Latest Post

 


Jakarta, 13 Desember 2024 — Poengki Indarti, salah satu tokoh masyarakat yang aktif dalam memperjuangkan hak-hak korban kekerasan, memberikan apresiasi tinggi kepada Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) atas keberhasilannya dalam menangani kasus pencabulan yang melibatkan pria disabilitas "IWAS". Dalam pernyataannya, Poengki mengungkapkan rasa terima kasihnya atas proses penyelidikan yang dilakukan dengan teliti dan profesional.

"Kami sangat mengapresiasi kinerja Polda NTB yang telah berhasil melakukan proses penyelidikan terkait kasus pencabulan ini. Kami berharap proses hukum dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan kami yakin, Polda NTB telah melakukan langkah-langkah penyelidikan berdasarkan metode saintific crime investigation yang menjamin hasilnya valid dan tak terbantahkan," ujar Poengki saat ditemui dalam acara diskusi publik di auditorium gedung Bareskrim Polri.

Lebih lanjut, Poengki juga menyatakan harapannya agar kasus ini dapat segera diproses ke pengadilan, guna memberikan keadilan yang seadil-adilnya bagi para korban. Ia menegaskan bahwa masyarakat, termasuk dirinya, sangat menantikan agar kasus ini ditangani dengan serius dan segera memperoleh titik terang hukum.

"Masyarakat berharap, dan kami juga bagian dari masyarakat, agar kasus ini dapat segera diproses di pengadilan. Kami percaya bahwa dengan kerja keras Polda NTB, proses hukum yang transparan dan adil akan memberikan rasa keadilan kepada korban," tuturnya.

Poengki berharap agar ke depan, penegakan hukum terhadap kasus-kasus serupa dapat semakin tegas dan tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan seksual untuk lolos dari proses hukum yang adil.


 
Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, memberikan apresiasi terhadap kinerja Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) dalam menangani kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan pelaku berinisial IWAS. Kasus ini mengungkap dugaan pelecehan terhadap setidaknya 17 perempuan dan dianggap sebagai salah satu langkah penting dalam implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Menurut Siti Aminah saat menghadiri acara diskusi di auditorium gedung Bareskrim Polri, Jakarta (13/12/2024), kerja-kerja kepolisian dalam kasus ini mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai bentuk kekerasan seksual. “Melalui penanganan kasus ini, kepolisian menyampaikan pesan penting kepada masyarakat bahwa kekerasan seksual tidak hanya berupa perkosaan. Pelecehan seksual fisik dan pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan melalui manipulasi atau penyalahgunaan kekuasaan juga merupakan tindak pidana,” ujarnya.

Selain itu, Komnas Perempuan menyoroti pentingnya kepercayaan terhadap keterangan korban sebagai titik awal pengungkapan kasus. Proses investigasi yang dilakukan, termasuk pengumpulan bukti yang komprehensif, dinilai sebagai upaya yang signifikan dalam menguatkan posisi korban di ranah hukum.

Siti Aminah juga menekankan bahwa kolaborasi antara kepolisian dan lembaga pendamping korban memainkan peran krusial dalam mendukung korban sekaligus memperkuat proses hukum. "Pendampingan ini tidak hanya membantu korban menghadapi trauma, tetapi juga mendukung aparat penegak hukum untuk memastikan kasus ini bisa dibawa hingga ke tahap penuntutan di pengadilan," tambahnya.

Dengan pengungkapan kasus ini, Komnas Perempuan berharap langkah-langkah serupa dapat terus diperkuat di berbagai wilayah sebagai upaya melindungi perempuan dan mendorong keadilan bagi para korban kekerasan seksual.

 


Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Gufron, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan responsif yang dilakukan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) dalam menangani kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan tersangka IWAS, dengan korban sebanyak 17 orang, termasuk anak-anak.

“Langkah-langkah yang dilakukan Polda NTB, terutama di bawah kepemimpinan Kapolda, menunjukkan responsivitas dan penanganan yang cepat serta baik terhadap kasus ini. Dari pengawasan yang kami lakukan, termasuk pemantauan langsung oleh komisioner Kompolnas, kami melihat upaya yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur,” ujar Gufron dalam acara diskusi di auditorium gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Ia menambahkan, penanganan kasus ini diharapkan tidak hanya memberikan keadilan kepada para korban, tetapi juga memperbaiki citra kepolisian di mata publik. "Ketika penanganan dilakukan dengan baik, transparan, dan sesuai prosedur, rasa keadilan dapat terwujud, terutama bagi para korban yang mayoritas adalah anak-anak," lanjutnya.

Kompolnas, sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan terus memantau dan mengawasi perkembangan kasus ini. “Kami akan memastikan agar proses penanganannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, menghindari potensi pelanggaran, serta memberikan hasil yang adil bagi korban. Langkah ini juga penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” tegas Gufron.

Kasus kekerasan seksual ini menjadi perhatian nasional, terutama karena melibatkan anak-anak sebagai korban. Dengan penanganan yang maksimal, diharapkan hukum dapat ditegakkan, memberikan efek jera bagi pelaku, dan menjadi pembelajaran untuk menangani kasus serupa di masa mendatang.



Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (13/12/2024) menerima tim Taekwondo Garuda Bhayangkara Presisi Polri yang baru saja mengikuti di Asian Police Championship Open 2024 di Quang Ninh Vietnam 6 - 9 Desember 2024.
 
Komjen Pol Dedi memberi selamat atas capaian tim Taekwondo Garbha Presisi yang berhasil menjadi juara umum ke 2 di kejuaraan yang diikuti Lembaga kepolisian dari 19 negara.
 
“Sejak awal saya sudah yakin, kalian mampu berbuat yang terbaik dan maksimal untuk membawa nama baik Polri dan mengharumkan nama bangsa,” ujar Komjen Pol Dedi Prasetyo.
 
Dalam kejuaraan ini, tim Taekwondo Garbha Presisi membawa pulang 16 medali emas, 7 perak dan 5 medali perunggu.
 
Kejuaraan Taekwondo Vietnam terbuka diikuti atlet-atlet tangguh dari 19 negara diantaranya dari Kanada, China Taipei, India, Korea, Monggolia, Oman, Singapore, Tunisia, Vietnam, Sri Lanka, Filipina, Nepal, Malaysia, Iran, Hongkong, Kamboja, China dan Bangladesh.
 
Para atlet yang berprestasi akan mendapat penghargaan dari Polri. Polri sendiri memang membuka ruang dan kesempatan bagi anggota Polri yang berprestasi di bidang olahraga melalui Komite Olahraga Polri (KOP) yang diresmikan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada kegiatan Rakernis SDM Polri bulan Mei lalu.
 
Komjen Polri Dedi yang juga ketua harian KOP menambahkan bahwa KOP berkomitmen mengembangkan dan meningkatkan prestasi atlet Polri.
 
“KOP juga memberikan penghargaan kepada para atlet Polri yang berprestasi. Semakin meningkatnya dukungan publik terhadap Polri melalui prestasi olahraga ini menjadi modal penting dalam menjalankan tugas pokok Polri, yaitu melayani dan melindungi masyarakat dengan penuh integritas dan profesionalisme. Prestasi kalian menjadi motivasi juga bagi atlet-atlet Polri dalam cabang olahraga yang lain,” imbuh Irjen Pol Dedi Prasetyo.
 
Berikut nama-nama atlet Taekwondo Garbha Presisi di Asian Police Championship Open 2024 Vietnam:
•  
NO
NAMA
POLDA
PEROLEHAN
Kategori Kyorugi
1.  
Bripda Salim Azhar
Polda Jabar
Medali Emas
2.  
Bripda Petrus Krisna Putra Suarlembit
Polda Metro Jaya
Medali Emas
3.  
Bripda Hilmy Rizky Pradana
Polda Metro Jaya
Emas dan Medali Perunggu
4.  
Bripda Yudhistira Salwa Negara
Polda Jambi
Medali Emas dan Medali Perunggu
5.  
Bripda Inggrid Maria Rezekina B
Polda Sumut
Medali Emas dan Medali Perak
6.  
Bripda Dhiva Rahmani Sonjaya
Polda Jawa Barat
Medali Perak
7.  
Bripda Miftahul Jannah Setianingrum
Polda Metro Jaya
Medali Perak
8.  
Bripda Shaleha Fitriyana Yusuf
Polda Jawa Tengah
Medali Perak dan Medali Perunggu
9.  
Bripda Jihan Amira Mutia Azzahra
Polda Jawa Tengah
Medali Perak
10.  
Bripda Ifah Alfanita
Polda D.I.Y.
Medali Perak
11.  
Bripda Sekar Embun Widianingrum
Polda Bangka Belitung
Medali Perak
12.  
Bripda Ikja Artina Wekadir
Polda Maluku Utara
Medali Perunggu
Kategori Poomsae
13.  
Bripda Gabriel Simorangkir
Polda Kalimantan Timur
3 Medali Emas
14.  
Bripda Muhammad Rizky Prasetya
Polda Lampung
3 Medali Emas
15.  
Bripda Ihya Ainizahhra
Polda Kalimantan Selatan
2 Medali Emas
16.  
Bripda Rizky Irma Suryani, S.H.
Polda Sulawesi Tenggara
Medali Emas dan 1 Perak
17.  
Bripda Johansen Vizenso Angtolis
Sulawesi Tengah
2 Medali Emas dan 1 Perunggu
 
Tim Taekwondo Garbha Presisi sebelum di Vietnam juga mencatat prestasi di kejuaraan Taekwondo Malaysia International Championship 2024 yang berlangsung tanggal 2-5 Agustus 2024.
 
Kejuaraan ini diikuti total peserta berjumlah 2.164 dari Australia, China, India, Nepal, Malaysia, Thailand,  Indonesia,  Jepang, Singapura, Korea, Pakistan, Cina Taipe dan Kamboja dengan Total peserta 2.164 atlet.
 
Tim Taekwondo Garbha Presisi predikat meraih juara Umum 1 kategori Pomsae, juara umum 2 kategori Kyorugi serta menjadi tim terbaik dengan perolehan medali 14 Emas, 5 Perak, dan ⁠5 Perunggu.
 
Dari Malaysia, Tim Taekwondo Garbha Presisi mengikuti Heroes Taekwondo International Championship di Bangkok, Thailand tanggal 11 dan 12 Agustus 2024.
 
Di kejuaraan yang diikuti 2.500 atlet dari 40 negara, tim Taekwondo Garbha Presisi meraih 6 medali emas, 8 Perak, dan 8 Perunggu.



Sumbar – Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar), Brigjen Pol Gupuh Setiyono menyerahkan santunan kepada anak yatim yang berada di lingkungan Polda Sumbar.

Kegiatan yang berlangsung di mesjid Ar  Rahman Polda Sumbar, usai pelaksanaan sholat jumat, 13/12/2024).

Ini merupakan bagian dari rangkaian program kepedulian sosial yang rutin dilaksanakan oleh Polda Sumbar.

Kabid humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya anak-anak yatim. 

"Kami berharap santunan ini dapat menjadi berkah dan membawa manfaat bagi anak-anak kita. Semoga mereka terus semangat dalam mengejar cita-cita dan menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia," ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri dari TNI,  sejumlah pejabat utama Polda Sumbar, dan anak-anak yatim dari lingkungan sekitar.

Salah satu anak penerima santunan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polda Sumbar. "Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian dan bantuan ini. Semoga bapak dan ibu polisi selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas," katanya.

Santunan ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara Polri dan masyarakat, terutama generasi muda yang membutuhkan perhatian khusus.

Kegiatan sosial seperti ini menunjukkan sisi humanis Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Polda Sumbar berkomitmen untuk terus menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat melalui berbagai program kepedulian di masa mendatang.(*)



Sumbar — Ditresnarkoba Polda Sumbar melaksanakan kegiatan pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika Jenis Ganja sebanyak 263 Kg, Kegiatan ini dilaksanakan di krematorium HBT Padang, Jumat (13/12/2024).

Hadir dalam pemusnahan tersebut Irwasda Polda Sumbar Kombes. Pol. Prabowo Santoso, S.I.K., M.H., Dir Resnarkoba, Dir tahti Polda Sumbar, unsur Forkompimda Sumbar serta Tokoh Masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Irwasda Polda Sumbar membacakan sambutan Kapolda Sumbar mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan energi yang telah terjalin selama ini, khususnya dalam hal upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap Narkoba di wilayah Sumatera Barat.

“Sebagaimana kita ketahui permasalahan peredaran narkoba sudah menjadi sebuah permasalahan yang sangat serius bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia,” ucapnya

Bahkan dengan tegas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam program 100 hari Asta Cita satu diantaranya adalah pencegahan dan pemberantasan kejahatan narkoba, akhirnya peredaran gelap narkoba merupakan suatu kejahatan serius dan sudah menjadi musuh seluruh masyarakat Indonesia.

“Sehingga penagulangannya juga harus melibatkan seluruh komponen bangsa, kita tahu bahwa penyalahgunaan narkoba  terbukti telah merusak masa depan bangsa di
negara maupun dan daya rusak yang luar biasa, bukan hanya merusak karakter manusianya tetapi juga merusak fisik dan kesehatan,” tambahnya

Lebih lanjut Menyikapi situasi yang demikian tentunya menjadikan perhatian bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk diri kita untuk tidak henti-henti melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan peradaran gelap Narkoba.

“Apalagi yang kita ketahui bersama berada di Sumbar saat itu menjadi tujuan utama para wisata Indonesia ditambah situasi kondisi geografis yang sedemikian rupa serta adanya perkembangan teknologi semakin maju,” katanya.

Tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para bandar atau pengedar serta pelaku kejahatan, narkoba melakukan aksinya di wilayah Sumatera Barat.

Irwasda Polda Sumbar menambahkan Kegiatan pemusnahan barang bukti yang kita laksanakan pada hari ini adalah satu bukti keseriusan Polda Sumbar sekaligus untuk bentuk transparansi dalam proses penyidikan kepada masyarakat 

“hari ini barang bukti yang akan dimusnahkan adalah barang bukti ganja sebanyak 263 kg dengan rincian 149 kg proses lanjut dan 114 kg merupakan barang bukti temuan,” ulasnya.

Dengan melihat jumlah barang bukti yang sedemikian banyak, menunjukkan kepada kita semua bahwa wilayah Sumatera Barat tidak lagi dapat dipandang sebelah mata dalam hal penyalahgunaan narkoba.

“Saya berharap kita semua sudah harus sadar dan terus berupaya meningkatkan kepedulian kerjasama serta bersinergi untuk terus melakukan langkah-langkah nyata sesuai bidang kita masing-masing, guna mencegah dan menanggulangi Narkoba,” lanjutnya.

Untuk itu tidak boleh lagi diam ataupun tidak peduli karena kejahatan narkoba ada di setiap kita dan selalu mengintai apabila kita tidak waspada bahkan kita pun akan terkena 

“Saya juga berharap kerjasama yang sudah terjalin terus dapat ditingkatkan dan marilah mulai dengan diri sendiri dan keluarga kita terus meningkatkan keimbangan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa serta menyatakan tidak pada narkoba dan jangan sekali-sekali
mencoba narkoba karena memang narkoba bukan untuk dicoba,” tutupnya.(*)

 


Bandung – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Bareskrim, bersama dengan Polda Jawa Barat dan Bea Cukai, berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional dalam sebuah operasi besar yang dinamakan Gain Operation. Dalam penggerebekan yang dilakukan di wilayah Jawa Barat, petugas mengamankan sejumlah barang bukti narkoba yang diperkirakan bernilai sekitar Rp 670 miliar, yang diperkirakan dapat menyelamatkan lebih dari 9 juta jiwa dari bahaya narkoba.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (12/12/2024), Wakabareskrim Polri, Irjen Pol Asep Edi Suheri, menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan bagian dari komitmen serius Polri dalam memberantas peredaran narkoba yang semakin masif. Beliau menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa ditawar dan menjadi prioritas utama dalam menjaga generasi muda Indonesia dari dampak buruk narkotika.

"Kami ingin menegaskan, pemberantasan narkoba adalah komitmen bersama yang melibatkan seluruh pihak, termasuk pemerintah, Polri, dan masyarakat. Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya pemberantasan narkoba, dan Kapolri telah membentuk Satgas Pemberantasan Narkoba untuk mengawal komitmen tersebut," ujar Wakabareskrim dalam keterangannya.

Dalam operasi kali ini, petugas berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis Happy Water dan Liquid Narkotika, yang diduga memiliki hubungan dengan jaringan internasional antara Indonesia dan Malaysia. Operasi ini dilakukan di beberapa lokasi di Jawa Barat, terutama di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, dan Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Dari hasil penggerebekan, pihak kepolisian mengamankan tiga orang tersangka di lokasi yang berbeda. adapun tersangkanya dalam jaringan ini, yaitu SR yang berperan sebagai penghubung, SV sebagai pembuat racikan dan bahan baku tertangkap di kelurahan manggawer kec.cibinong,  dan IV yang bertugas sebagai pengemas barang ditangkap di perumahan kec.bojongsoang yang dimana tempat tersebut dijadikan Clandestine Lab. Selain itu, polisi juga sedang mengejar seorang tersangka lain yang diduga menjadi pengendali utama jaringan narkoba ini.

"Selain menangkap tersangka, kami juga berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa 259 liter cairan Liquid dengan berbagai rasa, 7.333 sachet Happy Water, serta bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk memproduksi narkoba. Barang bukti ini diperkirakan memiliki nilai sekitar 670 miliar rupiah," ungkap Wakabareskrim.

Penggerebekan ini juga berhasil mengungkap sejumlah mesin dan peralatan produksi narkoba, termasuk dua mixer, alat pengepakan, dan kompor portable. Di lokasi tersebut, polisi juga menemukan uang tunai senilai Rp 75 juta yang diduga berasal dari hasil peredaran narkoba.

Para tersangka yang terlibat dalam jaringan ini akan dijerat dengan Pasal 114, 113, dan 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. Selain itu, mereka juga terancam denda hingga Rp 10 miliar.

Wakabareskrim menegaskan bahwa penindakan ini merupakan langkah preventif untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya narkoba. "Kami akan terus berperang melawan narkoba, dan kami memastikan bahwa semua tindak pidana narkoba akan diproses dengan tegas dan tuntas," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakabareskrim juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba dengan melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwajib. "Dukungan masyarakat sangat penting bagi kami. Tanpa dukungan masyarakat, kami tidak akan mampu bekerja dengan maksimal," pungkasnya.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.