Latest Post



Padang, Serasinews.com - Tim Phyton unit Reskrim Polsek Lubuk Begalung, berhasil mengamankan 2 (dua) orang yang diduga melakukan tindak pidana pencurian aki (accu)  alat berat jenis loader terjadi di jalan By Pass Pampangan Kelurahan Pampangan Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang.

Dua pelaku yakni Alteoda Candra (33) warga Bungus Teluk Kabung, Musyaidin (22) warga Gang Loko Lubuk Begalung Kota Padang ditangkap pada Senin (01/7) sekitar pukul 20.00 Wib.

Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Mochammad Rosidi melalui Kanit Reskrim Iptu Apriadi mengatakan dalam Operasi Sikat Singgalang 2024, Tim Phyton  yang dipimpin Panit 2 Aiptu Heavizal berhasil mengamankan 2 (dua) orang pencurian aki (accu) alat berat di dua lokasi berberda.

Penangkapan pelaku berawal dari laporan korban yang mengalami kerugian sekitar Rp 8.900.000,- (Delapan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah). 

“Berdasarakan laporan korban itu kita langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan upaya penangkapan, Alteoda Candra saat itu sedang berdiri dipinggir jalan Raya bypass Pampangan Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang,” kata Iptu Apriadi Selasa (02/7/2024).

Saat interogasi dilakukan terhadap diduga pelaku Alteoda Candra, Ia mengakui telah melakuan pencurian bersama Musyaidin dan Aidil.

“Dalam penangkapan, pelaku musyaidin mencoba kabur lewat di jendelana kamar dan memanjat atap rumah warga dan berakhir masuk kedalam rumah warga,”ujar Kanit

Pelaku mencuri dengan masuk ke gudang perusahaan lalu membuka aki tersebut dibawa pergi.

"Aki tersebut dijual ke penampungan barang bekas dengan harga Rp 960.000,- ribu mereka bagi tiga dengan pelaku inisial Aidil yang mana dalam pengejaran kami,"katanya

Selanjutnya Barang Bukti yang digunakan pelaku satu unit sepeda motor dibawa dan diamankan ke Polsek Lubuk Begalung guna proses Hukum Lebih lanjut (*)


Sumbar, Serasinews.com - Polda Sumatera Barat (Sumbar) memastikan terkait penyelidikan kasus kematian Afif Maulana masih terus dilanjutkan dan belum dihentikan. 

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik, pada Selasa (2/7) di Mapolda Sumbar. 

"Kami dari Polda Sumbar meluruskan informasi berita, isu-isu berkembang bahwa Polda Sumbar sudah menghentikan kasus penemuan mayat di jembatan Kuranji. Jadi sampai saat ini, sesuai yang disampaikan Kapolda saat konferensi pers, masih mencari dan menyelidiki, serta mencari informasi untuk dijadikan keterangan," katanya. 

Disebutkan Kabid Humas Polda Sumbar,‎ pihaknya masih mencari bukti dan saksi untuk mendapatkan keterangan. Terkait dengan berita-berita tersebut, sudah diklarifikasi dan ternyata memang ada salah satu media yang memberikan kesimpulan dari pernyataan Kapolda saat konferensi pers pada Minggu (30/6) lalu.

"Itu adalah kesimpulan dari salah satu media. Jadi sekali lagi Polda Sumbar masih melanjutkan proses penyelidikan kasus penemuan mayat di Jembatan Kuranji dan kasus dugaan pelanggaran oleh anggota di Mapolsek Kuranji," ujarnya.

Dijelaskan Kabid Humas, terkait perkembangan kasus Afif Maulana saat ini masih mencari bukti-bukti baru. Hingga saat ini Polresta Padang selaku penyidik masih mencari saksi-saksi yang bisa diperiksa.‎ Pencarian saksi-saksi ini berkaitan dengan keterangan Afif meloncat atau tidak.

Untuk keterangan saksi, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi. Satu dari Aditya, dan dua orang dari anggota Polda Sumbar.

"Keterangan dari tiga orang ini menyatakan Afif mengajak Aditya meloncat, mengajak lari. Kemudian Aditya juga bicara dengan anggota, bahwa ada teman saya yang meloncat. Namun anggota tidak percaya dan membawa Aditya ke Polsek Kuranji. Sesampai di Polsek Kuranji, Aditya kembali mengatakan, kalau temannya meloncat," pungkasnya.(*)



Jakarta, Serasinews.com - Anggota kepolisian, event organizer (EO), dan petugas kebersihan bergotong-royong membersihkan sisa-sisa sampang di Lapangan Silang Monas usai Pesta Rakyat dalam rangka HUT Bhayangkara ke-78. Acara tersebut selesai diselenggarakan dan mulai dibersihkan sekitar pukul 22.30 WIB.

Karo Renmin Bareskrim Polri Brigjen. Pol. Yudhi Sulistyanto Wahid bahkan ikut turut serta dalam bersih-bersih tersebut. Sekitar 200 orang membersihkan lokasi sebagai bentuk tanggung jawab atas penyelenggaraan itu.

Bersih-bersih pun masih dilakukan hingga pagi ini untuk memastikan Lapangan Silang Monas Bersih dan steril seperti semula. Dengan kondisi bersih saat ini, masyarakat dapat menikmati rekreasi ke Monas tetap dengan nyaman.

Pesta rakyat ini dihadiri sekitar ratusan ribu masyarakat yang menyambut meriah rangkaian Hari Bhayangkara ke-78. Seluruh rangkaian acara berjalan aman dan lancar.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen. Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, rangkaian acara ini dapat berjalan kondusif karena sinergitas antarstakeholder yang sangat baik.

“Sekali lagi kami atas nama Polri mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang menghadiri acara pesta rakyat,” ungkap Karopenmas, Selasa (2/7/24).

Diketahui, berbagai penampilan, mulai dari upacara dan syukuran; parade dan defile; hingga ditutup dengan penampilan para artis dan band mengundang antusiasme masyarakat. Hal ini menunjukkan semakin dekatnya Polri dengan masyarakat.

Sejumlah UMKM juga turut memeriahkan rangkaian acara dengan menjajakan berbagai produk. Semua itu dinikmati tanpa dipungut biaya apapun.



Padang Pariaman - Pemilihan Suara Ulang Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (PSU DPD RI) daerah pemilihan (Dapil) Sumatra Barat (Sumbar) ditetapkan KPU 13 Juli 2024.

16 Calon DPD RI termasuk Irman Gusman akan berburu suara pemilihan tanpa kampanye tanpa tebar alat peraga kampanye seperti baliho di berbagai titik strategis di seluruh wilayah Sumbar.

Senator sekaligus Ketua Dewan Kehormatan DPD RI Leonardy Harmainy terus bekerja keras untuk berharap suara rakyat signifikan pada PSU dan mengantarkan Leonardy H. Harmainy Dt Bandaro Basa kembali menjadi wakil daerah Sumbar di DPD RI.

“Gaspoll bang Leo (Leonardy Harmainy,red),” ujar loyalis Leonardy Uncu Jamal Batang Anai Padang Pariaman, Kamis 20/06-2024.

Leonardy Harmainy totalitas kembali ke track pertarungan perebutan suara, para loyalis Leonardy Harmainy menyala usai PSU DPD RI diputuskan MK RI.

“Saya total berjuang di PSU DPD RI ini, semua jaringan bergerak, satu tujuan bagaimana DPD RI full back upaya kemajuan Sumbar dan kemakmuran masyarakat,” ujar Leonardy.

PSU tanpa kampanye, Leonardy menyadari itu, tapi jangan ragu Loyalis Leonardy Harmainy sudah standby di TPS PSU DPD RI.

“Insya Allah semua bergerak, bahkan sudah komunikasi hampir semua TPS, kerja keras dan totalitas untuk mempertahankan senator DPD RI bermarwah, bermartabat dan terbukti serta teruji selama ini,” ujar H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa.(Rls)


Sumbar, Serasinews.com - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar)  Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH memimpin upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024, Senin (1/7) di halaman istana Gubernur Sumbar. 

Upacara ini dihadiri oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, Danlantamal II Padang, Forkopimda Sumbar, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono, S.Ik. MH, Pejabat Utama Polda Sumbar, Ketua dan Pengurus Bhayangkari Daerah Sumbar serta tamu undangan lainnya. 

Kapolda Sumbar pada kesempatan tersebut, menyampaikan ucapan terimakasih dari seluruh insan polri di Sumatera Barat kepada seluruh komponen masyarakat, Forkopimda yang selama ini telah mendukung dan aktif serta sinergitas yang mendalam selama pelaksanaan tugas-tugas kepolisian dalam preemtif, preventif dan penegakan hukum. 

Mengingat saat ini, Sumbar sedang diberi uji berbagai musibah seperti erupsi Gunung Marapi, banjir, tanah longsor tentunya masyarakat Sumbar beserta unsur Forkopimda dari provinsi, kota dan kabupaten menjadi lebih kompak, solid, dan terintegritas dalam tugas sehari-hari. 

Selaku penegak hukum, pihaknya akan terus konsisten melayani masyarakat dengan seoptimal mungkin, dengan pelayanan prima.

"Bagaimana polisi memberikan pelayanan melebihi dari apa yang diinginkan oleh masyarakat, sehingga kedepan polisi lebih dekat dengan masyarakat dan dicintai masyarakat karena kepercayaan masyarakat kepada Polri, ini harapan utama," katanya 

Lanjut Kapolda, pihaknya akan tetap menekan terjadinya gangguan kamtibmas, tetap akan meningkatkan penyelesaian perkara yang muncul di masyarakat, mengurangi dan meniadakan pengaduan masyarakat, meningkatkan profesionalisme polri.

"Ini kita lakukan yang memang selama ini, sedang dan sudah serta terus menerus akan kami galakkan," ujarnya. 

Kapolda juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar kamtibmas di Sumbar terjaga dengan baik, orang tua harus memperhatikan bagaimana perilaku anaknya, guru memperhatikan anak muridnya dan juga masyarakat saling mengingatkan antara satu dengan lainnya agar tercipta kondusifitas di wilayah Sumatera Barat.

Irjen Pol Suharyono menyampaikan, bersama Forkopimda akan terus solid dan kompak dalam melayani masyarakat sesuai dengan tugas masing-masing.

"Pastinya khusus bagi kami sebagai anggota Polri, kami tetap akan melaju terus dengan pelayanan prima, pelayanan terbaik dan tetap bersama-sama dengan masyarakat," pungkasnya. 

Pada upacara peringatan HUT Bhayangkara, Kapolda juga menyerahkan dan menyematkan satya lencana kepada perwakilan personel yang telah melaksanakan tugas dengan baik, diantaranya Bintang Bhayangkara Nararya, Satya Lancana 32 tahun, Satya Lancana 24 tahun, Satya Lancana 16 tahun, Satya Lancana 8 tahun.(*)



Padang - Tinggal hitungan hari perjalanan menuju pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu DPD daerah pemilihan Sumatera barat (Sumbar) yang akan diselenggarakan KPU pada tanggal 13 Juli 2024.

Koordinator Persatuan Ulama Muda Sumatera Barat Fadhlur Rahman Ahsas mengingatkan masyarakat Sumatera Barat jangan sampai salah pilih perwakilan Sumbar yang akan menjadi Senator di Republik ini.

“Tanggal 13 Juli tinggal hitung hari, maka saya mengingatkan masyarakat Sumbar untuk hadir ke TPS kita masing masing dan jangan sampai salah memilih untuk perwakilan kita menjadi Senator untuk daerah kita,” terangnya kepada wartawan media ini beberapa hari lalu.

Fadhlur menilai sosok H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, SIP, MH itu sangat luar biasa. Ia merupakan seorang yang peduli akan anak muda dan organisatoris sejati serta panutan untuk generasi dalam kepemimpinan.

“Hampir semua anak muda memanggiĺ dia dengan sebutan abang termasuk saya. Secara umur beliau memang bukan muda lagi tapi jiwa mudanya selalu terbersit bagi kawula muda. Apalagi beliau juga

panutan dalam dunia organisasi termasuk ulama muda di Sumbar ini,” paparnya.

Fadhlur yang juga kader terbaik Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Fadhlur menekankan kepada anak muda Sumatera Barat khususnya para aktivis muda untuk menyampaikan kepada sanak saudara untuk mengingatkan kembali bahwa Sumatera Barat perlu Senator handal dan ahli diplomasi dalam memperjuangkan harkat dan martabat Sumatera Barat 5 tahun ke depan.

“Saya yakin Bang Leonardy akan terpilih, ini saatnya kembali para aktivis muda tunjukkan pilihan kepada Bang Leonardy sebagai senator kita dengan memiliki segudang pengalaman demi kemajuan daerah kita. Sampaikan salam hormat Bang Leonardy kepada keluarga,” ungkapnya.

Bukan itu saja, Fadhlur juga menegaskan Leonardy Harmainy sosok tokoh yang teguh memegang nilai-nilai budaya Minangkabau. Dan itu beliau tularkan kepada tokoh adat dan tokoh masyarakat yang beliau temui dalam setiap kunjungannya ke daerah.

“Bang Leo sangat dekat dengan para ulama di Sumbar, apalagi dengan tokoh adat karena beliau sangat paham tentang ABS dan SBK dan mengerti akan jalannya Sumbar dengan anak dipangku kamanakan dibimbing, artinya beliau Minangkabaunis, sangat mengerti luar dalamnya Sumbar” tegasnya.

H. Leonardy Harmainy Datuak Bandaro Basa, S.IP, MH, berawal dari seorang pengusaha. Pria kelahiran 7 September 1956 ini, sekarang menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).

Leonardy masuk ke DPD RI ketika menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) Irman Gusman. Leonardy dilantik pada bulan Mei 2017, sampai habis masa jabatan 2019.

Pada Pemilu 2019, Leonardy maju lagi jadi Calon DPD RI Dapil Sumbar, dan berhasil meraih posisi ke-4 dengan jumlah suara 199.027. Sehingganya Leonardy kembali berkiprah di DPD RI untuk periode 2019-2024. (*)




Sumbar, Serasinews.com - Polda Sumatera Barat (Sumbar) kembali memberikan penjelasan terkait kasus penemuan mayat Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji yang ditemukan pada Minggu tanggal 9 Juni 2024 lalu.

Keterangan tersebut disampaikan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH saat memimpin konferensi pers yang didampingi Wakapolda Brigjen Pol Gupuh Setiyono, S.Ik. MH bersama beberapa PJU di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6).

Dihadapan awak media, Jenderal bintang dua tersebut memastikan bahwa apa yang dirinya sampaikan saat ini merupakan fakta-fakta yang ada.

Irjen Pol Suharyono menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan upaya pencegahan tawuran yang ada di jajaran Polda Sumbar. 

"Tujuan utama dalam upaya pencegahan tersebut sudah didukung tidak kurang dari seratus para tokoh, tokoh forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, para Ninik Mamak, Bundo Kanduang, para Datuak itu menyatakan mereka semua mendukung polri terkait dengan anti tawuran," ujarnya. 

Para tokoh tersebut juga sudah mengimbau kepada seluruh guru dan orang tua agar anak-anaknya itu anti tawuran. 

"Kita semua sepakat bahwa tawuran harus kita cegah, kita tanggulangi. Karena mereka adalah masa depan kita semua, anak-anak bangsa masa depan mereka," sebutnya. 

Selanjutnya, Irjen Pol Suharyono menceritakan awalnya pada hari Minggu tanggal 9 Juni sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, ini awal dari rangkaian peristiwa tawuran yang akan terjadi, diawali dengan kelompok tertentu akan menyerang kelompok yang lain yang jumlahnya mencapai sekitar empat puluhan orang sehingga terdeteksi oleh anggota Polri.

"Peralatannya (senjata tajam) sudah bisa kita lihat diantaranya yang bisa kita amankan ini, karena dari yang empat puluhan orang itu yang tertangkap 18 orang dan yang lainnya melarikan diri," jelasnya. 

Sedangkan kekuatan kepolisian saat itu sebut Kapolda, berjumlah 37 personel Polri orang diantaranya 30 dari Polda dan 7 orang dari Polresta Padang. 

"Pada intinya di atas jembatan Kuranji terjadi aksi kejar kerjaan antara polisi dari Raimas Sabhara Polda membackup kekuatan dari Polresta berhasil mencegah aksi tawuran yang akan terjadi," terangnya. 

Pada saat melakukan pencegahan itu, satu diantaranya adalah kendaraan sepeda motor yang dibawa oleh Aditya berboncengan Afif Maulana, sedanb sepeda motornya milik Afif Maulana. 

Kapolda menjelaskan, saat dirumah Aditya, Afif Maulana sudah diperingatkan untuk tidak ikut, namun memaksakan diri untuk ikut bahkan mengajak.

"Ini jangan sampai terbias seolah olah mereka pergi kondangan, mereka mau pergi berpesta, mereka ada jalan-jalan. Mereka itu asumsi asumsi," ujarnya. 

Sementara, pihaknya berbicara dengan fakta fakta, karena ada percakapan antara Afif Maulana dengan Aditya yang dimulai dari pukul 21.30 wib hingga 22.30 wib mereka berencana untuk bertemu dan mempersiapkan untuk itu (tawuran, red).

Selanjutnya, pada saat diatas jembatan Kuranji tersebut, sepeda motor yang ditumpangi oleh Aditya memboncengkan Afif Maulana terjatuh, dan memang ditendang oleh anggota dua orang. Bahkan ucap Kapolda Sumbar, kedua anggota tersebut bahkan sudah diperiksa.

Kemudian, barulah tim swiper datang setelah mereka berdua antara Aditya dengan Afif Maulana masih bercakap di atas jembatan dalam waktunya tidak lebih dari lima detik karena waktu itu cepat cepat mengajak melompat. 

"Afif Maulana mengajak melompat. Ini benar-benar Aditya pun saksi kunci, dan polisi yang diajak bicara yang menangkap (tim swiper) itu juga saksi kunci," ujarnya. 

Dirinya menerangkan, saat Afif mengajak melompat namun ditolak oleh Aditya.

"Bang kita melompat saja, dijawab oleh si Aditya jangan melompat kita menyerahkan diri saja," ucap Irjen Pol Suharyono menirukan penyampaian keterangan dari Aditya. 

Bahkan, keterangan yang disampaikan oleh Aditya tersebut juga disaksikan oleh para saksi bersama pihak-pihak yang hadir seperti Kompolnas, kementerian PPPAI, KPAI, LBH Padang, keluarga korban saat pertemuan secara langsung yang digelar oleh Polda Sumbar pada Kamis (27/6).
 
"Upaya mengajak sudah jelas, upaya untuk melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu yang tidak ada saksi melihat, apa dia meloncat, kapan dia mengimplementasikan niatnya itu, kapan dia merealisasikan ajakannya itu," ungkapnya. 

Lanjut Kapolda Sumbar, disaat Aditya sedang sibuk mencari handphone yang hilang dalam hitungan detik dirinya ditangkap oleh tim swipper. Saat itu juga, terjadi percakapan antara Aditya dengan petugas.

"Tapi intinya percakapan yang disampaikan adalah Pak temen saya tadi meloncat, polisinya menjawab tidak mungkin dan polisinya tidak percaya menerima informasi dari saudara Adit," bebernya. 

Kami meluruskan berita ini karena kami berbicara dengan fakta, bukan dengan asumsi atau mengada ngada.

"Kalau yang salah memang saya periksa anggota yang salah, tetapi jangan sampai tidak ada fakta, datanya, sumbernya hanya asumsi asumsi," ujarnya. 

"Saya mengumpulkan fakta ini dari memeriksa saksi-saksi yang langsung melihat disitu, bukan dari orang lain yang beranggapan," ujarnya menambahkan.

Irjen Pol Suharyono memastikan, dari 18 orang yang diamankan dan dibawa ke Polsek Kuranji karena tawuran itu, tidak ada satupun yang bernama Afif Maulana.

"Bahkan sampai di parkiran (Polsek Kuranji) Aditya menyampaikan lagi untuk kedua kalinya kepada polisi yang berbeda 'pak tadi temen saya ada yang meloncat', polisi itu menghiraukannya. Polisinya juga sudah saya periksa," ucap Irjen Pol Suharyono. 

"Setiap pernyataan dari pihak-pihak tertentu (saksi) tidak terlepas dari rekaman. Khawatir nanti kalau (keterangan) berubah, khawatir di intervensi, dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menyimpangkan peristiwa yang sebenarnya. Makanya setiap percakapan saya rekam, saya ulangi lagi saya rekam. Dari ahli forensik saya rekam, dari Adit saya rekam, dari polisi-polisi yang menangkap kami rekam semuanya," sambung Kapolda menjelaskan. 

Dirinya mengakui, dalam pemeriksaan terhadap 18 orang pelaku tawuran tersebut, terdapat dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh anggotanya berupa pelanggaran disiplin, bukan penyiksaan. 

Berkaitan dengan menyentrum, Kapolda Sumbar menyampaikan agar jangan mengasumsikan menyentrum pakai kawat dengan voltase yang begitu tinggi, tetapi yang digunakan adalah Electric Gun.

"Senjata yang dimiliki oleh Sabhara kita, polisi kita untuk mengejut atau senjata kejut namanya Electric gun," ujarnya. 

Kapolda juga memastikan, terhadap anggota yang melakukan pelanggaran dalam konteks penegakan hukum karena melakukan tindakan yang menimbulkan kontra produktif. 

"Kami sudah memeriksa 49 saksi baik dari polri maupun sipil terkait pelanggaran yang dilakukan anggota terhadap 18 orang yang diamankan dipolsek Kuranji sudah 17 anggota yang sudah terbukti melakukan dan sekarang sedang dalam proses," ucapnya. 

"Sudah dalam proses pemberkasan, dan andaikata nanti sampai ke persidangan apakah itu sidang disiplin atau komisi kode etik nanti kami akan undang juga Kompolnas, lembaga lain yang beberapa hari yang lalu kumpul di ruang ini menyaksikan jalannya persidangan," ujarnya. 

Setelah Polda Sumbar melakukan release, ternyata ada muncul berita lagi yang dimunculkan oleh pihak-pihak tertentu yang belum puas atas proses ini, sehingga Kapolda beserta PJU sepakat apabila ada bukti-bukti baru apapun informasinya sangat terbuka diterimanya. 

"Kami terbuka karena kami memeriksa ini secara transparan dan juga tidak menutup nutupi. Kalau ada anggota yang salah akan kami proses dengan hukum yang berlaku," ujarnya. 

Tetapi, dirinya juga tidak ingin andaikata ada informasi yang benar-benar akurat dengan fakta dan data pembuktian-pembuktian kemudian disimpan seolah-olah tidak seperti itu.(*)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.