Latest Post



Di hamparan lahan seluas 2.100 meter persegi yang berada persis di bantaran Kali Ciliwung terdapat kebun jagung yang dikelola oleh Polsek Tanah Abang. 

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Kapolri terus mendorong jajarannya untuk menyukseskan ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

“Upaya Polri mendukung Asta Cita pemerintah, terutama dalam aspek swasembada pangan, dimana Polri fokus pada upaya pencapaian swasembada jagung,” kata Komjen Dedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/2). 

Selaku Kasatgas Gugus Tugas Ketahanan Pangan, Dedi mengapresiasi Kapolsek Tanah Abang dan jajaran yang mampu berkebun di tengah perkotaan (urban farming). 

*“Jakarta adalah kota yang padat. Bisa memanfaatkan lahan dan menjadikannya sebagai lahan produktif merupakan sebuah prestasi. Apresiasi buat Kapolsek Tanah Abang dan seluruh personel Polsek Tanah Abang yang melakukan giat urban farming, “imbuh Komjen Pol Dedi Prasetyo.* 

Dedi menambahkan, Polri juga telah membangun infrastruktur digital berupa helpdesk dalam rangka mendukung ketahanan pangan. 

Aplikasi ini, jelas Dedi, untuk efisiensi dan efektivitas kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga dalam menyukseskan swasembada pangan. 

Pemanfaatan helpdesk di setiap wilayah yang akan menjadi pusat koordinasi untuk pemecahan masalah di lapangan dan memastikan proses berjalan dengan baik. 

Sehingga penanaman jagung berjalan lancar dan seluruh target program ketahanan pangan pemerintah dapat tercapai dari mulai pendataan lahan, pengajuan bantuan, pengawasan distribusi bantuan sampai pengawasan hasil panen.

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara mengatakan pihaknya memanfaatkan lahan milik negara yang ada di bantaran Kali Ciliwung. 

Pihaknya, kata Aditya, kemudian bersama-sama masyarakat membersihkan sampah di sekitar lahan agar bisa ditanami jagung. 

“Awalnya, di lahan seluas 1.500 meter persegi, lalu diperluas, dan sekarang seluas 2.100 meter persegi,” ungkapnya.

Jagung yang telah ditanam menunjukkan ketinggian bervariasi, mulai dari 100 sentimeter (cm) hingga 200 cm.

*Lahan jagung yang dikelola Polsek Metro Tanah Abang ini diperkirakan akan dipanen pada akhir bulan Maret 2025.* 

*Polri melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak 1 juta hektar di seluruh Indonesia. Program ini dilaksanakan untuk mensukseskan program Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan tahun 2025.*

 


Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Nasional Forum Keberagaman Nusantara (DPN FKN), Rabu (12/2/2025). Dalam audiensi tersebut, DPN FKN dihadiri oleh Ketua Umum Arif Rahmansyah Marbun beserta jajaran.

Turut mendampingi Kapolri, Kabaintelkam, Kadivpropam, Kadivhumas, Wakabareskrim, Waastamaops Kapolri, Kakorbinmas Baharkam, Dirsosbud Baintelkam, dan Karo Watpers SSDM.

“Iya kemarin Bapak Kapolri menerima audiensi dari jajaran pengurus Forum Keberagaman Nusantara yang dipimpin langsung oleh Pak Arif Rahmansyah Marbun,” jelas Kadivhumas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho, Jumat (14/2/25).

Menurut Kadivhumas, dalam pertemuan tersebut dibahas bagaimana mewujudkan komitmen bersama menciptakan kerukunan bersama di Indonesia. Sebab, kerukunan menjadi hal penting di tengah Indonesia yang penuh keberagaman.

“Dalam audiensi itu disepakati bagaimana menjaga kerukunan di Indonesia. Bapak Kapolri juga berterima kasih, karena FKN turut aktif menjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini,” ungkap Kadivhumas.

Lebih lanjut Kadivhumas menyampaikan, dibahas juga mengenai bagaimana menjaga kearifan lokal di tiap-tiap daerah. Tak dipungkiri, kearifan lokal di tiap daerah menjadi penguat kerukunan di antara masyarakat.

“Dengan keberagaman ini, kami meyakini bahwa Indonesia akan lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang menjadi cita-cita kita bersama,” ujar Kadivhumas.

 

Papua – Suasana penuh kehangatan terasa di Pasar Lama Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, saat para mama-mama pedagang mendapat kunjungan dari polisi wanita (Polwan) Ops Damai Cartenz 2025 pada Jumat (14/2/2025). Kehadiran Polwan dalam kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat setempat.

Dengan senyum ramah, Brigpol Ita Sombo Allo menyapa serta berinteraksi dengan para pedagang, menciptakan suasana akrab dan penuh kebersamaan. Kehadirannya tak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga memperkuat komunikasi antara kepolisian dan warga.

Tak hanya berbincang, Brigpol Ita juga membeli sejumlah barang dagangan dari para mama-mama Papua, seperti sayur-mayur, buah-buahan, serta hasil bumi lainnya. Langkah ini merupakan bentuk dukungan kepada para pedagang kecil agar tetap semangat dalam menjalankan usaha mereka.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran polisi bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk mendukung perekonomian masyarakat. Dengan membeli dagangan mama-mama Papua, kami berharap dapat sedikit membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Brigpol Ita.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

"Kami hadir di tengah masyarakat untuk memastikan situasi tetap kondusif serta memberikan pelayanan terbaik. Dengan kehadiran kami, diharapkan masyarakat semakin merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang untuk terus bersinergi dengan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban dan keamanan (Kamtibmas) di wilayah tersebut.

"Peran serta masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan. Kami berharap warga dapat bekerja sama dengan kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis," tambahnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat Papua, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap upaya penegakan keamanan di wilayah Pegunungan Bintang. Kehadiran Polwan Ops Damai Cartenz 2025 di pasar juga menjadi bukti nyata bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menjaga ketertiban, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

 

Ajang balap sepeda Tour of Kemala 2025 yang akan digelar di Yogyakarta pada 15-16 Februari 2025 sukses mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Event tahunan ini tak hanya menarik pecinta olahraga sepeda, tetapi juga wisatawan domestik maupun mancanegara, sehingga berdampak positif terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk perhotelan, restoran, dan UMKM lokal.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengapresiasi penyelenggaraan Tour of Kemala 2025 di Yogyakarta yang turut meningkatkan okupansi hotel serta memberikan dampak ekonomi bagi para pelaku usaha pariwisata.

"Kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada panitia Tour of Kemala 2025 yang telah memilih Yogyakarta sebagai tuan rumah. Event ini memberikan dampak signifikan terhadap tingkat hunian hotel serta restoran di DIY. Selain itu, multiplier effect dari ajang ini juga sangat terasa bagi UMKM dan pelaku jasa pariwisata di daerah ini," ujar Deddy pada Jumat (14/2/2025).

Tak hanya sektor perhotelan dan kuliner yang merasakan manfaat, Tour of Kemala 2025 juga membawa keuntungan bagi pelaku usaha di bidang transportasi, pemandu wisata, serta berbagai UMKM yang turut berpartisipasi dalam event ini. Beragam produk makanan khas dari seluruh Indonesia pun ditawarkan oleh pelaku UMKM untuk menarik perhatian peserta dan wisatawan.

Selain menjadi ajang kompetisi olahraga, Tour of Kemala 2025 juga membuka peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk menjangkau pelanggan baru, baik dari atlet, komunitas sepeda, maupun wisatawan yang datang menyaksikan perlombaan.

Sebagai informasi, Tour of Kemala 2025 akan menyajikan tiga kategori balapan, yaitu:

- Race 123 km – Kompetisi utama untuk atlet profesional yang menguji kekuatan dan stamina di jalur panjang.

- Tour 55 km – Kategori bagi komunitas dan penggemar sepeda, menawarkan pengalaman bersepeda di jalur menarik.

- Criterium 2,28 km – Balapan cepat di lintasan pendek yang menantang, dirancang untuk mengasah kecepatan dan teknik peserta.

Dengan semakin berkembangnya sport tourism di Yogyakarta, Tour of Kemala 2025 diharapkan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi salah satu event unggulan yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Event ini tidak hanya mempromosikan olahraga sepeda, tetapi juga memperkuat posisi Yogyakarta sebagai salah satu destinasi sport tourism utama di Indonesia," pungkas Deddy.


Sumbar -– Sebuah langkah berani diambil oleh seorang Polisi Wanita (Polwan) dari jajaran Polda Sumatera Barat (Sumbar) yang secara langsung mengajukan diri kepada Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, untuk bertugas sebagai Kapolsek di Kepulauan Mentawai.

Keberanian ini mendapat apresiasi dan menjadi sorotan karena menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengemban tugas kepolisian, terutama di wilayah terpencil.

Polwan tersebut, AKP Herlina yang bertugas di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Sumbar mengungkapkan bahwa keinginannya bertugas di Mentawai didasari oleh semangat pengabdian.

AKP Herlina lahir 29 September 1968 di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Di kepulauan ini juga ia menempuh pendidikan hingga SMP. Hal itulah yang mendasari Herlina ingin mengabdi di tanah kelahirannya disisa pengabdian menjadi anggota Polri.

Sebelumya dalam kegiatan pertemuan rutin polwan Polda Sumbar,  Kapolda Sumbar menanyakan apakah ada Polwan yang jadi kapolsek. Ternyata tidak ada di jajaran Polda Sumbar.

"Saya tanya nih, ada yang Polwan yang jadi kapolsek nggak? Nggak ada Polwan yang jadi kapolsek?," kata Kapolda Sumbar. 

Lalu, Kapolda menawarkan Polwan yang mau menjadi Kapolsek dipersilahkan angkat tangan. Namun, tidak ada yang berani mengajukan diri.

"Angkat tangan yang mau jadi Kapolsek. Mumpung saya bisa tanda tangan hari ini. Angkat tangan, Polwan yang pengen jadi Kapolsek," ujarnya.

Dari barisan belakang, AKP Herlina kemudian muncul dan berani menunjuk tangan. Kapolda Sumbar pun langsung menyuruhnya untuk maju ke depan.

Disaat berada di depan, Kapolda Sumbar menanyakan kepada AKP Herlina kenapa ingin jadi Kapolsek di Mentawai.

Dalam kesempatan itu, AKP Herlina menjawab karena ingin mengabdi.
"Saya ingin menjadi Kapolsek di Mentawai yang merupakan daerah tempat saya dibesarkan. Saya lahir dan sekolah di Mentawai. TK, SD, SMP di Mentawai, lalu SMA di Padang," ujar Herlina saat pertemuan rutin Polwan Polda Sumbar, di Anai Resort Kabupaten Padang Pariaman,  Rabu (12/2).

Dalam kesempatan itu juga, Kapolda Sumbar langsung memerintahkan Karo SDM Polda Sumbar untuk mengeluarkan surat telegram untuk Herlina. Surat telegram yang keluar tertanggal 12 Februari 2025.

Tidak Ilitu saja, Bahkan dijadwalkan, AKP Herlina menjadi Kapolsek perdana yang nantinya langsung dilantik oleh seorang Kapolda. Biasanya, setingkat Kapolsek dilantik oleh Kapolres.

"Nanti pelantikannya spesial juga itu.
Karena cuma sendiri dilantik. Dilantiknya dimana itu? Di polres berarti ya? Oh ya, apa perlu nanti dilantik di Polda buk. Sekali-kali dilantik Kapolsek oleh Kapolda," ujar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. 

AKP Herlina tidak menyangka, keinginannnya untuk mengabdi di Tanah Sikerei terwujud. Bahkan bakal dilantik langsung oleh Kapolda tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

"Luar biasa. Perasaan saya senang sekali. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Biasanya Kapolres yang melantik. Makanya saya sangat terharu sekali, terimakasih kepada bapak Kapolda Sumbar, keinginan saya untuk menjadi Kapolsek di tanah kelahiran saya dapat terwujud di sisa masa dinas saya, " tutupnya.(*)

 

Medan, 13 Februari 2025 – Divisi Humas Mabes Polri menggelar Dialog Penguatan Internal Polri bertema “Merajut Kebhinnekaan dengan Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Generasi Muda Sumut Guna Menuju Indonesia Emas.” Acara yang berlangsung di Hotel Emerald Garden Internasional, Medan, ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk akademisi, budayawan, tokoh adat, serta para mahasiswa.

Acara ini dibuka oleh Kadiv Humas Polri melalui Karo Penmas, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., yang menegaskan pentingnya dialog kebangsaan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Plt. Kabid Humas Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, menyampaikan bahwa stabilitas keamanan menjadi faktor utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Pemerintah memiliki visi besar menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi kuat, kesejahteraan merata, serta sumber daya manusia yang berkualitas. Stabilitas keamanan adalah pondasi utama untuk mencapai tujuan ini,” ujar Kombes Yudhi.

Ia juga memaparkan data gangguan Kamtibmas di Sumatera Utara dalam enam minggu terakhir yang mengalami peningkatan sebesar 7,37%, dengan 7.492 kejadian. Selain itu, ia juga menyampaikan upaya Polda Sumut dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan, mulai dari penindakan geng motor hingga pengungkapan kasus narkoba.

Budayawan Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd., menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai budaya sebagai perekat bangsa. “Kita hidup dalam keberagaman, dan budaya adalah alat pemersatu. Jika generasi muda memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan, maka keutuhan Indonesia akan tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, akademisi Prof. Dr. Agussani, M.AP., menyoroti kesiapan Indonesia menghadapi tantangan global di tahun 2045. “Bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2045 adalah peluang sekaligus tantangan. Jika kita tidak menyiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi, maka kita akan kesulitan mencapai visi Indonesia Emas,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda agar siap menghadapi dunia yang semakin kompetitif.

Motivator nasional Putra Andica Siagian memberikan pemaparan inspiratif mengenai Pancasila sebagai identitas bangsa “Pancasila bukan sekadar slogan, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial harus menjadi pedoman dalam bertindak,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus memahami bahwa keberagaman bukanlah ancaman, melainkan kekuatan. “Gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air adalah kunci utama dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Kita tidak boleh terpecah hanya karena perbedaan,” lanjutnya.

Acara ini juga menyoroti keberhasilan Polda Sumut dalam berbagai aspek, termasuk penegakan hukum, mitigasi bencana, serta pengamanan event nasional dan internasional.

Dengan dialog ini, diharapkan generasi muda Sumatera Utara semakin memahami perannya dalam menjaga kebhinnekaan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan demi mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.

 

Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengungkap kasus pengoplosan gas elpiji di daerah Bekasi, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Dalam kasus tersebut, pelaku berprofesi sebagai dokter hingga asisten dokter.

Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan, dalam kasus ini telah ditangkap delapan orang, yakni lima dokter berinisial S, W, MR, MS, dan P. Dalam perannya, MR dan W merupakan pemilik, sedangkan S selaku pemilik bahan baku.

Kemudian, menetapkan tersangka satu asisten dokter berinisial MR, M selaku pengawas, dan T selaku penjual hasil pemindahan. Seluruhnya pun kini telah menjalani penahanan.

“Para pelaku memindahkan isi gas elpiji ukuran 3 kg (subsidi) ke tabung gas elpiji kosong ukuran 12 kg dan 50 kg (non-subsidi)," ujar Wadirreskrimsus dalam konferensi pers, Kamis (13/2/25).

Ia menerangkan, para tersangka menggunakan pipa regulator yang sudah dimodifikasi dalam melakukan aksinya tersebut. Selain itu, para tersangka juga menggunakan es batu agar isi dari tabung gas elpiji ukuran 3 kg dapat berpindah ke tabung elpiji kosong ukuran 12 kg
dan 50 kg.

"Untuk mengisi gas ukuran 12 kg membutuhkan 4 tabung gas elpiji dengan modal Rp 80 ribu-Rp 100 ribu. Untuk mengisi tabung gas 50 kilo membutuhkan 17 tabung gas elpiji dengan modal Rp 306 ribu-Rp 340 ribu," jelasnya.

Para tersangka, ujarnya, kemudian menjual gas hasil oplosannya tersebut di wilayah Jakarta dan Bekasi. Mereka pun meraup keuntungan ratusan ribu rupiah dari satu tabung yang sudah dioplos tersebut.

"Keuntungan yang didapat oleh para tersangka sebesar Rp80 ribu-Rp100 ribu per tabung untuk gas 12 kg non subsidi dan untuk gas 50 kg para tersangka mendapatkan keuntungan Rp560 ribu-Rp694 ribu per tabung," ungkapnya.

Sembilan tersangka kemudian dijerat dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang atas perubahan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan atau Pasal 62 Ayat (1) Jo Pasal 8 Ayat (1) huruf b dan c Undang-Undang Nomor & Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 32 Ayat (2) Jo Pasal 31 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.