Sumbar, 10 Desember 2024 – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024. Salah satu strategi yang diandalkan adalah penerapan "Cooling System," sebuah pendekatan terukur untuk meredam potensi konflik sosial di tengah masyarakat.
Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kabid Humas Polda Sumbar, menjelaskan bahwa Cooling System merupakan upaya proaktif untuk mencegah eskalasi emosi dan tensi politik yang kerap muncul setelah proses pemilu.
"Kami mengedepankan dialog, mediasi, dan pendekatan persuasif dengan semua pihak untuk memastikan suasana tetap kondusif," katanya.
Lanjut kabid humas menjelaskan, bahwa terdapat beberapa Strategi Utama dalam Cooling System tersebut, yang diantaranya:
1. Pendekatan Dialogis
Polri menggalang komunikasi intensif dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan partai politik untuk menciptakan suasana damai. Mereka diimbau untuk memberikan pesan-pesan positif kepada masyarakat agar tetap tenang dan menerima hasil pemilu secara bijaksana.
2. Penguatan Pengamanan
Aparat kepolisian dikerahkan di wilayah-wilayah rawan konflik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Langkah ini dilakukan dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis agar masyarakat tidak merasa terintimidasi.
3. Pencegahan Hoaks dan Provokasi
Polri bekerja sama dengan instansi terkait untuk memantau dan menangkal penyebaran hoaks atau provokasi yang dapat memicu kerusuhan. Unit Cyber Crime juga aktif mengidentifikasi narasi negatif di media sosial dan melakukan tindakan hukum terhadap pelaku.
4. Fasilitasi Rekonsiliasi
Dalam hal terjadi perbedaan pandangan yang signifikan, Polri siap memediasi antara pihak-pihak yang berseteru. Upaya rekonsiliasi ini bertujuan untuk menyelesaikan potensi konflik secara damai dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
5. Kampanye Damai
Polri menggandeng lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan media massa untuk mengampanyekan pesan-pesan damai pasca pemilu. Kampanye ini mencakup edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, Kabid humas menambahkan bahwa Cooling System Polri bukan hanya berorientasi pada stabilitas keamanan, tetapi juga pada harmonisasi sosial.
"Pasca pemilu, perbedaan pilihan politik harus ditinggalkan. Yang utama adalah menjaga persatuan untuk membangun bangsa bersama-sama," tambah Kombes Pol Dwi.
Dengan penerapan strategi ini, Polri berharap dapat mencegah terjadinya konflik horizontal dan memastikan seluruh tahapan pasca Pemilukada 2024 berjalan dengan aman, tertib, dan damai.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, bijak dalam menyikapi situasi, dan mempercayakan proses hukum serta demokrasi kepada pihak yang berwenang," pungkasnya.
Kegiatan dialog publik ini digelar oleh Divhumas Polri yang diikuti seluruh Bidhumas Polda sejajaran Polda se- Indonesia melalui virtual zoom dan dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta perwakilan mahasiswa. (*)
Posting Komentar