama bangsa tersebut.

Dia juga pernah meraih juara satu Asia dalam rangka Tour eSport di Korea pada 2019. Kemudian juara dia eSport se-dunia yang diselenggarakan di China 2019.

Terakhir, dia mengikuti Clash Royal tingkat Asia dan memenangjan juara 3 pada 2020. Semuanya diraih dalam kompetisi tim.


Sumbar, Serasinews.com - Masih Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78, Polda Sumatera Barat menggelar kegiatan bakti religi di dua tempat ibadah utama, yakni Mesjid Raya Sumbar dan sebuah gereja, tepatnya di depan Mapolda Sumbar, Jumat (14/6).

Kegiatan ini dipimpin Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono, S.Ik. MH bersama beberapa PJU dan personel Polda Sumbar. 

Para personel membersihkan area luar masjid seperti taman, halaman, serta area wudhu. Begitu juga dengan di Gereja ST. Fransiscus. 

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik mengatakan kegiatan bakti religi ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian terhadap kebersihan serta kenyamanan tempat ibadah.

Dengan melibatkan ratusan personel Polda Sumbar, kegiatan dimulai pada pagi hari dengan menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan tempat ibadah. 

"Sebagai bentuk rasa syukur dan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78, kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kegiatan bakti religi ini adalah salah satu wujud kepedulian kami terhadap tempat-tempat ibadah yang menjadi pusat spiritual bagi umat," ujarnya 

Kegiatan bakti religi ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati Hari Bhayangkara, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, serta memperkuat kerukunan antar umat beragama. 

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih bersih, nyaman, dan harmonis untuk semua," kata Kabid Humas.(*)


Musibah kebakaran dialami warga Nagari Selayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok pada Kamis (13/06/2024). Rumah yang ditempati keluarga itu hangus tak tersisa, salah satunya rumah gadang.

Mendengar kabar tersebut, Emiko Epyardi Asda mendatangi lokasi dan bertemu dengan keluarga korban kebakaran.

Emiko yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Solok itu menyampaikan ucapan turut berduka atas musibah tersebut. Ia secara pribadi membantu semampunya agar warga tersebut tetap tabah.

Dalam pantauan di lokasi, Emiko tampak menyerahkan amplop pribadinya kepada keluarga korban. Selain itu Emiko juga menyerahkan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Solok, Baznas kepada pemilik rumah.

“Mungkin bantuan ini setidaknya dapat membantu mengurangi beban bapak ibu atau keluarga yang rumahnya terbakar. Kami berharap bapak ibu tetap tabah dalam menghadapi cobaan ini,”ujarnya.

Selain beras, mi instan, telur, dan terpal, dinas lainnya seperti Disdukcapil juga menyerahkan dokumen catatan sipil yang baru. Dinas Lingkungan Hidup juga ikut membantu membersihkan sisa-sia kebakaran.

Sebelumnya kebakaran hebat terjadi di Nagari Salayo, pada Rabu (12/6) sekitar pukul 15.30 WIB. Dua rumah permanen dan satu rumah gadang hangus terbakar.


Sumbar, Serasinews.com - Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH membuka kegiatan pembinaan peningkatan kemampuan (Binkatpuan) PPNS yang diikuti oleh, Kasikorwas PPNS Ditreskrimsus Polda Sumbar, Penyidik Ditlantas Polda Sumbar, Penyidik Ditpolair Polda Sumbar, Kasat Reskrim Polres/TA jajaran Polda Sumbar sebagai pengembang fungsi korwas PPNS, PPNS Dinas/Instansi/Balai tingkat Provinsi serta Kasatpol PP Provinsi/Kab/Kota.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Korwas PPNS Bareskrim Polri ini, dalam upaya meningkatkan kemampuan para penyidik dalam melaksanakan tugas dibidang pembinaan terhadap PPNS, guna mewujudkan PPNS yang profesional sesuai dengan ketentuan KUHAP, Kamis (13/6) di Ballroom Hotel Mercure Padang. 

Kapolda menyampaikan, berdasarkan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian RI, telah diatur tugas pokok Polri, antara lain memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Pada Pasal 14 huruf F katanya, dalam melaksanakan tugas pokok tersebut kepolisian RI bertugas melakukan koordinasi, pengamanan dan pembinaan tekhnis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pam swakarsa.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, sebagai alat negara penegak hukum berdasarkan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP, maka Polri mempunyai tanggung jawab.

"Kedalam, Polri melalui fungsi reskrim melakukan penyelidikan dan penyidikan. Keluar, Polri melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan tekhnis penyidikan terhadap PPNS," katanya. 

Menyikapi peran PPNS dalam menegakkan hukum yang belum optimal sebut Irjen Pol Suharyono, telah memberikan dorongan kepada jajaran Polri, untuk ikut serta meningkatkan kinerjanya melalui kegiatan pembinaan terhadap PPNS. 

Selain itu katanya, dalam pelaksanaan pembinaan kepada PPNS, penyidik Polri wajib memenuhi ketentuan seperti yang diatur dalam ketentuan KUHAP maupun peraturan Undang-Undang lain.

"Untuk itu maka pada hari ini akan dilakukan kegiatan binkatpuan, yang menjelaskan ttg jenis, pola dan standar kompetensi diklat PPNS guna meningkatkan kemampuan fungsi pembinaan serta pelaksanaan korwas kepada PPNS," ujarnya. 

Pada kesempatan ini pula, Tim akan menjelaskan PERKAP (Peraturan Kapolri)
Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Manajemen Penyidikan oleh  PPNS dan PERKAP Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Koordinasi, Pengawasan Dan Pembinaan Bagi PPNS.

Perlu disadari bahwa dalam implementasi PERKAP Nomor 26 Tahun 2011, PERKAP Nomor 6 Tahun 2010 dan PERKAP Nomor 20 Tahun 2010, tidak mudah dilaksanakan. Sebab kondisi PPNS masih terdapat kendala atau hambatan yang dihadapi antara lain dari Undang-Undang yang menjadi dasar hukum PPNS.

Dengan terbitnya beberapa Undang-Undang yang memberikan kewenangan kepada PPNS tertentu untuk melakukan penyidikan dan acara penyidikannya yang inkonsistensi dengan KUHAP, telah menimbulkan kerancuan mekanisme dan kepastian hukum dalam melakukan korwas.

"Untuk itu dalam forum giat binkatpuan ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana diskusi dengan memberi tanggapan atau masukan yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi," ujarnya. 
 
Melalui giat binkatpuan ini, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono berharap agar masalah yang ada dapat teratasi. 

"Penyidik Polri dengan memahami dan melaksanakan tugas sebagai pengemban fungsi korwas diharapkan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan tugas dilapangan," pungkasnya. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri, Pejabat Utama Polda Sumbar.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.